Kontraktor Kualifikasi Tinggi Solusi Cacat Konstruksi

Imam Ahmad Fadhil
Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Katolik Parahyangan
Konten dari Pengguna
8 September 2021 16:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Imam Ahmad Fadhil tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kontraktor (sumber: pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Kontraktor (sumber: pixabay)
ADVERTISEMENT
Kualifikasi kontraktor sangat berperan penting terhadap hasil pekerjaan konstruksi. Dari 98.000 kontraktor yang ada di Indonesia, 1% diantaranya kualifikasi tinggi, 9% kualifikasi menengah dan 90% kualifikasi rendah. Peningkatan jumlah perusahaan jasa firma konstruksi belum diikuti dengan perbaikan kualitas dan kualifikasi kontraktor. Hal tersebut dapat dilihat dari kualitas hasil pekerjaan, ketepatan waktu penyelesaian proyek, efisiensi pemanfaatan sumber daya manusia, dan teknologi serta terjadinya berbagai 'cacat' konstruksi.
ADVERTISEMENT
Cacat konstruksi dapat dimaknai sebagai hasil yang tidak sempurna pada suatu pekerjaan konstruksi, tetapi belum melewati batas toleransi yang berarti tidak membahayakan penghuni bangunan. Cacat konstruksi biasanya dikarenakan ketidaktelitian dalam mengeksekusi suatu bangunan yang menyebabkan ketidaknyamanan seperti kebocoran, lubang-lubang pada bagian keramik/tembok serta ketidakrapihan pengerjaan bangunan lainnya.
Hal pahit ini dirasakan langsung oleh Ernest Prakarsa, komedian sekaligus sutradara film "Cek Toko Sebelah" kelahiran 29 Januari 1982. Ernest mengunggah rasa kecewa terkait kondisi pembangunan rumah barunya. Dalam akun Instagram pribadi Ernest, Ia membeberkan sejumlah 'kecacatan' yang terdapat pada rumahnya.
Menanggapi persoalan tersebut, Deputi Ketua V Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Nasional, Don Ara Kian menjelaskan bahwa tanda tangan kontrak yang ideal antara klien dan arsitek/kontraktor adalah berupa perencanaan dan pengawasan. Maka dari itu, tugas arsitek/kontraktor bukan hanya mendesain/merencanakan sebuah bangunan, melainkan juga mengawasi jalannya pembangunan rumah milik klien. Don menambahkan bahwa, klien perlu sesekali mengecek pembangunan rumah untuk melihat progress dibantu oleh arsitek/kontraktor.
ADVERTISEMENT
Pemilihan kontraktor yang memiliki tingkat kualifikasi tinggi merupakan solusi tepat untuk membantu mengurangi cacat konstruksi. Terlebih lagi, memilih kontraktor yang bermutu tinggi, dapat lebih mengefisienkan pekerjaan konstruksi serta menekan anggaran biaya yang kurang diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA
Hasyim, Sudarwin. (2016). Pengaruh Kualifikasi Kontraktor terhadap Kualitas Pekerjaan Proyek Konstruksi di Kabupaten Halmahera Barat.
Priana, Surya Eka. (2018). Pengaruh Kualifikasi Kontraktor terhadap Kualitas Pekerjaan Proyek Konstruksi di Kabupaten Tanah Datar.
Widyartanti, Johanna Erly. (2021). 6 Catatan IAI Menanggapi Kasus Ernest Prakasa yang Temukan Banyak Masalah pada Hasil Renovasi Rumahnya.
http://www.testindo.com/article/506/cacat-dan-gagal-konstruksi-bangunan