news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Komentar Karni Ilyas tentang Buku 'Surat-surat Wasiat Mendiang Nana'

Konten dari Pengguna
2 Februari 2020 13:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ilham Bintang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Karni Ilyas. Foto: Wikipedia
zoom-in-whitePerbesar
Karni Ilyas. Foto: Wikipedia
ADVERTISEMENT
Ilham Bintang bagi saya adalah seorang wartawan senior yang luar biasa. Dia lebih muda dari saya, tapi dari semangatnya dia mengalahkan saya. Ada pameo di kalangan wartawan masa lalu, ketika seorang wartawan media cetak pindah ke broadcast (televisi) itu adalah hijrah total. Artinya si jurnalis sudah hijrah total dari wartawan tulis ke wartawan visual di layar televisi. Mereka menyebutnya kami ini sudah mengantongi 'one way ticket'. Untuk membantah dogma itu, ketika saya menjadi pemred SCTV atau Liputan 6, pada tahun 1999 sampai 2005, saya masih menulis beberapa kolom di Majalah TEMPO untuk membuktikan saya tetap cinta kepada jurnalistik tulis.
ADVERTISEMENT
Di situlah luar biasanya Ilham. Setelah saya jadi pemred Antv (2006-2008) dan Tv One 2008 --sampai sekarang--, saya hampir tak pernah menulis berita, opini atau analisis sekalipun. Padahal saya mantan redaktur pelaksana dan redaktur senior majalah TEMPO. Sementara llham mantan wartawan media cetak, harian angkatan bersenjata, yang lebih dulu berkiprah lewat program Cek & Ricek di stasiun RCTI dan menjadi icon tv entertainment, ternyata tetap setia dan kerja serius untuk jurnalistik tulis.
Dia tidak hanya menulis isu tentang artis, ia juga mengkritisi pemerintahan sampai urusan keimanan dan keagamaan. Tak hanya itu, Ilham juga menulis in memoriam orang-orang yang jadi sahabatnya atau kerabatnya yang berpulang lebih dulu ke pangkuan Allah. Kita yang membaca seperti tulisan 'Surat-surat Wasiat Mendiang Nana', seolah berada di rumah duka, dan bisa diajak Ilham untuk bercucuran air mata. Ilham masih mampu melakukan itu sementara produksi broadcast-nya jalan terus.
ADVERTISEMENT
Ketika saya sudah lelah, saya berharap Ilham tetap semangat meneruskan perjuangan kami yang sesungguhnya demi rakyat, bangsa dan negara yang kita cintai ini.
Jakarta, 23 Desember 2019.
( Karni Ilyas, Pemimpin Redaksi TVOne).