Novel Baswedan: Polisi Tak Tertarik Ungkap Kasus Saya

22 Juni 2017 11:27 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Novel Baswedan. (Foto: Antara/Aprilio Akbar)
zoom-in-whitePerbesar
Novel Baswedan. (Foto: Antara/Aprilio Akbar)
ADVERTISEMENT
Dua bulan sudah Novel Baswedan terbaring di Singapore General Hospital. Dari tempat tidurnya di Singapura, Novel berkeluh kesah terkait perkembangan pengusutan kasus penyiraman air keras kepadanya.
ADVERTISEMENT
Novel mengawali ceritanya dengan kata “Mereka tidak tertarik.”
Perkataan Novel itu merujuk pada keterangan dia sebelumnya yang mengaku mendapat informasi adanya keterlibatan oknum jenderal polisi di kasusnya. Novel awalnya tidak percaya, namun setelah dua bulan kasusnya tidak terungkap, Novel merasa ada kemungkinan informasi itu benar.
Pihak kepolisian lalu merespons, meminta Novel menyebut siapa oknum jenderal tersebut. Bahkan polisi mengingatkan akan ada konsekuensi hukum bila Novel tidak punya bukti keterlibatan oknum jenderal.
Novel mengaku heran dengan pernyataan pihak kepolisian.
“Kalau dia bukan penegak hukum, boleh dia berkata begitu. Tapi dia penegak hukum. Pernyataan itu menunjukkan dia tidak paham tugasnya,” kata Novel kepada kumparan (kumparan.com).
kumparan melakukan wawancara bersama Novel pada Kamis (22/6) dinihari melalui sambungan telepon.
ADVERTISEMENT
Penyidik senior KPK itu mengaku sudah mengungkapkan semua informasi yang dia dapat kepada polisi. Termasuk soal adanya informasi keterlibatan oknum jenderal. Novel sudah mengungkapkan identitas oknum jenderal tersebut.
“Sudah dan mereka tidak tertarik,” tegasnya.
Sebenarnya, Novel sudah beberapa kali memberikan keterangan kepada polisi. Sejak awal dirinya disiram air keras, Novel sudah beberapa kali memberikan keterangan kepada polisi.
“Saya kan sering memberikan keterangan. Misalnya, saya sudah memberikan keterangan ke Kapolres, ke penyidik, cuma memang belum dituangkan ke dalam berita acara pemeriksaan. Tapi tak selalu harus dituangkan ke BAP,” jelasnya.
“Perkara saya ini saksinya banyak. Kalau polisi mau, pasti akan cepat terungkap,” tambah Novel.
Penyidik senior KPK itu kemudian memberikan beberapa informasi penting kepada kami. Namun, kami sepakat, informasi itu bersifat off the record.
ADVERTISEMENT
Lalu, kenapa Novel menganggap polisi tak tertarik menyelesaikan kasusnya?
“Ada saksi yang melihat pelaku memegang gelas itu tanpa memakai sarung tangan. Tapi polisi bilang tak menemukan sidik jari di gelas tersebut. Padahal gerakan menyiram air di dalam geras membutuhkan genggaman. Jangankan itu. Gerakan mencuci gelas pun, gelasnya digenggam,” ujar Novel.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian telah menegaskan berkomitmen untuk menyelesaikan kasus Novel. Bahkan, Tito telah meminta KPK untuk membuat tim khusus untuk membantu kepolisian. Tim IT KPK juga akan turut dilibatkan.
Kronologi penyiraman air keras Novel Baswedan (Foto: Bagus Permadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kronologi penyiraman air keras Novel Baswedan (Foto: Bagus Permadi/kumparan)