Keren! Aksi 11 Band BMI Hong Kong di Camel Music Rock Concert 2018

Konten dari Pengguna
8 Mei 2018 4:34 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ida Royani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Keren! Aksi 11 Band BMI Hong Kong di Camel Music Rock Concert 2018
ADVERTISEMENT
Kwai Hing, BI--Sebanyak 11 grup band yang digawangi para buruh migran Indonesia (BMI) Hong Kong pada Minggu (15/4), turut unjuk gigi dalam perhelatan Camel Music Rock Concert 2018 pada Minggu(15/4) di Stage Dokuran, 17/F Midland Industrial Building, 23-31 Kwaichung Industrial Street – Kwai Hing, Hong Kong.para penonton yang masuk tanpa dipungut biaya sangat puas dengan aksi-aksi para BMI tersebut.
Ke-11 grup band BMI Hong KOng tersebut adalah Mars Queen, Samara, Analis, Frome2U, Serodja, Ryzcycle, Poos, Blue, Black&White, Distorsi, dan Eazy.
Konser band-band BMI Hong Kong yang lebih mirip seperti parade musik tersebut, tak hanya menawarkan musik-musik bernuansa metal, rock, namun juga ada musik pop melo yang bikin penonton hening sejenak.
ADVERTISEMENT
Bahkan, dangdut koplo yang telah diaransemen ke jalur musik rock juga disuguhkan. Misalnya, lagu yang berjudul Sayang yang dipopulerkan oleh penyanyi ibukota Via Valen dalam musik dangdut koplo di bawakan oleh Poos Band dikemas dalam aransemen musik rock. Terasa syahdu, hingga ada penonton yang nekat naik ke panggung memberikan sekuntum mawar.
Namun seketika suasana menjadi ingar-bingar ketika penabuh drum, Ernis, menghentak drum penuh semangat dan sang vokalis dari panggung yang bertabur cahaya gemerlap mengajak para penonton mengangkat tangan dan menyanyi bersama.
Kepada Berita Indonesia, Poos Band yang digawangi oleh Tasya Ocha pada gitar melody, Katon pada bass, Ernis pada drum, dan vokalis oleh Silvie mengatakan acara konser musik tersebut sangat berarti. “Selain silaturahmi dengan komunitas band-band BMI Hong Kong, acara seperti ini memacu kami untuk lebih berkreatifitas,” ujar Ernis.
ADVERTISEMENT
Hal senanda juga diungkapkan oleh, Linda, vokalis band Black&White. Linda mengatakan, turut berpartisipasi dalam kegiatan positif BMI Hong Kong adalah salah satu hal yang memotivasi kami turut manggung dalam konser tersebut.
“Walau jauh dari sempurna, mungkin karena terbatasnya waktu kami, para personil untuk latihan, tapi setidaknya kami telah tampil 5 kali dalam acara band-band BMI di Hong Kong,” tambahnya.
Konser musik rock tersebut semakin seru tatkala pembawa acara yang dipandu oleh Afath dan Nurga melempar joke-joke yang membuat penonton pecah perut.
“Ok…sambil menunggu persiapan band selanjutnya, saya kasih pertanyaan teka-teki,” kata Afath. “Istri apa, yang paling kecil?” tanyanya kepada penonton. “Yang bisa menjawab akan mendapatkan hadiah doorprize berupa sebuah kulkas dua pintu, tiga jendela, diangkut pulang!” timpal Nurga. “Grrrrr….,” walhasil penonton pun terbahak-bahak.
ADVERTISEMENT
Acara konser pada siang itu cukup menghibur dan membuat decak kagum para penonton. Salah satunya adalah Silvi, BMI asal Purwokerto yang bekerja di Hong Kong sejak tahun 2005 ini mengatakan bahwa acara tersebut keren banget. “Ini kali pertama saya ikut. Nonton acara seperti ini, saya berharap acara seperti ini tetap terus ada, karena saya sekarang juga lagi belajar gitar, biar nantinya bakat-bakat teman-teman yang lain juga ikut tersalurkan,” ungkap Silvi.
Ketika jam menunjukkan pukul 4.15 sore, berpuluh lagu telah disuguhkan kepada penonton yang rata-rata tiap grup band membawakan 3 judul lagu. Di penghujung acara, grup band Eazy menutup konser dengan melantunkan lagu berjudul "Its My Live"-nya oleh Bon Jovi.
ADVERTISEMENT
Sambil mengarahkan mikrofon ke penonton, vokalis Band Eazy, Rini, mengajak penonton menyanyi bersama sedang tangan yang satunya menunjuk-nunjuk ke atas “… It's my life, It's now or never, I ain't gonna live forever,I just want to live while I'm alive, It’s my live…,” suara koor penonton.
Ditemui Berita Indonesia usai konser, panitia acara mengucapkan terima kasih kepada Camel Studio, Mak Kin Chau, Nurga Pasha, Fatimah Jumadi, Puput Yuzhuwa, juga End trust. “Kami juga mengapresiasi kepada seluruh komunitas band-band BMI atas komitmen dan solidaritasnya dalam mensukseskan acara hari ini, juga penontonnya yang luar biasa,”tambah Kalina, salah satu panitia.
“Ini acara Camel Music yang ketiga, yang pertama pada tahun 2016 di Prince Edward, terus yang kedua tahun 2017 di Stage Dokuran- Kwai Hing, sama dengan tempat yang sekarang ini. Acara ini bisa terwujud karena dari kita anak-anak komunitas band, merasa kalau tidak kita sendiri yang mengadakan siapa lagi? Masalahnya, kita sudah pernah mencoba mengajukan proposal ke beberapa instansi juga BUMN di Hong Kong, namun hingga kini belum ada yang bersedia membantu mewujudkan sebuah event kreatifitas bermusik band-band BMI. Ya, dugaan kami karena untuk membuat sebuah event stage performance butuh peralatan yang cukup banyak, seperti ampli itu harus satu set, sewa drum dan lain sebagainya, mungkin dari faktor itu mereka mempertimbangkan ulang proposal-proposal kami,” jelas Kalina.
ADVERTISEMENT
Kalina juga menginformasikan bahwa dalam waktu dekat akan segera digelar parade band yang berlokasi di Causeway Bay. “Mohon teman-teman band BMI bersiap-siap, untuk waktu dan tanggalnya nanti kita akan update,” tutupnya. (IDR)
NB: Artikel ini telah dimuat media cetak koran Berita Indonesia di Hong Kong edisi Mei 2018.