Konten dari Pengguna
Apa Itu Frekuensi 2.6 GHz? Ini Manfaatnya untuk Jaringan 5G di Indonesia
4 November 2025 19:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
Kiriman Pengguna
Apa Itu Frekuensi 2.6 GHz? Ini Manfaatnya untuk Jaringan 5G di Indonesia
Frekuensi 2,6 GHz merupakan salah satu fokus utama program pengembangan jaringan 5G di Indonesia. Sebetulnya, apa itu frekuensi 2,6 GHz? Berikut penjelasannya. How To Tekno
Tulisan dari How To Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Frekuensi 2,6 GHz merupakan salah satu fokus utama program pengembangan jaringan 5G di Indonesia. Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) menargetkan lelang pita frekuensi 2,6 GHz ini pada akhir 2025.
ADVERTISEMENT
Lelang tersebut merupakan bagian dari strategi memperkuat konektivitas digital nasional. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan infrastruktur 5G agar manfaatnya bisa segera dirasakan oleh masyarakat di seluruh daerah.
Belum semua masyarakat mengetahui apa itu frekuensi 2,6 GHz. Simak penjelasannya dalam artikel How to Tekno berikut ini!
Apa Itu Frekuensi 2.6 GHz?
Mengutip buku Mitrayana (2016) berjudul Gelombang Mikro: Teori dan Aplikasi, Gigahertz (GHz) adalah satuan frekuensi yang digunakan untuk mengukur kecepatan siklus per detik dalam gelombang elektromagnetik. Satu GHz setara dengan satu miliar hertz (1 GHz = 1.000.000.000 Hz).
Dengan kata lain, pita frekuensi 2,6 GHz merupakan pita mid-band dengan kapasitas tinggi dan jangkauan sinyal yang luas. Pita ini menyediakan bandwidth hingga 190 MHz dan menggunakan moda Time Division Duplex (TDD), yang memungkinkan transmisi data dua arah pada kanal frekuensi yang sama.
ADVERTISEMENT
Mengutip www.komdigi.go.id, Frekuensi 2,6 GHz memiliki ekosistem perangkat 4G dan 5G terbanyak kedua setelah pita 3,5 GHz. Oleh karena itu, pita ini dianggap sangat ideal untuk memperluas cakupan sekaligus meningkatkan kecepatan jaringan 5G di Indonesia.
Kemenkomdigi menilai penambahan pita frekuensi baru sangat penting untuk meningkatkan kapasitas layanan mobile broadband. Dengan kehadiran frekuensi 2,6 GHz, diharapkan pengalaman masyarakat dalam menggunakan internet menjadi lebih cepat, stabil, dan merata, baik di kawasan perkotaan maupun pedesaan.
Dengan pemanfaatan frekuensi 2,6 GHz, Kemenkomdigi menargetkan kecepatan jaringan mobile broadband nasional bisa mencapai 100 Mbps pada tahun 2029.
Manfaat Jaringan 5G dalam Kehidupan Sehari-hari
Kehadiran jaringan 5G dengan dukungan frekuensi 2,6 GHz akan membawa banyak perubahan positif dalam aktivitas digital masyarakat. Berikut beberapa manfaatnya yang paling terasa:
ADVERTISEMENT
1. Streaming Film dan Video Tanpa Nge-Lag
Jaringan 5G memiliki kecepatan download dan upload jauh lebih tinggi dibanding 4G. Dengan kecepatan hingga beberapa gigabit per detik. Pengguna bisa menonton film dan video berkualitas tinggi seperti 4K bahkan 8K dengan lancar tanpa buffering.
2. Cloud Gaming Rendah Latensi
Teknologi 5G memiliki latensi yang sangat rendah, artinya jeda waktu antara pengiriman dan penerimaan data menjadi hampir tidak terasa. Hal ini memungkinkan layanan cloud gaming berjalan mulus di perangkat mobile.
Game yang sebelumnya hanya bisa dimainkan di PC atau konsol seperti PlayStation dan Xbox kini bisa dimainkan secara real-time di smartphone tanpa hambatan koneksi.
3. Video Call Lebih Stabil
Selain streaming, kualitas video call juga akan meningkat. Pengguna dapat menikmati gambar yang lebih tajam dan suara lebih jelas berkat koneksi 5G yang stabil.
ADVERTISEMENT
Sejumlah produsen seperti Oppo bahkan sudah menguji panggilan video 5G menggunakan perangkat Oppo Reno 5G yang berjalan lancar selama beberapa menit tanpa gangguan.
4. Konektivitas Lebih Luas
Jaringan 5G juga mendukung perkembangan Internet of Things (IoT), di mana berbagai perangkat dapat saling terhubung dan bekerja otomatis melalui internet. Salah satunya adalah ekosistem rumah pintar (smart home) yang akan berjalan lebih efisien berkat konektivitas 5G.
(SLT)

