Ibadah Puasa Tanpa Pola Makan Sehat Berisiko Tingkatkan Berat Badan

Unisa Yogyakarta
Universitas Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) sebagai sebuah institusi pendidikan tinggi berdiri sejak 6 Juni 1991. Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun UNISA Yogyakarta bertransformasi menjadi sebuah universitas berwawasan kesehatan.
Konten dari Pengguna
8 April 2024 14:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Unisa Yogyakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebuah penelitian terbaru menyoroti bahwa ibadah puasa yang dilakukan tanpa diimbangi dengan pola makan yang sehat dapat meningkatkan berat badan seseorang. Selama 30 hari ibadah puasa, pola makan terjadwal ketika berbuka dan sahur telah mengubah ritme sirkadian tubuh, menyebabkan adaptasi yang berdampak pada kesehatan.
tanpa pola makan seimbang, berat badan bisa naik

Pola Makan Seimbang

ADVERTISEMENT
Nor Eka Noviani, S.Gz., M.PH dosen prodi Gizi UNISA Yogyakarta, menjelaskan bahwa sistem tubuh beradaptasi dengan pola makan terjadwal selama bulan Ramadan. “Aktivitas yang banyak dilakukan di malam hari mengubah jam tidur dan ritme biologis tubuh,” ujarnya. Hal ini dapat mengganggu kualitas tidur dan menyebabkan perubahan dalam metabolisme tubuh.
Namun, bukan hanya faktor fisik yang berperan. Psikologi dan emosi manusia juga memainkan peran penting selama bulan suci ini. “Perasaan ingin makan semua sajian lezat menjadi faktor yang mempengaruhi pola makan selama bulan puasa,” kata Novi. “Berkunjung ke sanak saudara juga membuka peluang untuk makan berlebihan.”
Makan berlebihan selama bulan puasa dan perayaan Idul Fitri tidak hanya meningkatkan risiko kesehatan, tetapi juga dapat mengganggu fungsi tubuh secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Setelah lebaran, berbagai penyakit berisiko muncul akibat perubahan pola makan dan gaya hidup. Novi mengingatkan tentang peningkatan risiko infeksi dan penyakit degeneratif seperti hipertensi dan diabetes.
Untuk menghindari dampak negatif ini, penting untuk menjaga pola makan yang seimbang dan sehat. Novi merekomendasikan prinsip “4J”: jam, jenis, jumlah, dan jurus mengolah. “Makan terjadwal, memilih jenis makanan yang tepat, mengontrol jumlah konsumsi, dan cara pengolahan yang sehat sangat penting,” katanya.
Dengan kesadaran akan pola makan yang sehat dan pengendalian emosi yang baik, diharapkan masyarakat dapat menghadapi bulan puasa dan perayaan Idul Fitri dengan lebih baik, menjaga kesehatan tubuh dan menghindari risiko penyakit.