Platform Merdeka Mengajar: Transformasi Pendidikan Berkelanjutan

Ida Farida
Pengamat Ekonomi dan Kebijakan Cakrawala Institute
Konten dari Pengguna
21 Maret 2022 9:28 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ida Farida tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Platform Merdeka Mengajar. Sumber : Kemendikbud
zoom-in-whitePerbesar
Foto Platform Merdeka Mengajar. Sumber : Kemendikbud
ADVERTISEMENT
Sudah genap dua tahun kita melewati pandemi Covid-19 dengan berbagai dinamika dan tantangannya. Adaptasi, inovasi, dan transformasi adalah kunci agar kita bisa bertahan untuk menghadapi bencana global tersebut. Semua sektor kehidupan, dari mulai kesehatan, ekonomi, sosial-politik hingga dunia pendidikan sebagai jantungnya peradaban tak ketinggalan melakukan berbagai upaya agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan.
ADVERTISEMENT
Berikut beberapa contoh upaya inovasi dan transformasi yang sudah dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) di antaranya yaitu, pertama mengeluarkan kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh (PPJ) sebagai salah satu ikhtiar agar proses pendidikan untuk seluruh anak negeri tetap berjalan walaupun di tengah pandemi Covid-19.
Kedua, terkait Ujian Nasional, seperti yang kita ketahui, Ujian Nasional Tahun 2020 dibatalkan, termasuk Uji Kompetensi Keahlian 2020 bagi Sekolah Menengah Kejuruan. Dengan diberlakukannya kebijakan pembatalan UN tersebut, maka keikutsertaan UN tidak menjadi syarat kelulusan sekolah atau seleksi masuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Pembatalan UN Tahun 2020 ini berkaitan dengan proses penyetaraan bagi lulusan program Paket A, Paket B, dan Paket C yang ditentukan kemudian.
ADVERTISEMENT
Ketiga, Dana Bantuan Operasional Sekolah atau Bantuan Operasional Pendidikan, dapat digunakan untuk pengadaan barang sesuai kebutuhan sekolah. Termasuk untuk membiayai keperluan dalam pencegahan pandemi Covid-19, seperti penyediaan alat kebersihan, hand sanitizer, disinfektan, dan masker bagi warga sekolah, serta untuk membiayai pembelajaran daring atau jarak jauh.

Inovasi Tiada Henti

Transformasi pendidikan di masa pandemi nyatanya tidak berhenti di situ. Baru-baru ini, untuk mengatasi krisis pembelajaran karena pandemi Covid-19, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim meluncurkan Merdeka Belajar Episode ke-15 yaitu Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar, secara daring, Jumat (11/2).
Menteri Nadiem mengungkapkan, merujuk berbagai studi nasional maupun internasional, krisis pembelajaran di Indonesia telah berlangsung lama dan belum membaik dari tahun ke tahun. Krisis pembelajaran semakin bertambah karena pandemi Covid-19 yang menyebabkan hilangnya pembelajaran (learning loss) dan meningkatnya kesenjangan pembelajaran.
ADVERTISEMENT
Adapun Platform Merdeka Mengajar yang telah diluncurkan pada Merdeka Belajar Episode ke-15 tersebut bertujuan untuk membantu para guru mengajar sesuai dengan kemampuan murid, menyediakan latihan untuk meningkatkan kompetensi serta berkarya, dan menginspirasi rekan sejawat.
Jika merujuk pada Buku Saku Platform Merdeka Mengajar (2022) yang diluncurkan oleh Kemendikbudristek, tersedia lima produk yang dikelompokkan menjadi produk Pengembangan Guru dan Kegiatan Belajar Mengajar.
Untuk Produk Pengembangan Guru meliputi: 1. Video Inspirasi, yang berisi kumpulan video inspiratif yang dibuat oleh Kemendikbudristek dan para ahli, sebagai referensi untuk meningkatkan kompetensi sebagai tenaga pendidik. 2. Pelatihan Mandiri, yang memuat berbagai materi pelatihan yang dibuat singkat, agar bisa melakukan pelatihan secara mandiri, kapan pun dan di mana pun. 3. Bukti Karya Saya, yang berfungsi sebagai tempat dokumentasi karya untuk menggambarkan kinerja, kompetensi, serta prestasi yang dicapai selama menjalankan profesi guru maupun kepala sekolah. Serta wadah untuk berbagi praktik baik dan mendapatkan umpan balik dari rekan sejawat.
ADVERTISEMENT
Sedangkan untuk Produk Kegiatan Belajar Mengajar meliputi: a. Asesmen Murid, membantu guru melakukan analisis diagnostik literasi dan numerasi dengan cepat sehingga dapat menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian dan perkembangan peserta didik. b. Perangkat Ajar, yang memuat berbagai materi pengajaran untuk mendukung kegiatan belajar mengajar, seperti bahan ajar, modul ajar, modul proyek, atau buku teks.

Memudahkan Para Guru

Hal lain yang menarik dari Platform Merdeka Mengajar yaitu penggunaannya yang sangat mudah. Pertama-tama, para guru dan kepala sekolah dapat masuk ke platform Merdeka Mengajar dengan menggunakan Akun Google berdomain belajar.id (Akun Pembelajaran) atau madrasah.kemenag.go.id (Akun Madrasah).
Dan Platform Merdeka Mengajar juga dapat diakses melalui penjelajah atau browser dengan tautan guru.kemdikbud.go.id maupun lewat aplikasi di Google Play Store (Android). Kemudian, beberapa produk dan fitur dalam platform pun memungkinkan untuk diakses secara luring, misalnya dengan mengunduh materi Perangkat Ajar ke gawai pengguna (Kemendikbudristek, 2022)
ADVERTISEMENT
Dengan kemudahan yang ada dalam Platform Merdeka Mengajar tentu harus dapat dioptimalkan oleh seluruh insan pendidikan di negeri ini. Terutama di saat dunia pendidikan kita sedang berusaha mengatasi krisis pembelajaran karena pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama dua tahun.
Hadirnya Platform Merdeka Mengajar harus dimaknai sebagai sebuah transformasi pendidikan yang berkelanjutan untuk menghadapi tantangan zaman yang semakin berat dan kompleks. Tantangan tersebut bisa berupa musibah seperti pandemi Covid-19, maupun era disruspsi yang memang harus siap kita hadapi. Maka dari itu, seperti yang penulis sampaikan di awal tulisan ini bahwa adaptasi, inovasi, dan transformasi adalah kunci agar kita bisa bertahan (survive), tak terkecuali dalam dunia pendidikan. Tabik!
Ida Farida Pengamat Ekonomi dan Kebijakan Cakrawala Institute
ADVERTISEMENT