Cerita dari Papua 4

Sio Sayang, Tanah Kita Hilang

Hugo Gian
Mengajar di pedalaman Tsinga, Tembagapura, Papua. Tertarik dengan suku Amungme, bumi Amungsa, anime, game, dan sastra.
12 Desember 2022 15:35 WIB
·
waktu baca 10 menit
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
“Ini bukan salah Mama. Eben tahu pasti Mama sudah tangkis Bapak punya mau,” ujar Eben mencoba menenangkan hati mamanya.
Tradisi mengatakan, kuasa perempuan tak lebih dari ujung kuku laki-laki. Itulah yang membuat hati Mama semakin hancur. Lihat tingkah laku suaminya, beristri lagi tanpa sepengetahuannya. Sedang anaknya, Eben, baru tahu kenyataan itu pagi ini. Belum lagi, setahu Eben ada kurang lebih lima hektar tanah sudah berpindah tangan. Bapaknya sudah jual itu semua.
Rasa kecewa sudah bergumul di darah Eben. Lima tahun tanpa adanya kabar. Saat wisuda pun tak ada yang membuka suara. Situasi ternyata sudah berubah seperti ini. Mama di dalam rumah masih menangis meminta maaf. Mama sudah janjikan tanah itu untuk Eben membuka ladang.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten