Deteksi Dini Kesehatan WBP, Lapas Yogyakarta Gelar Skrining Kesehatan

Lapas Jogja
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta atau Lapas Wirogunan adalah lapas tertua di D.I. Yogyakarta, dibangun pada masa kolonial tahun 1917. Satuan Kerja ini merupakan bagian dari Kanwil Kemenkumham D.I. Yogyakarta. Akun dikelola oleh Tim Humas.
Konten dari Pengguna
30 Desember 2022 11:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lapas Jogja tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Seorang WBP Lapas Yogyakarta tengah menjalani skrining kesehatan oleh tenaga kesehatan. | Foto: Husni/ Humas Lapas Yogyakarta
zoom-in-whitePerbesar
Seorang WBP Lapas Yogyakarta tengah menjalani skrining kesehatan oleh tenaga kesehatan. | Foto: Husni/ Humas Lapas Yogyakarta
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
YOGYAKARTA – Wujudkan pelayanan kesehatan prima, tenaga kesehatan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Yogyakarta melaksanakan skrining kesehatan penyakit tidak menular terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan petugas pada Rabu (28/12). Skrining kesehatan yang menjadi tidakan deteksi dini bidang kesehatan ini, merupakan hasil sinergi dengan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Pakualaman Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
“Kegiatan ini sudah terencana, Lapas melalui Klinik Pratama telah bekerja sama bidang kesehatan dengan berbagai pihak. Kegiatan kali ini dengan Puskesmas Pakualaman,” terang Kepala Seksi (Kasi) Bimbingan Narapidana dan Anak Didik (Binadik), Dini Ramaina.
Lebih lanjut Dini juga menyebutkan bahwa hari itu 200 warga binaan akan menjalani skrining diikuti beberapa petugas lapas.
“Hari ini 200 warga binaan menjalani skrining kesehatan, untuk petugas silakan (tidak ditarget) bagi yang membutuhkan bisa ikut juga daftar,” tambahnya.
Kasi Binadik, Dini Ramaina, tampak tengah menjalani pengambilan sampel darah dalam kegiatan skrining kesehatan. Kegiatan ini diperuntukkan bagi WBP dan Petugas Lapas. | Foto: Husni/ Humas Lapas Yogyakarta
Terpantau, kegiatan yang dilaksanakan sejak pukul 09.00 WIB tersebut meliputi pengecekan tinggi badan, berat badan, lingkar perut, gula darah, tekanan darah, konsultasi dokter, konsultasi psikolog deteksi gejala depresi SRQ 20, wawancara riwayat penyakit tidak menular pada peserta-keluarga, serta faktor risiko penyakit tidak menular.
ADVERTISEMENT
“Saya berharap kegiatan seperti ini berkesinambungan ya karena manfaatnya banyak, salah satunya deteksi dini kesehatan bagi warga binaan kita,” harap Kasi Binadik.
Sebelumnya terkait kegiatan ini, pada Rabu (7/12), Kasi Binadik Dini Ramaina dan satu tenaga medis, juga mengikuti Rapat Koordinasi Program Layanan Kesehatan Lapas/ Rutan/ LPKA di Kanwil Kemenkumham DIY. Dalam pertemuan di salah satu kanwil dari kementerian yang dipimpin oleh Yasonna H Laoly tersebut, salah satunya diputuskan untuk dijadwalkan pelaksanaan deteksi dini kesehatan bagi warga binaan yang memang rentan terhadap penyakit menular dan tidak menular. [HT]