Ini Alasan Saya untuk Selalu Sehat

Icha Faizah
Mom who loves writing, drinking a cup of coffee, and pink colour.
Konten dari Pengguna
26 Juli 2019 9:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Icha Faizah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ketika saya ditanya, “apa alasan untuk hidup sehat"?
Maka saya akan jawab “keluarga”.
ADVERTISEMENT
Siapa lagi kalau bukan karena mereka; suami, anak, saudara, dan orang tua.
Masih banyak PR yang harus saya lakukan sebagai seorang istri, ibu, kakak, dan juga anak.
Salah satunya adalah ada satu keinginan besar yang harus saya sampaikan kepada mereka suatu saat nanti. Karena keinginan itu belum bisa diwujudkan dalam waktu dekat, maka saya harus hidup sehat agar nantinya bisa saya sampaikan.
Sebagai seorang istri, jiwa dan raga sudah pasti harus sehat setiap hari. Ah! Untuk sekadar membayangkan saya sakit dan nggak bisa mengurus keluarga aja nggak sanggup.
Selain sehat jiwa dan raga, sehat secara finansial juga nggak kalah pentingnya. Apalah artinya sehat jasmani dan rohani, tapi secara finansial nggak sehat. Banyak utang di mana-mana yang susah untuk dibayar. Kebutuhan hidup yang membengkak, dan nggak punya dana perlindungan seperti dana darurat dan asuransi.
ADVERTISEMENT
Waaaah, bisa kacau nanti masa depan anak.
Sebenarnya saya belum terlalu paham mengenai literasi finansial. Tapi beruntungnya Sabtu tanggal 20 kemarin saya bisa menghadiri acara Moms Mingle: Mom as The Guardian of The Family yang diselenggarakan oleh Sun Life dan Kumparan.
Salam kenal... ini saya :D
Happy? Tentu dong! Karena di sana saya dapet ilmu gratis mengenai cara mengatur keuangan dari Annisa Sagita.
Acara kemarin merupakan campaign ‘Live Healthier Lives” yang diadakan oleh perusahaan Sun Life.
Menurut Shierly Ge, Chief Marketing Officer Sun Life bahwa hidup sehat itu bukan hanya sehat secara fisik, dan mental. Tapi juga sehat secara finansial.
Shierly Ge, Chief Marketing Officer Sun Life
Menteri keuangan dalam rumah tangga biasanya dipegang oleh istri. Dan menjadi menteri keuangan itu berat. Harus bisa mengatur pemasukan ke dalam beberapa pos selama sebulan.
ADVERTISEMENT
Menurut Annisa Sagita, tingkat literiterasi keuangan di Indonesia masih rendah. Pemasukan tiap bulan tidak dikelola dengan baik karena minimnya pengetahuan.
Annisa Sagita, Financial Planner
Di acara #MomsMingle kemarin, Annisa Sagita memberikan tips cara mengatur perencanaan keuangan. Dalam merencanakan keuangan keluarga, ada tiga hal penting yang harus diperhatikan:
1. Masa sekarang: kebutuhan hidup, cicilan, dan asset.
2. Masa depan: dana liburan, dana pendidikan, dana pensiun, dll.
3. Perlindungan: asuransi, dan dana darurat.
Tapi bagaimana sih cara mengelola keuangan yang benar? Annisa Sagita menambahkan, bahwa sebelum membuat manajemen cashflow, ketahui dulu kondisi keuangan dengan melakukan financial check-up.
Financial check-up dilakukan untuk mengukur kondisi keuangan kita sebelum melakukan manajemen cashflow.
Caranya?
1. Jumlah seluruh kekayaan yang dimiliki seperti mobil, rumah, maupunelektronik, lalu kurangi dengan utang positif
ADVERTISEMENT
2. Pemasukan harus lebih besar jumlahnya dari pengeluaran
3. Cicilan per bulan tidak lebih 30% dari pemasukan
4. Memiliki dana darurat yang jumlahnya 3x dari pengeluaran bulanan
5. Setidaknya memiliki satu asuransi
Setelah melakukan financial check up, maka manajemen cashflow bisa dibagi menjadi empat bagian.
• 40% untuk kebutuhan hidup
• 30% untuk cicilan/utang
• 20% masa depan
• 10% dana darurat
Jadi, pemasukan selama sebulan harus dibagi ke rasio tersebut.
Hayoooo, selama ini udah benar kah manajamen cashflownya?
Sebelum ikut acara kemarin, manajemen cashflow saya kurang rapih. Karena kami sampai detik ini nggak punya cicilan/hutang, maka pemasukan dibagi ke beberapa bagian seperti nabung, investasi, dana darurat, sedekah dan kebutuhan hidup dengan jumlah persen yang nggak sama seperti di atas.
ADVERTISEMENT
Padahal setelah saya melakukan financial check up, keuangan kami termasuk kategori sehat.
Sebagai istri sekaligus menteri keuangan, wajib hukumnya mengerti tentang literasi finansial. Karena jiwa yang sehat, terdapat pada raga yang sehat. Dan raga yang sehat, terdapat pada keuangan yang sehat agar #LiveHealthierLives
Jadi, sudah sehatkah kondisi keuanganmu?