Langkah Baik untuk Hal Baik

Ida Umy Rasyidah
Mahasiswa aktif jurnalistik di Politeknik Negeri Jakarta
Konten dari Pengguna
14 Mei 2020 7:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ida Umy Rasyidah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berbuat baik bisa dilakukan oleh siapa pun, di mana pun, dan kapan pun. Jika kita berbuat baik terhadap orang lain, maka Tuhan akan membalasnya.
ADVERTISEMENT
Saat malam pergantian tahun 2019, aku mempunyai rencana bersama teman-teman SMK untuk merayakannya. Sebelum berangkat, sorenya aku rapat salah satu acara kampus yang kuikuti terlebih dahulu. Tak kusangka rapatnya sangat lama sampai pukul 20.30 WIB.
Selesai rapat aku langsung bersiap siap untuk pergi ke stasiun kereta, tapi temanku mengajak makan sebelum pulang, apa boleh buat aku mengikutinya karena aku nebeng di motornya.
Setelah makan aku langsung ke stasiun Pondok Cina. Tiba di stasiun pukul 21.30 WIB. Aku langsung menaiki kereta jurusan Angke. Dalam kereta, aku melihat ibu-ibu baru saja naik, aku langsung berdiri, memberikan kursiku karena aku merasa dia lebih membutuhkan, meskipun saat itu aku sangat lelah, tapi aku ikhlas memberikannya.
ADVERTISEMENT
Setelah melewati beberapa stasiun, aku menyadari charge hpku ketinggalan di ruang sekretariat, Aku langsung panik, bateraiku hanya tersisa sekitar 25% dan hpku termasuk yang boros baterai, aku takut hpku akan mati sebelum tiba.
Ketika sampai di Stasiun Rawa Buaya, hal yang kutakutkan benar terjadi, hpku mati dan saat itu sudah pukul 23.40 WIB. Aku mencoba tenang dan menghampiri salah satu penumpang yang menunggu kereta datang. Aku bertanya apakah dia mempunyai charge hp dan dia bilang tidak ada. Baiklah, aku pasrah dan keluar dari stasiun. Sangat menegangkan rasanya, karena aku baru pertama kali berada di stasiun tersebut.
Ketika sudah di luar stasiun, hujan pun datang, tambah sudah penderitaanku. Aku bingung rasanya, tidak mengetahui letak percis lokasi rumah temanku dan aku lupa menanyakan ketika hpku masih menyala sehingga aku tidak bisa menggunakan jasa ojek pengkolan.
ADVERTISEMENT
Di depan stasiun masih ada beberapa orang yang berjualan. Aku memberanikan diri untuk menghampiri salah satu ibu-ibu yang berjualan sosis. Lagi-lagi aku bertanya apakah dia mempunyai charger, ternyata dia juga tidak membawanya. Dia langsung menyuruhku ke angkringan sebelahnya. Dia bilang kepada pemilik angkringan bahwa aku membutuhkan charger dan aku disuruhnya untuk ke angkringan.
Malu rasanya, penampilanku benar benar acak-acakan karena kehujanan dan pulang dari kampus, tidak sempat untuk mengganti baju. Di angkringan itu terdapat empat laki-laki dan satu perempuan, aku hanya diam sambil menunggu hp ku terisi. Lama-kelamaan mereka mengajakku ngobrol, dari manakah aku? Mau ke manakah? Kuliah di mana? Dan pertanyaan pertanyaan formal lainnya.
Setelah beberapa lama, baterai hpku terisi, aku langsung menyalakan hp, menanyakan alamat temanku dan langsung memesan ojek online. Sayangnya, masih ada halangan, aplikasi ojek onlineku tidak menemukan titik lokasi aku berada. Sudah lima kali aku mencoba mencari titik lokasiku, tetap tidak bisa
ADVERTISEMENT
Akhirnya salah satu lelaki dari mereka memesan ojek online untuku, di hpnya dia berhasil menemukan titik lokasiku dan berhasil mendapatkan pengemudi, setelah sepuluh menit akhirnya pengemudi ojek online untukku datang.
Aku langsung pamit kepada mereka, dan mengucapkan terima kasih, aku merasa mereka telah menyelamatkanku dari bahaya Jakarta ketika malam. Aku langsung naik motor dan terus memikirkan tentang apa yang akan terjadi kepadaku jika tidak ada yang menolong, akhirnya aku mengucap syukur kepada Tuhan karena telah menolongku.
Sesampainya di tempat tujuan aku langsung menanyakan berapa ongkos yang harus kubayar, dan ternyata ongkosnya sudah dibayar oleh dia yang memesan ojek online untukku. “Wah, masih ada orang baik di dunia ini,” ucapku dalam hati.
ADVERTISEMENT
Setelah sampai rumah temanku. Aku tiba-tiba teringat apa yang dikatakan dosenku ketika mengajar “Jika kamu memudahkan langkah orang lain, maka kamu pun akan dipermudah.” Aku langsung percaya terhadap nasihat itu. Aku merasa pertolongan ini adalah balasan apa yang telah ku lakukan terhadap ibu-ibu di kereta. Entahlah benar atau tidak tapi aku sangat bersyukur.