Kapolri: Jangan Lagi Kita Cakar-cakaran di Dalam

14 Agustus 2017 15:43 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolri Tito Karnavian (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri Tito Karnavian (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kapolri Jenderal M Tito Karnavian, mengimbau supaya bangsa Indonesia tidak lagi melakukan kegiatan yang dapat merugikan bangsanya sendiri sehingga kedepan dapat menjadi bangsa yang unggul, bangsa pemenang, serta bangsa yang super power.
ADVERTISEMENT
"Apa langkahnya? langkahnya solid internal, jadi jangan lagi kita bicara-bicara, cakar-cakaran di dalam saling berkompetisi negatif di dalam apalagi kembali kepada premordialisme, suku ini suku itu, agama ini agama itu, keturunan ini keturunan itu, kita semua satu bangsa sebagaimana sumpah pemuda 28 Oktober 1928," kata Tito seusai acara simposium nasional yang diadakan oleh Taruna Merah Putih di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Senin (14/8).
Menurut Kapolri, modal besar Indonesia untuk maju ada pada para pemuda. Asalkan pemuda bisa menjaga persatuan dan kemajemukan, mimpi Indonesia untuk menjadi negara maju pasti bisa terwujud.
"Dua poin penting di sana yang kita analisis, bahwa peran pemuda, mahasiswa itu menjadi nomor satu dibanding elemen lain pada saat itu tanpa mengecilkan peran daripada elemen lain," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Menurut mantan Kapolda Metro Jaya ini, inisiator dari peran pemuda tersebut berawal dari pemuda dan mahasiswa di STOVIA 1908 kemudian kelompok pelajar-pelajar Indonesia yang tergabung dalam berbagai macam Jong atau pemuda yang sangat banyak di tahun 1928 yang merupakan titik pentingnya lahirnya bangsa Indonesia,
"Poin keduanya adalah dari kebangkitan nasional itu ada prinsip egaliter yaitu kesamaan para pemuda mendeklarasikan sumpah setia untuk sama-sama sebangsa dan setanah air tanpa membedakan suku agama dan ras," ujarnya.
"Saya sudah sampaikan surat Ar Rahman ayat 13, nikmat Allah yang mana yang kamu tidak syukuri, dan kamu dustakan. Nah ini harus kita syukuri itulah yang modal terpenting bangsa kita. Kita tetap merdeka, kita tetap bersatu dalam satu bangsa, ini harus dirawat, dalam kompetisi global ini tantangan kita sekarang adalah persaingan antar bangsa," bebernya.
ADVERTISEMENT
Kapolri berpesan, jangan sampai Indonesia menjadi negara yang dikuasi negara lain, atau hancur karena perpecahan yang diciptakan sendiri. Sudah banyak contoh negara hancur karena perpecahan.
"Bangsa Yugoslavia sudah tidak ada lagi, adanya cuma di museum, di Serbia, di Kroasia, di Bosnia dan lainnya," katanya.
"Kita jangan sampai seperti itu, inilah waktu untuk kita para pemuda mahasiswa membuktikan untuk solid, solid di dalam jangan cakar-cakaran, kedua menjadi ujung tombak untuk memberikan membuat terobosan-terobosan kreatif, inovatif dalam rangka membuat bangsa kita unggul dari bangsa yang lain," pungkasnya.