Sudirman Said; Pilkada Harus Menghadirkan Pemimpin Waras

Konten dari Pengguna
26 September 2017 11:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari User Dinonaktifkan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sudirman Said; Pilkada Harus Menghadirkan Pemimpin Waras
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Proses demokratisasi semacam pemilihan langsung pada dasar lahir dari gagasan bahwa proses ini akan melahirkan pemimpin-pemimpin pilihan masyarakat. Tentu saja, pilihan ini lahir dari preferensi masyarakat mengenai sosok-sosok terbaik yang dapat mengelola dan mengatur kehidupan publik ke situasi yang lebih menyejahtrakan.
ADVERTISEMENT
Namun, pemilihan langsung seperti pemilihan kepala daerah (pilkada) seringkali justru menghadirkan pemimpin-pemimpin korup, yang bukan hanya tidak memiliki kapabilitas, namun juga kotor oleh rekam jejak yang buruk. Sebagaimana pemberitaan yang terus berulang akhir-akhir ini, di mana para pemimpin daerah terjerat kasus korupsi, yang tertangkap tangan dalam operasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sudirman Said menyoroti berbagai operasi tangkap tangan (OTT) KPK tersebut dengan sangat serius. Menurutnya, berbagai kasus yang mengemuka bukan semata-mata persoalan penyelewengan personal pejabat daerah, namun mengindikasikan dengan jelas bahwa Pilkada yang selama ini dipercayai sebagai mekanisme terbaik untuk melahirkan pemimpin-pemimpin terbaik ternyata justru menghadirkan pemimpin korup.
Oleh sebab itu, menurut Sudirman Said, kita memiliki tanggungjawab besar untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk memilih pemimpin yang waras. Apa yang Sudirman maksudkan dengan pemimpin yang waras adalah pemimpin yang jujur, bersih, punya kapasitas, dan mau bekerja untuk kepentingan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Pemimpin yang waras tidak akan membiarkan “tangannya” dikotori dengan menandatangi kebijakan, pemberian izin, atau pelaksanaan program yang sarat dimasuki oleh unsur-unsur korupsi. Pemimpin yang waras menggunakan wewenangnya untuk memenuhi tanggungjawab utamanya sebagai pelayan masyarakat dan menghadirkan kesejahtraan bagi semua kalangan.
Inilah sebagian dari beberapa pandangan dan gagasan yang Sudirman Said sampaikan di depan ratusan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Diponegoro, Semarang, pada hari senin kemarin (25/09). Sudirman Said menegaskan bahwa Pilkada harus dapat menjadi momentum bagi hadirnya pemimpin waras, bukan sebaliknya.
Bagi Sudirman Said, mahasiswa dan dunia kampus memiliki posisi yang sangat strategis untuk mengajarkan pendidikan politik pada masyarakat. Bahwa kampus harus menjadi tempat bagi penyuaraan kepentingan-kepentingan masyarakat. Kampus sebagai wadah akademik dan mahasiswa sebagai agen perubahan dapat memainkan perannya untuk memberikan pandangan objektif mengenai arah pembangunan dan kebijakan pemerintah, memberikan pengawasan dan memberikan masukan, baik kepada calon pemimpin, maupun kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT