
“Ini bukan salah Mama. Eben tahu pasti Mama sudah tangkis Bapak punya mau,” ujar Eben mencoba menenangkan hati mamanya.
Tradisi mengatakan, kuasa perempuan tak lebih dari ujung kuku laki-laki. Itulah yang membuat hati Mama semakin hancur. Lihat tingkah laku suaminya, beristri lagi tanpa sepengetahuannya. Sedang anaknya, Eben, baru tahu kenyataan itu pagi ini. Belum lagi, setahu Eben ada kurang lebih lima hektar tanah sudah berpindah tangan. Bapaknya sudah jual itu semua.
Rasa kecewa sudah bergumul di darah Eben. Lima tahun tanpa adanya kabar. Saat wisuda pun tak ada yang membuka suara. Situasi ternyata sudah berubah seperti ini. Mama di dalam rumah masih menangis meminta maaf. Mama sudah janjikan tanah itu untuk Eben membuka ladang.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814