Kerja Sama China-Indonesia dari Infrastruktur hingga Satelit

20 Juni 2017 22:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Satelit di luar angkasa (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Satelit di luar angkasa (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
China melihat Indonesia sebagai salah satu negara penting yang harus dijaga hubungan baiknya. Berbagai kerja sama telah terjalin antara Indonesia dan China.
ADVERTISEMENT
Chief d'Affair Kedubes China, Sun Weide, mengungkapkan hingga kini China dan Indonesia bekerja sama dalam 3 bidang, yaitu keamanan, politik, dan ekonomi. Tidak hanya itu, kerja sama juga mencakup ke arah yang lebih luas seperti infrastruktur, e-commerce, finansial, dan perumahan.
"Kami ada serangkaian proyek yang sedang dilaksanakan. Itu ada kerja sama di darat dan langit. Beberapa hari sebelumnya Tiongkok dan Indonesia telah menandatangani pembelian satelit. Tiongkok akan membantu dalam proses peluncuran, operasi, dan finansial dari kerja sama satelit ini," kata Sun dalam temu media di Kedutaan Besar Republik Rakyat China, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (20/6).
Nilai investasi dalam kerja sama di bidang satelit ini sejumlah US$ 200 juta. Di bidang ini, pihak China turut mengundang mahasiswa Indonesia untuk terlibat dalam proses peluncuran serta riset dalam proyek ini. 
ADVERTISEMENT
"Maka dari itu bidang-bidang yang bisa dibangun kerja sama akan terus diperluas," tuturnya.
Hubungan kerja sama antara China dan Indonesia selama ini lebih banyak di bidang infrastruktur, khususnya proyek kereta cepat yang saat ini sedang dilaksanakan. Total investasi dari kerja sama ini mencapai US$ 6 miliar. Proyek tersebut Sun sebut sebagai proyek besar dengan jumlah investasi yang besar pula yang selama ini China jalankan.
Tidak hanya kereta cepat, kerja sama ini juga terjalin lewat pembangunan pembangkit listrik.
"Termasuk juga fasilitas pembangkit listrik, misalnya Waduk Jatigede yang baru kami bantu bangun pada tahun lalu. Kami juga kerja sama membangun pembangkit listrik di Bali untuk memenuhi kebutuhan listrik di sana. Menurut informasi yang kami dapat,  seperempat pembangkit listrik dibangun oleh Tiongkok saat ini," tuturnya.
ADVERTISEMENT