Mencicipi Lezatnya Sego Cawuk, Sarapan Andalan Warga Banyuwangi

Hobi Makan Banyuwangi
Referensi kuliner enak dan enak banget di Banyuwangi. Temukan kami di IG @hobimakan.banyuwangi
Konten dari Pengguna
23 Mei 2019 7:18 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hobi Makan Banyuwangi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Banyuwangi tidak hanya menyajikan keindahan alam dan bermacam festival saja, namun kota bertajuk The Sunrise of Java ini juga memiliki beberapa kuliner yang menarik untuk dicicipi. Salah satunya Sego Cawuk. Kuliner yang biasa dijadikan menu sarapan warga Banyuwangi ini bisa kalian coba ketika berkunjung ke Banyuwangi.
ADVERTISEMENT
Ada banyak penjual Sego Cawuk, namun hanya beberapa saja yang sudah berjualan Sego Cawuk sejak berpuluh tahun silam. Selain Bu Mantih di Kecamatan Rogojampi yang sudah melegenda, di daerah Banyuwangi kota juga ada penjual Sego Cawuk yang layak untuk dikunjungi, Bu Sri namanya. Berlokasi di Jalan Kyai Saleh Gang Kepatihan, dekat dengan Taman Sritanjung, Bu Sri sudah berjualan sejak tahun 1993.
Bu Sri, penjual Sego Cawuk. Dok : @hobimakan.banyuwangi
Meski berjualan hanya di pelataran rumah yang tidak terlalu luas, namun Warung Bu Sri selalu dicari pelanggannya. Di hari biasa Bu Sri beroperasi mulai pukul 05.30 WIB. Mungkin hanya warga lokal saja yang mengetahui keberadaan warung yang pernah disinggahi William Wongso ini karena lokasinya berada di gang kecil.
ADVERTISEMENT
Namun, jangan kaget jika menu Sego Cawuk di warung ini sudah habis di kisaran pukul 09.00 atau 10.00. Untuk kamu yang berasal dari luar kota mungkin bisa bertanya orang lokal di sekitaran Taman Sritanjung.
Pengunjung Warung Bu Sri yang selalu ramai. Dok : @hobimakan.banyuwangi
Nah, apa sih yang menarik dari Sego Cawuk ini dan bagaimana asal-usul penamaan Sego Cawuk? Menurut penuturan Bu Sri, dinamakan Sego Cawuk karena dulunya cara makan masakan ini adalah dengan cara dicawuk atau dimakan menggunakan sendok daun pisang yang dilipat. Alas penyajiannya juga dari daun pisang. Terus bagaimana dengan rasanya?
Rasa masakan inipun nano-nano. Kamu bisa menemukan rasa manis, gurih, asam, dan pedas yang tersaji dalam satu piring. Aneh untuk yang baru kali pertama mencicipi, namun begitu sendokan kedua atau ketiga mulai terasa nikmat.
Proses pembuatan Sambal Sereh, biasa disajikan dengan daun semanggi. Dok : @hobimakan.banyuwangi
Dalam seporsi Sego Cawuk terdiri dari berbagai macam lauk pauk. Cara penyajiannya, nasi putih disiram dengan kuah pindang dan kuah trancam (kuah yang di dalamnya berisi parutan kelapa dan jagung bakar yang diserut). Kemudian disajikan dengan beberapa lauk pauk, seperti telur masak pindang, pelasan ikan laut, dan coco tahu (sejenis tahu yang dimasak dengan kelapa).
ADVERTISEMENT
Satu lagi lauk yang tak boleh ketinggalan, yaitu semanggi sambal sereh. Daun semanggi rebus yang diberi sambel sereh yang rasanya pedas asam karena berasal dari campuran cabe rawit, terasi, gula, dan belimbing wuluh sebagai pengganti tomat. Di Warung Bu Sri ini kamu bisa menyaksikan bagaimana sambal sereh dibuat. Oleh karena itu, di sini tingkat kepedasan bisa kamu pesan sesuai selera.
Tampilan dari Sego Cawuk dengan lauk komplet. Dok : @hobimakan.banyuwangi
Sehari-harinya Sego Cawuk menjadi salah satu menu sarapan yang populer bagi masyarakat Banyuwangi. Tentunya di samping pecel, rawon, atau nasi bungkus. Porsinya yang cukup mengenyangkan dengan berbagai varian lauk pauk menjadikannya menu favorit untuk memulai aktivitas pagi hari.
Tak hanya itu saja, harga yang ditawarkan untuk seporsi Sego Cawuk ini juga ramah di kantong. Di Warung Bu Sri, seporsi dengan lauk lengkap cukup dihargai Rp 10.000 saja. Nah, selama Ramadan ini, Warung Bu Sri buka mulai pukul 01.00 hingga menjelang pukul 04.00 WIB. Ingin tahu bagaimana rasa nano-nano yang ditawarkan Sego Cawuk? Silakan berkunjung ke Banyuwangi.
ADVERTISEMENT