Jaga Kesehatan Mental Dengan Menghindari Konten Negatif

Konten dari Pengguna
10 Oktober 2018 18:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Honor Indonesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Konten merupakan hal utama yang terdapat dalam media sosial dan menjadi perhatian pertama ketika membukanya, terutama bagi para remaja yang sering membuka media sosial untuk berbagai tujuan. Dalam usianya, remaja menggunakan media sosial untuk mengetahui kabar dan berita dalam lingkup pergaulannya, berbelanja, mencari informasi mengenai hobi, atau bahkan untuk meningkatkan status sosialnya karena memang masih dalam masa pencarian jati diri.
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa waktu, entah hari ini, 1 jam, atau bahkan beberapa menit lalu pasti kamu baru saja mengecek media sosialmu. Banyak juga yang selalu mengecek media sosialnya sebelum mereka tidur, sehingga terkadang mengakibatkan kamu bangun terlambat ketika pagi. Namun secara tidak langsung, terlalu sering membuka dan mengecek media sosial ternyata dapat berakibat buruk terhadap kesehatan mental.
Tidak sedikit remaja yang berakibat depresi dan berpikiran buruk karena terlalu sering mengecek media sosial. Beberapa penyebabnya ialah karena konten yang sering mereka lihat, baik di media sosial mau pun internet, akibat yang ditimbulkan ialah sebagai berikut :
• Membuat mereka terlalu sering membandingkan kehidupan nyata mereka dengan yang ada pada media sosial
ADVERTISEMENT
• Menjadikan media sosial sebagai acuan utama dalam kehidupan
• Menurunkan kemampuan berkonsentrasi
• Menimbulkan efek depresi yang berlebih sehingga mengurangi kepercayaan terhadap diri sendiri
• Menimbulkan reaksi canggung, bahkan merasa panik ketika berinteraksi dengan kehidupan nyata
• Mengurangi interaksi sosial di dunia nyata dan terus bergantung pada media sosial untuk mencurahkan perasaan dan pikiran
Maka dari itu ada baiknya untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial , terutama dalam memilih konten apa yang harus dilihat dan apakah konten tersebut berdampak negatif terhadap kesehatan mental. Berikut konten yang mengandung hal negative
1. Body Shaming
Istilah Body Shaming merupakan salah satu istilah populer yang sering beredar di media sosial dan internet. Kebanyakan dari golongan perempuan yang sering terlibat dalam hal ini. Maksud dari istilah ini ialah membandingkan dan mengomentari bentuk tubuh seseorang maupun diri sendiri. Tiap manusia diciptakan dengan memiliki bentuk tubuh yang berbeda, baik itu ideal, kurus, gemuk, semua telah memiliki bentuknya masing-masing. Namun seringkali pada dunia nyata, terutama dalam media sosial, perilaku body shaming seringkali dilakukan oleh para netizen.
ADVERTISEMENT
Perilaku body shaming sendiri bermacam-macam, seperti mengunggah foto bentuk tubuh yang dapat menimbulkan rasa iri bagi yang melihatnya karena terus membandingkan bentuk tubuhnya dengan yang ada pada foto tersebut, atau mengomentari bentuk tubuh seseorang yang juga dijadikan bahan olokan. Perilaku ini sebenarnya dapat menurunkan kepercayaan diri seseorang dan merasa malu ketika berinteraksi dalam lingkungannya karena selalu merasa bentuk tubuhnya kurang ideal dan tidak pantas untuk bertemu siapa pun.
2. Konten yang berisikan kekerasan
Dalam kategori ini, pada umumnya konten berisikan berita, gambar, atau video yang menampilkan kekerasan, tindakan intimidasi, bahkan konten yang isinya juga menampilkan darah. Pada dasarnya konten seperti jelas sangat mengganggu secara visual, karena hal pertama yang dipengaruhi dari konten ini adalah memori seseorang yang akan membekas dan terus diingat dalam waktu yang lama.
ADVERTISEMENT
Bila netizen terlalu sering melihat konten seperti ini, akan menimbulkan gangguan jiwa yang cukup serius. Terutama bagi para remaja yang emosinya masih labil dan mudah terpengaruh dengan lingkungan dan berbagai konten yang dibacanya. Emosi mereka menjadi tidak stabil dan dapat menimbulkan rasa cemas yang berlebih tanpa sebab. Dampak lainnya ialah mereka yang melihatnya dapat bertindak kekerasan dan melukai pihak lain seperti yang dilihat pada konten.
3. Konten yang bersifat Hoax
Hoax merupakan berita atau konten yang berisi suatu kebohongan dan memiliki sumber yang tidak pasti. Konten hoax sendiri biasanya memiliki tujuan menjatuhkan nama atau status suatu pihak atau sengaja dibuat untuk mencapai kepentingan pribadi. Umumnya para netizen remaja masih banyak yang belum bisa membedakan konten seperti apa yang tergolong hoax dan cenderung menyebarkannya seperti yang tertera pada konten.
ADVERTISEMENT
Konten hoax tidak hanya dapat berisi kebohongan yang dapat menimbulkan dampak negative terhadap lingkungan, namun juga bisa berdampak buruk terhadap mental para netizen remaja. Bila mereka belum bisa mencerna isi konten dengan baik, bisa menimbulkan rasa panik terhadap mereka dan tidak tenang dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Media sosial memang berisikan banyak info yang berguna, namun ada baiknya kamu juga mengetahui dan memilih dengan baik konten mana saja yang isinya negatif dan dapat berdampak buruk terhadap kesehatan mentalmu. Nah, jadilah netizen yang bijak sejak dini dan bersikaplah yang pantas ketika berinteraksi dalam media sosial.