RELAWAN KANGPISMAN GELAR PERTEMUAN PERTAMA

PROKOPIM
Akun Resmi Pemerintah Kota Bandung
Konten dari Pengguna
26 November 2018 9:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari PROKOPIM tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
RELAWAN KANGPISMAN GELAR PERTEMUAN PERTAMA
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Sebanyak 300 relawan Kangpisman berkumpul di Pendopo Kota Bandung, Sabtu (24/11/2018). Pertemuan ini merupakan yang pertama kalinya sejak Wali Kota Bandung, Oded M Danial meluncurkannya beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Para relawan berkumpul melalui jejaring komunitas dan media sosial, termasuk akun WhatsApp Center yang dikelola oleh tim relawan. Wali Kota menyambut para relawan tersebut secara langsung.
"Saya merasa senang sekali karena program Pemkot Bandung yang sangat strategis urusan penanganan sampah ini direspon positif, terutama dari relawan kangpisman," aku Oded.
Kangpisman merupakan kependekan dari Kurangi-Pisahkan-Manfaatkan. Ini menjadi gerakan warga Kota Bandung di bidang kebersihan. Gerakan ini muncul untuk merespon kondisi Kota Bandung yang membutuhkan penanganan berkelanjutan di bidang lingkungan.
Oded menuturkan, warga Kota Bandung setiap hari memproduksi 1.500 ton sampah. Dari jumlah tersebut, sekitar 60 persennya adalah sampah organik. Setiap hari pula, sampah tersebut diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti yang masa penggunaannya tinggal setahun lagi.
ADVERTISEMENT
Sedangkan biaya pengangkutan sampah juga tak kecil. Setiap tahun, Pemkot Bandung menggelontorkan dana kurang lebih Rp150 miliar hanya untuk mengangkut sampah.
"Dari sekian banyak problema permasalahan klasik Kota Bandung. Saya masih meyakini persoalan sampah ini krusial dan bisa menjadi bom waktu," ujar Oded.
Ia memutar ingatan pada tahun 2005 saat Kota Bandung disebut sebagai lautan sampah. Pada saat itu, ribuan ton sampah di Kota Bandung tidak dapat terangkut ke TPA Leuwigajah sehingga mengganggu aktivitas kota.
"Hal itu menyadarkan kita bahwa sampah ini bukan persoalan sepele," katanya.
Oded menawarkan solusi menangani persoalan sampah mulai dari pangkalnya, yakni dari produksi sampah. Dengan begitu, Oded berharap warga bisa mengubah perilaku terhadap sampah sehingga dapat mengurangi volume sampah langsung dari sumbernya.
ADVERTISEMENT
"Mari menyelesaikan sampah dengan kepedulian kita," ajak Oded.
KABAG HUMAS SETDA KOTA BANDUNG
DEDI PRIADI NUGRAHA