news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Meneropong Kurikulum Terbaru : Kurikulum Merdeka

Muhamad Ikhwan Abdul Asyir
Manajer Program Al Wasath Institute, Mahasiswa Pascasarjana Universitas Jayabaya dan Ketua DPD IMM Jawa Tengah bidang Hukum dan HAM
Konten dari Pengguna
26 Februari 2022 11:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhamad Ikhwan Abdul Asyir tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi pendidikan, sumber dokumentasi pribadi
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi pendidikan, sumber dokumentasi pribadi
ADVERTISEMENT
Tentang Kurikulum Pendidikan
Mencerdaskan Kehidupan Bangsa menjadi terma yang sudah tidak asing lagi bagi kehidupan sehari-hari kita. Mencerdaskan Kehidupan Bangsa adalah Tujuan Nasional Bangsa Indonesia yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945, tujuan ini adalah tujuan dimana negara berkewajiban memastikan bahwa setiap warga negara Indonesia mampu mengenyam dan mendapatkan layanan pendidikan yang layak dan berkualitas. Kurikulum pendidikan merupakan salah satu faktor paling mendasar dalam penyelenggaraan pendidikan, aturan dan pelaksanaan kurikulum pendidikan  akan berdampak langsung dalam jalannya pendidikan itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Bagi para tenaga pendidik, peserta didik, maupun unsur lain yang berkutat dalam penyelenggaraan pendidikan, istilah kurikulum tentu sudah tidak asing lagi untuk didengar, Istilah ini adalah istilah yang seringkali dipakai dalam setiap perbincangan seputar dunia pendidikan, kurikulum bisa dikatakan unsur yang paling melekat dalam setiap penyelenggaraan pendidikan.
Pengertian kurikulum secara sederhana dapat dilihat dari Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa "Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu"
Pengeritian lain kurikulum adalah bahwa kurikulum berasal bahasa latin "curir" yang berarti palri dan "curere" yang memiliki arti harus diikuti, maka dari itu kurikulum boleh jadi diartikan sebagai jalur yang harus diikuti seseorang guna mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam konteksnya di pendidikan kurikulum adalah seperangkat acuan bagi setiap tenaga penyelenggara pendidikan untuk melangsungkan jalannya pendidikan agar tercapai tujuan pendidikan tertentu.
ADVERTISEMENT
Secara fungsional, kurikulum bagi tenaga penyelenggara pendidikan disekolah memberikan fungsi dan perannya yang berbeda-beda sesuai orientasinya, misalnya bagi kepala sekolah, kurikulum berfungsi sebagai patokan pengawasan bagi setiap penyelenggaraan pendidikan di satuannya, kurikulum juga berfungsi sebagai pedoman pengelolaan sistem pendidikan. Bagi para guru atau tenaga pendidik, kurikulum adalah pedoman guna melakukan pengajaran pada peserta didik, kurikulum akan memberikan gambaran yang jelas materi atau indikasi apa yang hendak dicapai dalam jalannya pendidikan.
Bagi para siswa, kurikulum juga memiliki fungsinya tersendiri, dimana melalui kurikulum inilah para peserta didik mampu memiliki acuan dalam belajar, materi apa saja yang harus dipelajari dan dipahaminya, sedangkan bagi orang tua, dengan melihat dan memahami kurikulum pendidikan yang dipakai satuan pendidikan tempat anaknya sekolah, orang tua dapat melakukan pengawasan belajar siswa yang membantu keberhasilan belajar siswa.
ADVERTISEMENT
Karena urgensinya, implementasi kurikulum pendidikan adalah hal yang harus dilakukan, namun demikian, implementasi kurikulum ini tak jarang mengalami dinamikanya tersendiri, salah satunya adalah pergantian kurikulum pendidikan itu tersendiri, di Indonesia sendiri, pergantian penerapan kurikulum pendidikan juga dilakukan seiring dengan perubahan kebijakan seputar penyelenggaraan pendidikan. Satu hal yang penting adalah, bahwa perubahan penerapan kurikulum ini dilakukan karena dilihat dari segi kebutuhan dan relevansinya dilapangan. Perubahan kurikulum pendidikan ini dilakukan agar setiap pendidikan, mampu mencapai tujuan-tujuannya secara optimal.
Kurikulum Merdeka sebagai Terobosan Strategis
Akibat Pandemi yang berlangsung di Indonesia, sektor pendidikan merupakan aspek yang sangat terkena imbasnya, penyelenggaraan pendidikan dipaksakan melakukan berbagai perubahan dan terobosan baru guna mengantisipasi berbagai resiko jalannya di tengah Pandemi. Pandemi membawa paradigma baru bahwa pendidikan tidak hanya mampu dilakukan secara langsung (luring) namun juga bisa secara jarak jauh melalui pemanfaatan teknologi yang ada (daring). Walau diawal dirasa menyulitkan, pembelajaran via daring ini  pada kenyataannya sudah dua tahun lebih ini dilakukan. 
ADVERTISEMENT
Seiring dengan berjalannya waktu, selama Pandemi yang berlangsung, berbagai inovasi dan terobosan baru pun dilakukan khususnya bagi pemangku kebijakan, yang paling baru misalnya, diawal tahun ini, Kurikulum Merdeka menjadi terobosan yang dilakukan. Kurikulum Merdeka ini merupakan rangkaian program Merdeka Belajar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI, lebih spesifik dalam Merdeka Belajar Jilid 15, dimana Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar yang diluncurkan Kemendikbudristek pada Februari tahun 2022.
Dikutip dari Sipers Kemendikbudristek Nomor: 59/sipers/A6/II/2022, salah satu yang menjadi latar belakang hadirnya kurikulum ini adalah kenyataan adanya krisis pembelajaran yang dialami Indonesia, hal ini diperkuat oleh berbagai studi baik nasional maupun internasional, krisis pendidikan ini bahkan bertambah dengan adanya Pandemi yang berlangsung dalam kurun waktu dua tahun ini. Berbagai keterbatasan yang terjadi akibat Pandemi bahkan menyebabkan hilangnya pembelajaran (learning los) dan kesenjangan pendidikan.
ADVERTISEMENT
Hal lain yang mendasari juga adalah perlunya efektivitas kurikulum dalam kondisi tertentu, dimana perubahan dan penguatan strategi implementasi kurikulum sangat diperlukan agar pendidikan yang berlangsung dapat mencapai tujuannya yang maksimal. Melalui Kurikulum Merdeka ini bentuk penyelenggaraan pendidikan akan diatur sedemikian rupa agar mampu mengejar ketertinggalannya selama pembelajaran jarak jauh berlangsung, melalui kurikulum ini pula tenaga pendidik dan satuan pendidikan bisa berkembang lebih baik lagi dalam melangsungkan jalannya pendidikan.
Bagi siswa, misalnya kurikulum merdeka memberikan perluasan ruang pembelajaran yang tidak hanya berbasis pada kelas saja, para peserta didik bakal diarahkan pada kegiatan projek seputar isu-isu yang berkembang, melalui hal ini peserta didik bakal memiliki peluang mengeksplorasi berbagai potensi dalam dirinya. Dalam kurikulum ini peserta didik tingkat SMA dengan dihilangkannya penjurusan, peserta didik akan lebih leluasa memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya. Peserta didik akan mampu menjadi lebih ekspresif lagi dalam menggunakan kesempatan belajarnya dalam menggapai cita-cita.
ADVERTISEMENT
Penerapan kurikulum ini akan memudahkan kerja setiap tenaga pendidik dalam menjalani tugasnya, misalnya dalam target capaian belajar atau yang sebelumnya dikenal dengan KKM, seringkali guru terbelenggu dengan kriteria kelulusan minimal ini, namun dengan kurikulum Merdeka ini, perubahan orientasi proses pembelajaran memudahkan guru untuk lebih fleksibel dan berkreasi dalam menentukan capaian pendidikan peserta didiknya. Kurikulum Merdeka juga memungkinkan untuk guru bisa lebih mendalami lebih jauh minat dan bakat para siswanya, sehingga proses pemetaan para peserta didik mudah untuk dilakukan.
Bagi satuan pendidikan, penerapan kurikulum ini juga bukan menjadi hal yang akan menyulitkan, sebab pada dasarnya implementasi kurikulum ini dapat disesuaikan dengan berbagai kebutuhan satuan pendidikan itu sendiri. Secara umum setiap satuan pendidikan bisa menerapkannya dengan tiga pilihan. Pertama, setiap satuan pendidikan bisa menerapkan setiap prinsip kurikulum merdeka tanpa mengubah penerapan kurikulum yang ada, kedua satuan pendidikan boleh menerapkan kurikulum merdeka dengan menggunakan perangkat ajar yang sudah ada, dan ketiga satuan pendidikan bisa menerapkan kurikulum merdeka dengan mengembangkan berbagai perangkat ajar yang digunakan. Sejauh mana penerapan kurikulum ini di satuan pendidikan akan dilihat sesuai kesiapan dan kesanggupan satuan pendidikan itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Optimisme hadirnya Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar mampu memberi dampak yang signifikan bagi penyelenggaraan pendidikan semoga dapat kita capai secara bersama. Kerjasama berbagai pihak diperlukan agar kurikulum ini mampu menjawab tantangan pendidikan di Indonesia. Semoga
Ihdinas Shiotol Mustaqim, Wassalam
oleh : Muhamad Ikhwan Abdul Asyir, Manajer Program Al Wasath Institute