news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kasus Covid-19 Menurun, Kota Bandung Terus Jaga Momentum

PROKOPIM
Akun Resmi Pemerintah Kota Bandung
Konten dari Pengguna
23 September 2021 15:44 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari PROKOPIM tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kasus Covid-19 Menurun, Kota Bandung Terus Jaga Momentum
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
#HJKB211 #BandungHarmoniTuntaskan Pandemi
Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Ema Sumarna menegaskan meski kasus Covid-19 di Kota Bandung terus menurun, pihaknya selalu menggelar evaluasi dan tetap menyesuaikan dengan regulasi.
ADVERTISEMENT
"Kota Bandung sekarang kita terima (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) level 3, yang penting kalau bagi kita bukan main di level, bagi kita itu adalah bagaimana progres kita harus terukur," katanya usai melakukan monitoring vaksinasi Covid-19 di SMKN 15 Kota Bandung, Kamis 23 September 2021.
Berdasarkan indikator positivity rate 0,8 dan Bed Occupancy Rate (BOR) 12 persen maka kasus Covid-19 di Kota Bandung dinilai terkendali. Bahkan beberapa rumah sakit telah ada yang nol kasus.
"Momentum ini harus terus dijaga," ujarnya.
Menurutnya, saat ini tenaga kesehatan harus diutamakan agar selesai vaksinasi Covid-19 dosis ketiga. Saat ini telah mencapai 80 persen.
"Kalau untuk masyarakat, dosis ketiga menunggu kebijakan dari Pemerintah lebih atas. Karena bagaimana pun juga tergantung dari ketersediaan vaksin," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Ema mengungkapkan, sektor yang lain juga harus dievaluasi di antaranya pendidikan, ekonomi, dan kegiatan sosial. Termasuk memfasilitasi agar sektor-sektor tersebut berjalan dengan baik.
"Saya pikir mereka (pelaku sektor ekonomi) itu tentunya harus semua difasilitasi," kata Ema.
Ia menyampaikan melawan Covid-19 itu tidak bisa hanya tergantung Satgas. Karena Satgas sifatnya sebagai fasilitator, menyiapkan regulator, serta melakukan fungsi pengawasan.
"Tetapi dengan SDM yang terbatas, kita juga tidak mungkin bisa optimal. Makanya paling utama itu komitmen semua pihak. Dari individu, institusi, dan kelompok di masing-masing kegiatan berbagai sektor itu," katanya.
"Sehingga terbangun komitmen komunal, tindakan secara serempak, masif, punya rasa empati, tanggung jawab secara keseluruhan," imbuh Ema. (agg)**