Mengeksplorasi Peluang Bisnis dan Investasi di Bangladesh

KBRI Dhaka
Ayo Ikuti kami !! Akun kumparan resmi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Dhaka
Konten dari Pengguna
17 Oktober 2017 17:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari KBRI Dhaka tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mengeksplorasi Peluang Bisnis dan Investasi di Bangladesh
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
"Saat ini merupakan waktu yang paling tepat untuk berbisnis dan berinvestasi di Bangladesh. Hubungan bilateral Indonesia-Bangladesh yang tengah berada pada kondisi yang sangat bersahabat dan upah tenaga kerja murah, membuat peluang bagi bisnis dan investasi di Bangladesh terbuka lebar bagi para pengusaha Indonesia.” demikian disampaikan oleh Dubes RI untuk Bangladesh, Rina Soemarno dalam sambutannya di seminar “Opportunity in the resilient economy of Bangladesh” (13/10).
ADVERTISEMENT
Seminar yang diadakan di sela-sela kegiatan Trade Expo Indonesia (TEI) 2017 tersebut, dihadiri oleh lebih dari 70 pengusaha Indonesia dan sejumlah pengusaha Bangladesh yang juga tergabung dalam INDOBDCCI (Indonesia-Bangladesh Chamber of Commerce and Industry).
Bangladesh memiliki pertumbuhan ekonomi yang positif dan stabil yaitu antara 6,5-7% pertahunnya. Bangladesh juga dikenal sebagai negara pengimpor terbesar untuk kebutuhan domestik yaitu sekitar 70% dari total keseluruhan kebutuhan domestiknya. Selain itu, neraca perdagangan kedua negara selalu menunjukkan trend positif ke pihak Indonesia.
Sektor yang dinilai prospektif dan mengalami pertumbuhan signifikan adalah energi. Bangladesh memiliki gap kapasitas di sektor energi sebesar 10.379 Megawatt pada tahun 2021, dan 25.379 Megawatt pada tahun 2030. Di sektor Batu Bara, Bangladesh memiliki kebutuhan impor sebesar 5.000 Million Tons Per Annum pada tahun 2021, dan 21.000 Million Tons Per Annum pada tahun 2030. Sedangkan di sektor Gas Alam, Bangladesh memiliki kebutuhan impor sebesar 10 Million Tons Per Annum pada tahun 2018, 17,5 Million Tons Per Annum pada tahun 2025, dan 30 Million Tons Per Annum pada tahun 2041.
ADVERTISEMENT
Sektor lain yang juga menjanjikan adalah otomotif. Hingga 2016, total impor kendaraan bermotor Bangladesh mencapai USD 2,1 Miliar. Adapun negara-negara yang paling banyak melakukan ekspor kendaraan bermotor ke Bangladesh adalah Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, Jerman, dan India. Selain impor kendaraan bermotor jadi, sektor pendukung seperti suku cadang dan ban kendaraan menjadi sektor yang cukup prospektif. Hampir 99% suku cadang kendaraan bermotor di Bangladesh masih mengandalkan impor.
Adapun sektor lain yang mulai menggeliat adalah kosmetik, dimana pada tahun 2016, kosmetik halal dari Indonesia, Wardah, telah masuk ke pasar Bangladesh. Selain itu, pasar bagi produk olahan seperti mie instan dan susu juga tengah berkembang pesat.
Hadir sebagai pembicara dalam seminar tersebut adalah Dubes RI untuk Republik Rakyat Bangladesh, Ibu Rina P. Soemarno; Dubes Bangladesh untuk Republik Indonesia, Mr. Azmal Kabir yang diwakili oleh Direktur Eksekutif INDOBDCCI, Maimun Ur Rashid Mustafa; Senior Vice President INDOBDCCI, Mr. Muhammad Golam Mustafa dan Direktur Pelaksana I Indonesia Eximbank, Bapak Dwi Wahyudi.
ADVERTISEMENT