CEO ITW : Pemindahan Lokasi Munas Kadin Melunturkan Gairah Pelaku Wisata Bali

Indonesia Tourism Watch
Lembaga Swadaya Masyarakat Pengamat Pariwisata Indonesia/Indonesia Tourism Watch (NGO-ITW) Sebuah LSM yang lahir dengan semangat kolaboratif
Konten dari Pengguna
4 Juni 2021 19:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Indonesia Tourism Watch tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Logo Munas VIII Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Bali tanggal 2-4 Juni 2021. (Sumber : Fungsionaris Kadin Indonesia)
zoom-in-whitePerbesar
Logo Munas VIII Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Bali tanggal 2-4 Juni 2021. (Sumber : Fungsionaris Kadin Indonesia)
ADVERTISEMENT
Jakarta - Provinsi Bali merupakan penyumbang devisa terbesar Indonesia dari sektor pariwisata kini tengah memburuk yang disebabkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diakibatkan pandemi Covid-19 yang tak kunjung berakhir. Baik pemerintah dan pelaku usaha tengah bahu membahu dalam mempersiapkan pemulihan pariwisata Bali.
ADVERTISEMENT
Momentum musyawarah nasional (Munas) VIII Kadin pada tanggal 2-4 Juni 2021 yang awalnya direncanakan Bali menjadi tuan rumah, disinyalir dapat menjadi pemicu pelaku usaha pariwisata di Bali untuk kembali bergeliat. Namun, semua sirna setelah Bali dibatalkan menjadi lokasi tuan rumah dan kemudian lokasi tuan rumah berpindah ke Kendari secara tiba-tiba.
Hal tersebut juga ditanggapi oleh Ichwan Abdillah, CEO Indonesia Tourism Watch (ITW) "Kita ketahui bersama pelaku-pelaku usaha wisata di Bali sangat menyambut penetapan Bali sebagai lokasi tuan rumah Munas VIII Kadin, banyak hal yang telah dipersiapkan oleh pelaku usaha wisata di Bali dalam rangka menyambut momentum (Munas VIII Kadin) tersebut, gairah itu kemudian luntur dikarenakan pemindahan lokasi tuan rumah secara tiba-tiba.." pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Hari ini telah beredar informasi terkait alasan pemindahan Munas VIII Kadin. Dengan pusaran informasi terkait Munas VIII Kadin, ITW pun memberikan pandangannya. "Kami sebagai pemerhati pariwisata sangatlah kecewa dengan keputusan yang secara tiba-tiba dengan alasan arus balik lebaran dan dapat dipastikan berdampak negatif bagi pelaku usaha pariwisata yang tengah mempersiapkan langkah-langkah dalam pemulihan usaha. Dari kacamata kami pemindahan lokasi bukan solusi yang ideal, kami meminta kepada seluruh pihak terutama pemerintah pusat dalam hal ini Presiden Joko Widodo beserta jajaran untuk tidak mengintervensi Kadin secara keorganisasian dikarenakan dapat merusak integritas Kadin dan lebih baik mendorong pemulihan dan kebangkitan pariwisata di Bali sebagai pusat pendapatan devisa negara sektor pariwisata di momentum Munas Kadin tahun ini" tegas Ichwan Abdillah.
ADVERTISEMENT