Okupansi Hotel Dan Tempat Hiburan Di Kota Bandung Masih Minim

PROKOPIM
Akun Resmi Pemerintah Kota Bandung
Konten dari Pengguna
14 Oktober 2020 10:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari PROKOPIM tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Okupansi Hotel Dan Tempat Hiburan Di Kota Bandung Masih Minim
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Meski telah ada relaksasi di sejumlah sektor, kunjungan wisatawan ke Kota Bandung di masa pandemi Covid-19 masih minim. Okupansi hotel di Kota Bandung baru mencapai 20-40 persen. Sedangkan kunjungan ke tempat hiburan masih di bawah 10 persen.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diungkapkan Kepala Seksi Destinasi Pariwisata, Faisal Tachir pada kegiatan Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung, Selasa 13 Oktober 2020.
"Okupansi hotel hanya 20-40 persen. Tempat hiburan tidak lebih dari 10 persen. Sangat kecil," akunya.
Ia mengungkapkan, ada beragam faktor yang menyebabkan hal itu terjadi. Salah satunya yaitu masih berlakunya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
"Pengetatan PSBB ini berdampak. Kondisi sekarang itu ya di bawah 10 persen," ujar Faisal.
Faisal menambahkan, dari jumlah 232 tempat hiburan yang berada di Kota Bandung, baru sebanyak 122 yang memperoleh relaksasi.
"Lokasi yang belum dibuka itu area bermain anak, seperti taman lalu lintas. Salon sudah (buka) itu rekomendasi dari Disdagin (Dinas Perdagangan dan Perindustrian)," katanya.
ADVERTISEMENT
Ia mencontohkan, meski telah beroperasi, sejumlah tempat hiburan juga masih minim pengunjung. Salah satunya jasa pariwisata karoke.
"Berdasarkan laporan untuk tempat hiburan pengguna pariwisata Kota Bandung masih sepi. Kalau misalnya contoh di karoke ada 14 ruangan, hanya digunakan 7 ruangan. Itu sesuai dengan aturan 50 persen. Dari 7 ruangan, itu paling 3 ruangan yang digunakan," ungkapnya.
Menurutnya, sampai Desember 2020 mendatang memang masuk dalam tahapan mitigasi. Namun pada tahun 2021 masuk pada tahapan recovery.
"Sektor pariwisata terus berkembang pada tahun 2021. Itu recovery, pemulihan," tuturnya.(yan)**