Hidup Berdampingan Dalam Perbedaan

Ida Umy Rasyidah
Mahasiswa aktif jurnalistik di Politeknik Negeri Jakarta
Konten dari Pengguna
8 Mei 2020 16:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ida Umy Rasyidah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia merupakan negara yang ragam akan budaya, ras, suku dan agama. Banyaknya perbedaan memungkinkan seseorang untuk berteman dengan yang berbeda darinya. Termasuk pertemananku dengannya.
ADVERTISEMENT
Dia bernama Christine Sheptiany, seorang perempuan yang umurnya sama denganku. Kita kelahiran tahun 2000, kuliah di universitas yang sama, mengambil jurusan yang sama, dan mengikuti organisasi yang sama pula .
Banyaknya persamaan diantara aku dengannya, sering kali orang-orang menganggap kita tidak akan terpisahkan satu sama lain. Benar memang, rasanya aku tidak bisa terpisah darinya selama menjalani perkuliahan ini karena sudah banyak kenangan yang kita jalani.
Bukan karena banyaknya persamaan yang membuat kita berteman sampai seajuh ini, namun banyaknya perbedaan lah yang membuat kita bertahan sampai di sini. Apalagi, latar belakang kita yang jelas berbeda, aku penganut agama Islam bersuku Sunda dan dia seorang Kristen Protestan yang sukunya Batak.
ADVERTISEMENT
Sudah lama aku bertemenan dengan dia, seseorang yang berbeda agama dan suku denganku. Meskipun kita berbeda, tidak pernah ada perselisihan diantara kita.
Perbedaan itu tidak menimbulkan perdebatan. Justru mengajarkan bahwa toleransi itu benar adanya. Aku sadar Tuhan menciptakan kita semua berbeda, baik ras, suku bahkan agama untuk saling menghormati dan membuktikan bahwa ciptaan Tuhan itu tetap indah meskipun berbeda.
Dari pertemananku dengan dia, aku belajar bahwa toleransi itu sangat penting di kehidupan kita. Karena hal ini kita bisa menerima apapun keadaan seseorang tanpa mempedulikan latar belakangnya, siapakah dia? Berasal dari suku mana kah? Agamanya apa?
Aku menyadari dalam pertemanan tidak penting untuk mempermasalahkan adanya perbedaan karena semboyan negara kita saja “Bhineka Tunggal Ika” yang berarti Berbeda-beda tetapi tetap satu, Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kunci pertemanan kami dalam perbedaan adalah selalu mengedepankan tolerensi, begitupun mengenai ibadah. Ketika aku berpuasa dia tidak makan didepanku terkadang mengikuti demi menghargaiku yang sedang menjalaninya. Aku pun mengerti ketika dia harus beribadah pada hari minggu, untuk itu aku sengaja tidak membuat janji dengannya. Selain itu, ketika aku sholat, dia sabar menunggu sampai selesai.
Jika saling menghargai, pertemanan kita bisa memiliki hubungan mutalisme atau saling menguntungkan, bukan menjatuhkan. Begitupun aku dan dia tidak lepas dari yang namanya saling membantu. Ketika aku kekurangan atau kesusahan dalam hal keuangan atau apa pun itu dia datang mengulurkan tangan, hal ini juga berlaku ketika dirinya tidak mempunyai sesuatu yang dia butuhkan, aku akan meminjamkannya.
ADVERTISEMENT
Banyak orang bertanya, mengapa dia bisa bertahan denganku yang mempunyai sifat sedikit arogan sedangkan dia cenderung pendiam. Lagi-lagi perbedaan itu yang saling mengisi kekurangan kita.
Kisah kita jadi penuh warna. Saat ada masalah, kita menyelesaikannya dengan pikiran terbuka, aku menyuarakan tentang apa yang kupahami dan dia juga menyuarakan apa yang diketahuinya. Hal ini tidak menimbulkan perdebatan justru membuatku belajar, dunia tidak hanya berputar untuku karena diluar sana masih banyak hal yang belum diketahui. Aku tidak bisa memaksakan kehendak atas apa yang aku mau, aku percaya dan aku yakini karena belum tentu itu benar adanya.
Sering kali aku bertanya-tanya, mengapa di luar sana masih saja banyak orang yang intoleransi terhadap perbedaan, perdebatan antar agama, mengucilkan minoritas bahkan mengintimidasi yang lemah seakan-akan pilihannya, kepercayannya, apa yang dia yakini itu paling benar. Sedangkan semua perbedaan bisa saling membantu dan melengkapi dalam toleransi.
ADVERTISEMENT
Miris rasanya ketika tahu intoleransi masih saja terjadi, padahal kita bisa berteman dengan seseorang yang berbeda, baik latar belakangnya, cara berpikir atau apa pun itu. Pertemanku dengan Christine yang sudah lama terjalin membuktikan kita bisa berdampingan meskipun ada perbedaan diantara kita.