Cosmas Batubara: Sosok Pemuda Katolik Tangguh, Teladan Bagi Kaum Muda Katolik

Ignatius Satria Dharmadhyaksa
Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Airlangga
Konten dari Pengguna
23 Oktober 2020 12:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ignatius Satria Dharmadhyaksa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
m.lampost.com
zoom-in-whitePerbesar
m.lampost.com
ADVERTISEMENT
Kaum muda katolik saat ini mungkin tak banyak yang tahu siapa itu Cosmas Batubara. Ia adalah sosok dibalik pembangunan kota-kota kecil di sekitaran Kota Jakarta seperti Kota Depok, Tangerang dan Bekasi. Ia juga pelopor dari pembangunan rumah susun di kota-kota besar di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Masa Muda
historia.id
Cosmas Batubara lahir di Simalungun, Provinsi Sumatra Utara pada 19 September 1938. Masa Kecilnya tidak membahagiakan seperti masa kecil kebanyakan anak-anak seumurannya karena sejak kecil Cosmas telah ditinggal oleh Ayahnya yang meninggal dunia ketika ia berusia 8 tahun. Dari sinilah ia belajar untuk hidup mandiri seperti pesan ayahnya sebelum wafat.
Cosmas mengenyam pendidikan di Sekolah Rakyat (SR) yang ada di kampung halamannya, kemudian ia pindah ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikannya di Sekolah Guru Bawah (SGB) dan Sekolah Guru Atas (SGA). Selulus SMA ia melanjutkan pendidikannya di Sekolah Tinggi Publisistik Jakarta dan setelah tamat ia melanjutkan ke Universitas Indonesia (UI) dengan mengambil jurusan Ilmu Politik.
Selama berkuliah di Universitas Indonesia, ia menjelma menjadi seorang sosok aktivis berpengaruh di Sekolahnya. Cosmas tergabung dan menjadi Ketua Umum Pengurus Pusat dari Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI). Perhimpunan mahasiswa-mahasiswa Katolik ini berperan aktif dalam peristiwa Super Semar dimana Cosmas dan rekan-rekannya ikut berjuang untuk membubarkan PKI dan menuntut Soekarno untuk turun dari jabatannya.
ADVERTISEMENT
Selepas perjuangannya di PMKRI, pada tahun 1967 ia bergabung dengan partai Golkar, di partai ini ia mulai berkiprah di Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR-GR). DPR-GR menjadi wadah bagi pemuda untuk ikut ambil bagian menyalurkan suara rakyat. Akhirnya pada pemilu 1971 dan 1977 ia terpilih menjadi anggota dewan dan menjabat hingga tahun 1978.
Pelopor Pembangunan Indonesia
historia.id
Pada Tahun 1978, Cosmas ditunjuk oleh presiden Soeharto menjadi Menteri Muda Urusan Perumahan Rakyat. Semasa menjadi menteri ia mempelopori pembangunan kota-kota kecil di sekitar Jakarta seperti Depok, Tangerang dan Bekasi. Proyek tersebut yang menjadikan kota-kota disekitar Jakarta menjadi kota satelit yang dapat menopang perkembangan dari kota Jakarta sendiri. Proyek pengembangan kota satelit ini sangat berdampak untuk perkembangan kota Jakarta terutama di sektor ekonomi dan industri.
ADVERTISEMENT
Dari pembangunan ini kemudian tercetuskan ide untuk membangun rumah dengan konsep rumah susun. Rumah susun merupakan ide dari Cosmas Batubara untuk memaksimalkan lahan yang ada di kota Jakarta. Pembangunan rumah susun ini membuat banyak lahan yang tersedia untuk dibangun taman atau tempat bermain yang akan membantu mengurangi pencemaran lingkungan. Proyek rumah susun ini bekerja sama dengan bank yang menjadi penyedia kredit dengan cicilan yang rendah bagi masyarakat yang membeli rumah ini. Kredit inilah yang menjadi cikal bakal adanya rumah dengan cicilan dengan DP 0%.
Sosok Teladan Pemuda Katolik
lintaspublik.com
Perjuangannya hidupnya semasa muda dan semasa menjadi menteri tidak luput dari bagaimana dirinya adalah seorang pribadi yang penuh cinta kasih di keluarganya.
ADVERTISEMENT
“Bahwa kami diberikan seorang ayah, seorang bapak yang begitu baik kepada kami. Ia mengajarkan kami kasih sayang terhadap kami penuh cinta sehingga kami sekarang dapat bersama-sama merayakan cinta kasih, sebuah celebration of love dalam misa kudus ini”
Perkataan Arthur Batubara, putra Cosmas Batubara pada saat Misa Requiem meninggalnya Cosmas Batubara ini menunjukkan bahwa sosok Cosmas adalah sosok yang penuh cinta kasih kasih sayang. Ia adalah sosok pedoman bagi anak-anaknya dalam menjalin kebersamaan dalam keluarga.
“Bapak mengajarkan kami empati, mengajarkan kami bagaimana memahami sesame. Beliau sangat penuh kasih, dan selalu mencoba mencari tahu apa yang terjadi dengan empati. Bapak mengajarkan kami intergritas. Terima kasih bapak mengajarkan kami kesetiaan sama seperti beliau setia kepada Allah, beliau selalu setia dimana tempat beliau mengabdi”
ADVERTISEMENT
“Kami selalu ditanamkan 100% Indonesia dan 100% Katolik” lanjut Arthur.
Tidak hanya dalam keluarga sosok Cosmas juga adalah seorang yang penuh empati dan peduli pada sesama. Ia selalu mengajarkan integritas dalam setiap menjalankan pekerjaanya serta kesetiaan dan ketekunan yang membawanya menjadi sosok yang sukses memajukan pembangunan di Indonesia.
Refleksi Cosmas Batubara Dalam Kehidupan Saat ini
Banyak aspek diri yang dapat diteladani dari sosok Cosmas Batubara bagi kaum muda. Kemandirian Cosmas yang telah terbentuk sejak kecil dapat kita teladani dalam kegiatan sehari-hari kita. Cosmas yang aktif dalam berbagai organisasi kemahasiswaan selama berkuliah, membuat dirinya menjadi lebih dikenal oleh banyak orang dan memiliki banyak relasi yang dapat membantu masa depannya. Hal ini dapat menjadi contoh bagi mahasiswa untuk aktif di berbagai organisasi di kampusnya sekaligus menjalin relasi baru yang dapat bermanfaat di kemudian hari.
ADVERTISEMENT
Perjuangan Cosmas Batubara dalam meniti karir nya juga dapat diteladani oleh kaum muda. Sifat Cosmas yang pantang menyerah dan tekun untuk mencapai impiannya dapat kita terapkan dalam kehidupan kita. Pemikirannya yang revolusioner serta hasil dari pemikirannya yang dapat dinikmati oleh kita saat ini memotivasi kita untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi bangsa Indonesia.
Laporan Ignatius Satria Dharmadhyaksa, Mahasiswa Fakultas Psikologi, Universitas Airlangga, Surabaya.