Satukan Perbedaan, UMS Selenggarakan Sosialisasi Kalender Hijriah Global Tunggal

Berita UMS
Akun resmi milik Universitas Muhammadiyah Surakarta yang dikelola oleh Bidang Humas dan Humed Unggul Mencerahkan Semesta UMS Tuan Rumah Muktamar 48 Muhammadiyah dan Aisyiyah 18-20 November 2022
Konten dari Pengguna
29 Februari 2024 14:29 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita UMS tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dok Humas UMS
zoom-in-whitePerbesar
Dok Humas UMS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ums.ac.id, SOLO - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengadakan kajian bulanan untuk dosen dan tenaga kependidikan dengan tema kajian "Sosialisasi Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT)" bersama dengan Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kajian ini menjadi bagian dari webinar series yang ke-39 UMS.
ADVERTISEMENT
Melalui pertemuan di Zoom Meeting (28/2), Wakil Rektor IV Prof., dr., Dr., Em Sutrisna, M.Kes ., menyampaikan bahwa Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) bukan hanya sekadar sarana tetapi juga harus diamalkan oleh warga persyarikatan terutama di UMS.
"Harapan kami, UMS ini kita sudah unggul dengan indikator-indikator sesuai dengan Badan Akreditasi Nasional - Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan sebagainya tapi kita juga yang paling penting unggul di bidang AIK," ujar Em Sutrisna.
Wakil Rektor UMS Bidang SDM, AIK & Sistem Informasi itu juga menegaskan bahwa kegiatan webinar series kali ini menjadi hal yang baru dan penting.
"Hari ini nanti kita akan mengikuti kajian Kalender Hijriah Global Tunggal ini merupakan suatu tema yang baru saya kira, dan mungkin waktunya sangat tepat, karena ini mendekati Ramadan. Biasanya awal atau akhir Ramadan, 1 Syawal itu terjadi khilaf," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Karena pada penentuan bulan, terdapat perbedaan dengan melalui rukyatul hilal ataupun hisab. Sehingga menurutnya, konteks kalender hijriah global tunggal menjadi mengena.
Dalam kesempatan tersebut, Kaprodi Program Studi Magister Hukum Ekonomi Syariah, Dr., Isman, S.H.I., S.H., M.H. selaku moderator dari acara menuturkan bahwa KHGT merupakan hasil dari putusan Musyawarah Nasional Muhammadiyah yang diselenggarakan di Pekalongan.
Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Prof. Dr., H., Susiknan Azhari, MA., memparkan bahwa Kalender Islam itu memiliki sejarah yang panjang. Pada Konferensi 1978, warga Muhammadiyah menghadiri dan menjadi delegasi dari Indonesia membahas mengenai sistem kalender. Dalam konferensi tersebut mengahasilkan kesepakatan untuk menentukan kalender qomariyah itu pertama menggunakan kriteria visibilitas hilal dengan ketinggian 5 derajat dan elongasi 8 derajat.
ADVERTISEMENT
Susiknan Azhari menambahkan bahwa itu adalah upaya untuk menyatukan di dalam memulai awal Ramadan, Syawal dan Dzulhijjah, di mana hal tersebut itu dirasakan menjadi problem, tidak hanya di Indonesia. Sehingga dilakukan upaya sistem kalender bersifat global.
"Kita di Muhammadiyah pernah melakukan, karena tadi kegelisahan di internal bahkan di Indonesia. Kita itu negara yang paling banyak bias dalam menentukan 1 Syawal itu, lebarannya bisa sampai 4 hari. Bulannya satu, kok bisa lebarannya banyak," ujar Susiknan Azhari.
Sebelumnya, pembahasan kalender hijriah ini diawali saat Muhammadiyah pada 2007 atas permintaan Prof., Din Syamsuddin agar membuat agenda yang internasional untuk mempertemukan para ahli untuk berpikir agar punya kalender global.
Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah itu kemudian menerangkan bahwa terdapat Prinsip Kalender Islam merujuk pada berbagai nas yaitu Satu tahun itu 12 bulan; Konjungsi; Umur bulan 29 atau 30 hari; Hisab Rukyat; Hilal; dan Wilayah geografis.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya pada Muktamar Turki 2016 yang diikuti oleh 60 negara kemudian dirumuskan sebuah prinsip kalender global.
"Kalender Islam Global adalah kalender yang berdasarkan sistem Kamariah dengan prinsip satu hari satu tanggal di seluruh dunia dan awal bulan berdasarkan visibilitas hilal di belahan dunia manapun"
Mengacu pada hal tersebut, Prinsip kalender Islam Global memiliki 5 prinsip yaitu 5 prinsip lainnya yaitu imkaanur rukyat, sebagai tengah tengah dari rukyat dan hisab dalam menentukan kalender, kesatuan matlak, satu hari satu tanggal, international dateline, ibadah dan muamalah.
Parameter Pokok KHGT mengacu pada hasil Konferensi Turki dan kriteria kalender Ummul Qura, apabila syarat konjungsi tidak terpenuhi (konjungsi lewat pukul 12 malam, bulan baru tetap dimulai dengan syarat konjungsi terjadi sebelum fajar di New Zealand dan telah memenuhi visibilitas hilal (5,8) di darata benua Amerika bukan di lautan, juga beberapa parameter KHGT lainnya.
ADVERTISEMENT
Sebagai hasil dari putusan Musyawarah Nasional, KHGT setelah melalui persidangan dan disetujui oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, rencananya pada 1446 Hijriah (tahun depan) akan menggunakan KHGT. (Maysali/Humas)