news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tangkal Stunting, Siti Ajak Warga Disiplin Sanitasi

PROKOPIM
Akun Resmi Pemerintah Kota Bandung
Konten dari Pengguna
14 Agustus 2020 10:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari PROKOPIM tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Forum Bandung Sehat, Siti Muntamah Oded mengimbau agar warga lebih memperhatikan sanitasi di lingkungan rumahnya. Pasalnya, sanitasi amat penting dan berpengaruh pada tumbuh kembang anak, khususnya dalam upaya pencegahan stunting.
ADVERTISEMENT
“Kota Bandung ini sebagai rumah bersama. Tentu kita ingin rumah yang bersih dan sehat. Maka mari menjaga rumah bersama dengan bertanggung jawab bersama,” tutur Siti pada Pertemuan Pencegahan Stunting di Kampung Keluarga Berencana (KB) di Aula Kelurahan Cipadung Wetan, Kamis 13 Agustus 2020.
Siti mengungkapkan, salah satu masalah terbesar di Kota Bandung adalah sampah. Ada lebih dari 1.500 ton sampah yang dihasilkan oleh warga kota setiap harinya. Jumlah itu terdiri dari 65% sampah organik dan 80%nya adalah sampah rumah tangga.
Istri Wali Kota Bandung itu tengah menggiatkan gerakan 100% Open Defecation Free (ODF). Artinya, tidak ada lagi warga Kota Bandung yang buang air besar sembarangan, dan setiap rumah harus memiliki septic tank atau tempat pembuangan tinja yang memadai.
ADVERTISEMENT
“Saat ini ODF kita masih di angka 68%. Sungai-sungai kita masih banyak tercemar oleh tinja. Di Panyileukan masih 17% orang yang membuang tinja ke sungai,” ungkap Siti.
Oleh karena itu, Siti mengaku tengah berkoordinasi dengan seluruh stakeholder untuk mendorong warga Bandung membangun septic tank di lingkungannya. Dengan sanitasi yang baik dan memadai, ia yakin, kebersihan lingkungan bisa lebih terjaga dan kesehatan pun menjadi sebuah keniscayaan.
“Kita harus memperhatikan generasi penerus Kota Bandung dengan menyelamatkan 1000 hari kehidupan pertamanya. ASI (Air Susu Ibu) harus diberikan, dan ibunya juga harus sehat. Ibu dan anak harus sama-sama diberi nutrisi yang cukup,” katanya.
Menurutnya, ASI menjadi makanan bayi yang paling dibutuhkan dalam 1000 hari kehidupan pertamanya. Sementara di Kota Bandung hanya 4 persen yang secara ekslusif memberikan ASI kepada anaknya.
ADVERTISEMENT
“Generasi emas di masa depan adalah anak-anak kita saat ini. Mari kita membentuk generasi terbaik dengan memberikan kasih saying dan nutrisi terbaik bagi tumbuh kembang mereka,” ajak Siti.
Kegiatan itu diakhiri dengan deklarasi Relawan Cegah Stunting (Ranting) Kelurahan Cipadung Wetan dan pemberian sertifikat kepada bidan yang memberikan pelayanan KB kepada masyarakat setempat.