PKM Unpam: Revitalisasi Sastra Berbasis Betawi Di MI Miftahul Amin, Cipondoh

Ibnu Tsabit Mustafid
Mayat hidup bak kapal tanpa nahkoda, terombang-ambing dalam bimbang.
Konten dari Pengguna
6 Juli 2023 19:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ibnu Tsabit Mustafid tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
dokumen pribadi
zoom-in-whitePerbesar
dokumen pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tri Dharma merupakan sebuah junjungan sebuah Perguruan Tinggi di Indonesia ditujukan supaya Perguruan Tinggi dapat menghasilkan Sumber daya manusia yang unggul dan memiliki rasa tanggung jawab dan lebih bermanfaat kepada masyarakat, khususnya untuk bangsa (Chudzaifah, dkk, 2021). Tri Dharma mencakup Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Dalam rangka menunaikan salah satu Tri Dharma, Universitas Pamulang mewajibkan seluruh mahasiswanya untuk melakukan PKM atau Pengabdian Kepada Masyarakat minimal satu kali selama mengenyam pendidikan di Universita Pamulang. Wibawa (2017) memberikan pernyataan bahwa Dharma Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan simbol ketulusan dan keikhlasan suatu perguruan tinggi yang memanfaatkan ilmu pengetahuan untuk memajukan kesejahteraan masyarakat serta mencerdaskan kehidupan bangsa.
ADVERTISEMENT
Pada tanggal 01 Oktober 2022, Mahasiswa semester VI Prodi Sastra Indonesia, Universitas Pamulang telah melakukan kegiatan PKM di MI Miftahul Amin, Cipondoh, Kota Tangerang, dengan judul PKM:
Mengenalkan Sastra Anak Berbasis Kearifan Lokal Betawi di Lingkungan Sekolah
Kegiatan ini diikuti oleh 25 siswa kelas 5, berlangsung dari jam 09 pagi sampai jam 01 siang. Kegiatan diawali dengan pengenalan anggota PKM Unpam. Untuk memeriahkan suasana dan mengembalikan semangat para siswa yang letih usai bersenam, perkenalan anggota menggunakan pantun menirukan logat khas Betawi. Pantun betawi memiliki unsur pembeda dari pantun pada umumnya, yakni unsur spontan, kocak dan blak-blakan di dalamnya.
perkenalan anggota PKM Unpam
Kegiatan dilanjutkan dengan menjelaskan maksud kedatangan dan pemaparan materi tentang sastra anak berbasis kearifan lokal Betawi meliputi rancag dan hikayat. Dalam kegiatan ini, panitia hanya menggunakan media lisan. Walaupun hanya dengan media lisa, acara tetap meriah karena selama kegiatan panitia menyelipkan beberapa game dan quiz berhadiah untuk menyulut semangat siswa.
ADVERTISEMENT
Rancag merupakan kesenian pantun betawi yang berkait, dituturkan oleh dua orang yang berhadapan sebagai seteru. Di awal sesi, Penyampaian Rancag dicontohkan oleh saudara Ainul Yakin dan Rohim Koebanu. Selesai memberikan contoh, Panitia meminta kesedian para siswa untuk membacakan rancag di depan kelas. Para siswa antusias mengacungkan jari, berebutan untuk maju ke depan membacakan pantun berkait tersebut.
pembacaan pantun berkait oleh siswa MI
Sesi berikutnya, penjelasan Hikayat dan dongeng. Pembacaan hikayat dilakukan oleh saudara Andriansyah, sedangkan dongeng disampaikan oleh saudara Ikhwan Fauzi. Hikayat yang dipilih adalah beberapa Hikayat karya Muhammad Bakir, Sastrawan Betawi, yaitu Hikayat Panji Semirang, Hikayat Seribu Dongeng, dan serta Syair Ken Tambuhan.
pembacaan syair Ken Tambuhan
Sedangkan dongeng yang dipilih adalah dongeng rakyat betawi, yaitu Sepasang Pendekar Kemayoran, Si Pitung, Putri Keong Mas dan Murtado Macan Kemayoran. Sama halnya seperti rancag, penyampaian Hikayat dan dongeng dicontohkan oleh para anggota dilanjut oleh para siswa.
pembacaan dongen oleh siswa
Kegiatan ini ditutup dengan sholat Dhuhur berjamaah dan membagikan snack serta buku dongeng kepada siswa sebagai cinderamata. Kegiatan tersebut mendapatkan respons positif dari tenaga ajar sekolah dan para siswa. Beberapa guru bersedia memberikan tempat dan waktu untuk para mahasiswa agar dapat kembali memberikan pengalaman serta ilmu pengetahuan terkait sastra.
ADVERTISEMENT