Tantangan Guru dalam Pembelajaran Jarak Jauh

Ika Susanti
Pranata Humas Ahli Muda pada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
Konten dari Pengguna
25 November 2020 13:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ika Susanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pembelajaran Jarak Jauh, Foto: Doc. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pembelajaran Jarak Jauh, Foto: Doc. Pribadi
ADVERTISEMENT
Hari guru yang diperingati pada tanggal 25 November 2020 ini terasa istimewa. Pandemi Covid-19 yang melanda dunia berimbas begitu luar biasa pada berbagai bidang, khususnya pada dunia pendidikan. Konsep pembelajaran jarak jauh menjadi solusi terbaik di saat kondisi yang tidak memungkinkan bagi guru dan siswa saling bertatap muka. Pembatasan sosial yang dilakukan pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19 harus didukung oleh semua pihak. Pola didik harus berubah total, dan peran guru menjadi vital untuk mengatur dan menjamin tetap berjalannya roda pendidikan.
ADVERTISEMENT
Pembelajaran jarak jauh menjadi tantangan baru bagi para guru pada masa pandemi ini. Bagaimana agar guru tetap bisa menuntaskan target kurikulum dengan metode-metode yang baru. Kesiapan guru menyampaikan materi dan alternatif-alternatif solusinya bila terjadi kendala di lapangan. Dibutuhkan kreatifitas dan inovasi yang lebih untuk menciptakan pembelajaran yang berkualitas. Terpenuhinya kebutuhan knowledge, skill dan attitude para siswa tetap menjadi tujuan utama dalam setiap materi yang diberikan.
Dalam pembelajaran jarak jauh, pemanfaatan teknologi informasi menjadi tantangan utama. Dimana guru harus mengenal berbagai aplikasi seperti Zoom, Google Classroom, Microsoft Teams atau Google Drive untuk menyampaikan materi dan berbagai penugasan kepada para siswa. Selain itu pemerintah juga memfasilitasi pemanfaatan media pembelajaran dan sumber belajar daring gratis kerjasama Kemendikbud sebagai alternatif, seperti Rumah Belajar, Meja Kita, Ruang Guru, Kelas Pintar, Sekolahmu, Zenius dan media lainnya. Media-media pembelajaran ini harus dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung proses pembelajaran. Guru harus dapat membantu siswanya bila mengalami kendala dan kesulitan dengan teknis penggunaannya. Media komunikasi seperti grup WhatsApp, Line ataupun Telegram dapat menjadi sarana bagi guru untuk mengkomunikasikan kendala tersebut.
ADVERTISEMENT
Kendala lain terkait dengan jaringan, keterbatasan akses internet dan ketidaksiapan perlengkapan gadget atau komputer siswa, yang harus membuat guru-guru memutar otak. Berbagai cara dilakukan guru untuk bisa menjangkau siswa-siswanya. Beberapa guru menggunakan cara kombinasi, antara pembelajaran jarak jauh dan tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat. Ada juga yang menyampaikan materinya secara daring, akan tetapi penugasan tetap harus dikumpulkan secara manual oleh orang tua ke sekolah. Guru-guru di daerah harus berkeliling ke rumah-rumah siswanya untuk menyampaikan materi dan penugasan. Mereka berupaya menjangkau siswa-siswanya yang tinggal di daerah pegunungan, hutan atau perkebunan yang mengalami kesulitan akses internet karena kondisi geografis atau tidak mempunyai sarana untuk mengakses karena kondisi ekonomi. Guru harus memastikan semua siswanya mendapatkan hak yang sama dalam pembelajaran.
ADVERTISEMENT
Pengenalan berbagai aplikasi teknologi dalam media pembelajaran dan sumber belajar saja tidak cukup. Guru juga harus membuat pembelajaran yang terencana untuk menciptakan pembelajaran yang menarik dan interaktif. Guru harus menyiapkan materinya dalam bentuk slide presentasi, video, audio, animasi, serta harus menyiapkan berbagai metode untuk penugasan, praktek dan ujian. Guru harus memikirkan bagaimana caranya agar siswanya tetap fokus dan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Bagaimana mendisiplinkan siswa dan memastikan siswa tetap berkonsentrasi mengikuti pembelajaran dengan baik. Guru harus mampu memotivasi siswa untuk tetap belajar dengan suka cita dalam kejenuhan karena harus diam di rumah dan kurang berinteraksi dengan teman-temannya.
Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan optimal, guru harus berkolaborasi dengan para orang tua untuk ikut berperan aktif mengawasi proses pembelajaran di rumah. Kolaborasi guru dan orang tua ini sangat dibutuhkan terutama dalam upaya pembentukan karakter anak, interaksi sosial dan membangun kepribadian anak yang tidak semua dapat diwujudkan melalui media pembelajaran daring. Selain itu guru perlu mengantisipasi kesalahpahaman bila terjadi kendala teknis atau siswa yang kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran. Guru perlu aktif berkomunikasi dengan para orang tua untuk memastikan kesiapan siswa yang jauh dari jangkauan guru. Sehingga keterlibatan orang tua menjadi faktor penting keberhasilan metode pembelajaran jarak jauh.
ADVERTISEMENT
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa peran guru di masa pandemi ini menjadi begitu luas. Guru berperan sebagai fasilitator, mentor, motivator, mediator dan komunikator. Guru perlu merubah mindset bahwa ilmu dapat diberikan kapan saja, dimana saja, dan melalui media apa saja. Siswa dapat tetap belajar dengan aktif tanpa terbatas jarak dan waktu. Teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung kinerja guru. Di masa yang akan datang konsep home schooling dapat menjadi wacana untuk proses pembelajaran yang lebih efektif dan efisien. Dan tentunya hal ini membutuhkan peran orang tua dan dukungan pemerintah untuk memfasilitasinya.
Terima kasih bapak dan ibu guru, jasamu tiada tara untuk mencetak generasi hebat Indonesia. Tetaplah bersemangat memberikan ilmu yang bermanfaat dalam berbagai kondisi dan situasi. Selamat Hari Guru Tanggal 25 November 2020!!! (IkS).
ADVERTISEMENT