Puan Maharani Berbicara Ketahanan Keluarga dan Radikalisme

Konten dari Pengguna
23 Oktober 2017 20:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Indah Sastradewi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Puan Maharani Berbicara Ketahanan Keluarga dan Radikalisme
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Keluarga adalah lembaga pertama dan utama dalam membentuk karakter anak bangsa karena darisanalah semuanya bermula. Melalui proses pendidikan, di dalam keluargalah terjadi proses membangun anak bangsa yang budi pekerti, memiliki semangat pantang menyerah, berjiwa gotong royong, mempunyai etos dan semangat kerja, serta penanaman nilai-nilai religius dalam kehidupan sehari-hari. Semua itu menjadi bekal yang berharga, termasuk dalam konteks melawan dan menjaga generasi bangsa dari radikalisme.
ADVERTISEMENT
Itulah “jangkar metafisis” yang menjadi landasan pemikiran Puan Maharani ketika berbicara dalam forum Festival Keluarga Maslahah dan Rakornas Lembaga LKK PBNU di Hotel Aryaduta, Jakarta.
Radikalisme, ekstrimisme, serta paham intoleran menjadi masalah serius yang akhir-akhir ini menghantui bangsa. Paham-paham itu kemudian “menyusup” ke dalam lembaga-lembaga pendidikan, termasuk Sekolah Dasar. Tentu ini menjadi ancaman luar biasa bagi keberlangsungan Pancasila sebagai ideologi bangsa yang menghargai perbedaan, toleransi, dan hidup gotong-royong dalam bingkai kemajemukan. Puan Maharani telah melakukan kerjasama dengan PBNU dan Muhammadiyah untuk menangkal radikalisme serta instruksi langsung terhadap guru dan lembaga pendidikan yang bersangkutan.
Pendidikan, menurut Puan Maharani, adalah cara untuk melindungi anak bangsa dari radikalisme. Termasuk juga pendidikan keluarga. Dalam konteks inilah, Puan Maharani meyakini, bahwa keluarga menjadi salah satu upaya untuk mengikis dan menangkal radikalisme.
ADVERTISEMENT
Dari keluargalah pendidikan agama dan pembangunan karakter bermula. Betul, pendidikan agama dan karakter! Statement Puan Maharani ini cerdas sebab membangun anak Indonesia tak melulu soal fisik semata, tapi juga pembangun sisi psikologis melalui pendidikan keagamaan dan pembangunan karakter melalui pembelajaran dan interaksi sosial. Pemahaman keagamaan yang benar dalam keluarga akan menjadi cara terbaik untuk “memukul” munculnya paham-paham radikal yang bergentayangan.
Bagi Puan Maharani, ketahanan keluarga meniscayakan hubungan yang “manis” antar semua anggota keluarga, yaitu keluarga yang menjadi tempat yang nyaman bagi seluruh anggotanya. Keluarga yang memiliki landasan memadai secara agama, sosial, budaya, dan ekonomi sehingga optimal menjalankan perannya. Keluarga yang mempunyai ketahanan yang baik akan mampu menciptakan generasi bangsa yang baik pula, sehingga berpengaruh pada kemajuan bangsa, karena keluarga adalah pilar pembangunan.
ADVERTISEMENT
Radikalisme tak bisa hanya dilakukan dengan menciptakan Perppu Ormas, yang banyak ditolak dan ditentang meski secara substantif sangatlah dibutuhkan. Meningkatkan peran dan ketahanan keluarga juga menjadi salah satu kunci untuk melawan radikalisme, ekstrimisme, dan paham-paham intoleran. Artinya, dalam konteks ini, statement Puan Maharani merupakan cara cerdas untuk mendukung pemerintah dalam menumpas paham yang akan merusak dan mengganggu ideologi bangsa tersebut. Aturan dan Undang-undang tetap diperlukan, tapi melakukan gerakan dan penanaman ideologi melawan radikalisme melalui pendidikan dan ketahanan keluarga juga sangat penting terus menerus diupayakan, dan itulah yang dilakukan oleh Puan Maharani.