Akreditasi Unggul, FKG Universitas Moestopo Telah Hasilkan 4.721 Dokter Gigi

Universitas Moestopo
Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) adalah universitas yang didirikan oleh Pak Moestopo bersama dengan Ibu R.A. Soepartin Moestopo pada tahun 1962 dan berada di Jakarta, Indonesia.
Konten dari Pengguna
27 Februari 2024 13:46 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Universitas Moestopo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Akreditasi Unggul, FKG Universitas Moestopo Telah Hasilkan 4.721 Dokter Gigi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
JAKARTA - Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) kembali mencatatkan momen bersejarah dalam dunia pendidikan kedokteran dengan melaksanakan upacara pengambilan sumpah dokter gigi baru.
ADVERTISEMENT
Acara ini bukan hanya sebuah seremonial formal, tetapi juga merupakan puncak dari perjalanan panjang para mahasiswa kedokteran yang telah menjalani proses pembelajaran dan pelatihan intensif selama beberapa tahun.
Pengambilan sumpah dokter gigi baru tidak hanya mencerminkan prestasi akademis, tetapi juga niat tulus para mahasiswa untuk memberikan pelayanan kesehatan gigi dengan dedikasi tinggi.
Menurut Rektor Universitas Moestopo, Prof. Dr. Budiharjo, M.Si, Kampus Merah Putih menyajikan momen bersejarah ini sebagai bukti komitmen terhadap kualitas pendidikan dan peningkatan standar profesi kedokteran gigi di Indonesia.
"Kami menyadari bahwa lulusan FKG Universitas Moestopo kelak harus berjuang dan menerapkan keilmuannya di masyarakat. Dan Universitas Moestopo sejak lama dikenal memiliki kualitas lulusan yang andal, hal ini tidak lepas dari Akreditas Unggul yang kita pegang dan harus terus dipertahankan," kata Prof. Budiharjo, Selasa (27/2/2024)
ADVERTISEMENT
"Saya berharap sebagai alumni dan sebagai dokter gigi kita semua bisa menjaga moral, etika, integritas, dan jati diri," lanjut Prof. Budiharjo.
Seperti diketahui, FKG Universitas Moestopo adalah salah satu Fakultas Kedokteran Gigi swasta tertua di Indonesia dan saat ini memiliki Program Studi Sarjana Pendidikan Dokter Gigi dan Program Studi Profesi Dokter Gigi UPDM (B) yang keduanya sudah terakreditasi Unggul.
Dan untuk menunjang pembelajaran, Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut (RSKGM) Pendidikan FKG Universitas Moestopo hadir dengan Akreditasi Paripurna Bintang 5. Hasilnya, sejak pertama kali berdiri pada 1962 Universitas Moestopo telah melahirkan 4.721 dokter gigi yang melayani masyarakat Indonesia.
Adapun prestasi yang diraih sivitas FKG Universitas Moestopo pada periode 1 ujian kompetensi tahun 2024 ini adalah 67 dinyatakan kompeten dengan persentase uji teori (CBT) 90,7 % dan ujian praktek (OSCE) 83,56%.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Dekan FKG Universitas Moestopo, Dr. drg. Tjokro Prasetyadi., Sp.Ort. menegaskan bila dokter gigi lulusan Universitas Moestopo haruslah sadar bila pekerjaan yang akan dilakukannya kelak adalah sebuah pengabdian.
Sebab Universitas Moestopo menekankan pentingnya peran dokter gigi baru dalam memberikan kontribusi nyata terhadap masyarakat dan kesehatan gigi nasional dengan terlibat aktif dalam program-program kesehatan masyarakat dan memberikan pelayanan yang bermutu tinggi kepada masyarakat luas.
Karena itu, sumpah dokter gigi bukanlah sekadar kata-kata, tetapi merupakan komitmen serius untuk memberikan pelayanan kesehatan gigi dengan etika dan integritas yang tinggi. Melalui sumpah ini, para dokter gigi baru berjanji untuk selalu mengutamakan kesejahteraan pasien, menjunjung tinggi etika profesi, dan terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka.
ADVERTISEMENT
"Dunia kerja seorang dokter gigi adalah dunia pengabdian. Pengabdian kepada Tuhan melalui palayanan kepada masyarakat. Jadi jangan sekali-kali berlaku buruk kepada masyarakat dan jangan sampai menjadikan kita merasa diri yang dibutuhkan," tegas Dr Tjokro.
Dengan mengangkat sumpah dokter gigi baru, Universitas Moestopo pun menyatakan harapannya terhadap masa depan profesi kedokteran gigi di Indonesia. Para lulusan diharapkan dapat menjadi agen perubahan dalam pemberian pelayanan kesehatan gigi yang lebih baik, berinovasi dalam praktik mereka, dan terus belajar untuk menghadapi perkembangan terbaru dalam ilmu kedokteran gigi.
"Sebagai dokter gigi kita bekerja bukan hanya untuk sebuah nominal tapi untuk membuat kita bisa bermanfaat kepada masyarakat banyak. Sebab kebahagian bukan soal angka melainkan soal rasa. Rasa bahagia untuk banyak orang," lugas perwakilan mahasiswa drg. Muhammad Auzan, S.KG.
ADVERTISEMENT