Hadapi Bonus Demografi, Pemkot Bandung Hadirkan Sekolah Siaga Kependudukan

PROKOPIM
Akun Resmi Pemerintah Kota Bandung
Konten dari Pengguna
9 Juni 2021 14:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari PROKOPIM tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Hadapi Bonus Demografi, Pemkot Bandung Hadirkan Sekolah Siaga Kependudukan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Setiap tahun jumlah penduduk terus bertambah. Bahkan pada tahun 2030-2040 Indonesia diprediksi mengalami bonus demografi, yaitu ketika masyarakat berusia produktif lebih banyak daripada non produktif.
ADVERTISEMENT
Kondisi tersebut bisa menjadi bahaya dan ancaman jika tidak dipersiapkan dengan baik. Sehingga, perlu persiapan sejak dini agar bonus demografi bisa memberikan manfaat.
Hal tersebut disampaikan Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana saat membuka acara Penguatan Kerja Sama Pelaksanaan Pendidikan Kependudukan Jalur Pendidikan Formal, di Hotel Grandia Jalan Cihampelas, Selasa 8 Juni 2021.
Yana mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Bandung yakni dengan memberikan pemahaman tentang masalah kependudukan terhadap generasi muda.
Di antaranya menghadirkan Sekolah Siaga Kependudukan melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bandung dan Dinas Pendidikan, untuk memberikan pemahaman kepada para siswa.
"Pemahaman yang baik terkait masalah kependudukan berpengaruh langsung terhadap laju pertumbuhan penduduk maupun angka fertilitas di kemudian hari," ungkap Yana.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, sekolah siaga hadir membawa misi pembangunan kependudukan di masa depan. Program tersebut guna mewujudkan peningkatan kualitas pembangunan berwawasan kependudukan.
"Harus memulai dari tingkat SMP, sehingga akan menghasilkan SDM yang Berkualitas," imbuhnya.
Di tempat sama, Kepala DPPKB Kota Bandung, Andri Darusman menjelaskan, Sekolah Siaga Kependudukan hadir membawa misi pembangunan kependudukan masa depan. Mengingat selama ini materi kependudukan belum terintegrasi di semua mata pelajaran.
Ketika siswa memiliki pemahaman yang baik terhadap masalah kependudukan, kata Andri, dapat mempengaruhi langsung terhadap laju pertambahan penduduk maupun angka vertilitas di masa yang akan datang.
"Ketika siswa-siswi sudah paham kependudukan, ke depannya pemerintah lebih mudah dalam menggencarkan program pengendaliaan penduduk," terangnya. (tan)**