Pemeriksaan Kesehatan yang Dilakukan Sebelum Menikah

ICA YULISA
Mahasiswi Jurusan Ilmu Keperawatan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
19 Juni 2022 1:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ICA YULISA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ilustrasi pasangan yng sedang cek kesehatan. Sumber: Freepik <ahref='https://www.freepik.com/vectors/medical-appointment'>Medical appointment vector created by pch.vector - www.freepik.com</a>
Persiapan sebelum menikah selain mempersiapkan mental, finansial, dan juga wedding organizer lainnya, ada juga persiapan yang lebih penting yaitu persiapan kesehatan. Tes kesehatan bagi pasangan yang akan menikah sangat penting untuk diperhatikan karena pada dasarnya, seseorang bisa saja menjadi pembawa suatu jenis penyakit yang dapat menyebabkan dia melahirkan keturunan yang sakit, padahal tidak ada keluhan sebelumnya. Tetapi, bukan berarti seorang yang bisa membawa penyakit bukan artinya tidak normal atau bahkan tidak boleh menikah namun justru ia diharuskan menikah dengan seseorang yang terbukti sehat, sehingga baik suami maupun istri bukan dari pembawa penyakit yang dapat mengakibatkan keturunan yang tidak sehat.
ADVERTISEMENT
Hal ini juga selaras dengan tujuan pernikahan yang merupakan bagian dari maqāṣid alshari‟ah adalah hifẓu al-nasl yaitu menjaga keturunan dan melindunginya sehingga terbentuklah keturunan yang sehat baik secara jasmani ataupun rohani. Tes kesehatan ini juga merupakan salah satu solusi untuk mencegah penyebaran penyakit seks menular maupun penyakit seksual seperti hepatitis, thalassemia, penyakit sel sabit, dan HIV.
Hal ini sudah diatur untuk warga Jakarta dalam peraturan gubernur (PERGUB) No.185 tahun 2017 yang berisikan terkait hak dan kewajiban warga Jakarta untuk mendapatkan layanan fasilitas cek kesehatan sebelum menikah. Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan juga harus dilakukan paling lambat satu bulan sebelum menikah.
Adapun pemeriksaan sebelum menikah yang harus dilakukan yaitu:

1. Pemeriksaan golongan darah dan rhesus

Pemeriksaan golongan darah bagi calon menikah untuk mengetahui persamaan rhesus serta dampaknya terhadap calon anak mnereka nanti. Jika terdapat perbedaan rhesus maka bisa menyebabkan masalah untuk kesuburan pasangan serta dapat menyebabkan kematian janin dalam rahim atau jika bayi mampu bertahan sampai lahir dapat menderita gagal jantung.
ADVERTISEMENT

2. Pemeriksaan sel darah dan gula darah

Pemeriksaan ini berguna untuk mengetahui adakah risiko yang bisa menyebabkan thalassemia pada calon anak nantinya. Kedua pihak ini nantinya akan dilakukan pengecekan trombosit, leukosit, Hb, eritrosit sera hematocrit. Penyakit ini menyebabkan anak menjadi mudah lelah dan lemas. Kondisi ini bisa merusak organ dalam yang bahkan berujung kematian. Dari hasil pemeriksaan ini nantinya juga dapat diketahui adakah pasangan berisiko memiliki kadar kolestrol tinggi yang bisa menimbulkan risiko penyakit jantung coroner dan stroke.
Hal penting lainnya adalah pemeriksaan gula darah. Pemeriksaan ini biasanya akan dilakukan untuk perempuan untuk mengetahui apakah ia memiliki penyakit diabetes mellitus yang nantinya akan berisiko untuk janin karena bisa melahirkan janin yang tidak sempurna atau cacat jika diabetesnya tidak terkontrol. Pemeriksaan darah ini penting untuk dilakukan untuk mengetahui penyakit hereditas seperti hemofilia, penyakit sel sabit dan penyakit thalassemia.
ADVERTISEMENT

3. Pemeriksaan penyakit menular

Pemeriksaan ini biasanya digunakan untuk mengetahui apakah pasangan memiliki penyakit infeksi menular seksual (IMS) seperi penyakit HIV, Hepatitis B, Hepatitis V yang bisa membahayakan pasangan dan calon bayi. Biasanya virus-virus ini dapat tidak diketahui dikarenakan munculnya gejala bisa memakan waktu lama.
Ada juga diperlukan untuk mengetahui infeksi TORCH (Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes Simplex Virus) yang dapat menyebabkan keguguran, bayi lahir premature atau kelainan pada bayi. Selain itu penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual seperti herpes yang bisa menimbulkan masalah kesuburan dan proses saat kehamilan.

4. Pemeriksaan urine

Pemeriksaan urine ini berguna untuk mengetahui adanya infeksi saluran kemih yang menunjukkan adanya penyakir tertentu yang berisiko melahirkan bayi premature, berat janin yang rendah, dan risiko kematian saat persalinan.
ADVERTISEMENT

5. Pemeriksaan cek hormone

Pemeriksaan ini berhubungan dengan organ reproduksi calon pasangan yang akan menikah. Bagi perempuan, nantinya akan melakukan pemeriksaan USG untuk mengetahui kondisi rahim, saluran telur, dan indung telur. Pemeriksaan lebih lanjut yaitu pemeriksaan HSG untuk mengetahui kondisi dan sumbatan-sumbatan di tuba falopi.

6. Pemeriksaan alergi

Pemeriksaan ini cukup penting untuk dilakukan karena apabila ada pasangan yang pernah mengalami reaksi anafilaksis yang bisa menyebabkan kematian. Selain itu seseorang yang mempunyai alergi sesuatu biasanya cenderung dikarenakan faktor keturunan.
Selain melakukan pemeriksaan kesehatan, ada juga hal yang harus dilakukan yaitu melakukan beberapa vaksinasi yang dianjurkan. Hal ini dikarenakan kemungkinan besar pasangan akan mengalami kehamilan jadi, pemberian vaksin ini bertujuan untuk mencegah beberapa penyakit berbahaya. Beberapa vaksinansi tersebut berupa vaksin DPT, vaksin HPV, vaksin MMR, vaksin cacar air dan vaksin hepatitis B.
ADVERTISEMENT