Berburu Beras Maknyuss

25 Juli 2017 15:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Beras Maknyuss (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Beras Maknyuss (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pesan whatsapp mampir di dua group berbeda. Isinya sama, soal beras 'Maknyuss'. Awalnya, beberapa orang menanyakan soal beras Maknyuss ini. Tak lama muncul pengakuan kalau mereka pengguna beras 'Makknyuss'.
ADVERTISEMENT
"Berasnya pulen, enak, harganya murah," demikian kata Fajar, seorang pekerja kantoran penikmat beras Maknyuss, Selasa (25/7).
Komentar Fajar ini senada dengan Huda, sudah 1 tahun ini mereka sekeluarga menikmati beras Maknyuss.
"Harganya lebih murah dibanding beras sejenis," beber Huda. Huda dan Fajar, biasa membeli di minimarket.
Belakangan isu mengenai beras Maknyuss ini memang ramai diperbincangkan. Hal ini terkait dengan penggerebekan yang dilakukan Satgas Mafia Pangan ke gudang beras PT IBU di Bekasi, selaku produsen beras Maknyuss dan Ayam Jago.
kumparan (kumparan.com) lalu mencoba mencari tahu soal beras Maknyuss yang sedang kekinian ini. Beberapa minimarket di kawasan Jaksel coba disambangi, beberapa ada yang menjual tetapi tak ada stok, ada juga yang tidak menjual.
ADVERTISEMENT
Hingga akhirnya mampirlah ke Pasar Tebet. Di pasar ini, tak semua toko menjual beras Maknyuss. kumparan mendapat rekomendasi dari seorang pedagang beras untuk ke toko yang menjual beras Maknyuss.
Si bapak penjual bersedia di wawancara soal beras Maknyuss, tetapi dia meminta namanya dan nama tokonya tak disebut.
"Kalau saya belinya dari distributor agennya Rp 66 ribu saya jual Rp 70 ribu untuk 5 Kg," jelas pedagang yang tak keberatan disebut dengan nama Deni ini.
Dia mengaku sudah lebih dari satu tahun menjual beras Maknyuss. Pelanggannya, juga lumayan banyak. Deni tahu kalau beras Maknyuss ini tengah bermasalah dengan Satgas Mafia Pangan. Tapi sepertinya itu tak berpengaruh banyak dengan penjualan.
"Langganan banyak yang beli Maknyuss, tadi pagi saja mau diborong semua sama orang. Tapi enggak saya bolehin nanti langganan saya yang lain enggak kebagian," aku Deni.
ADVERTISEMENT
Beras Cap Ayam Jago dan Beras Maknyuss (Foto: Instagram/@beras_capayamjago @officialberasmaknyuss)
zoom-in-whitePerbesar
Beras Cap Ayam Jago dan Beras Maknyuss (Foto: Instagram/@beras_capayamjago @officialberasmaknyuss)
Deni menduga pembeli memilih beras Maknyuss karena iklan dan juga untuk beras dengan pulen harganya relatif murah.
"Orang beli ada yang 5 Kg, ada yang 10 Kg. Kalau rumahan beli yang 5 Kilo, ada juga langganan dari katering belinya 10 Kiloan," bebernya.
Sejak kasus beras Maknyuss mencuat, Deni mengaku tak ada pengaruh apa-apa. Distribusi masih tetap lancar.
"Dari agen ada agen distributor biasanya nyetok kita," tegas dia.
Sebelumnya Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyampaikan membuka ruang dialog untuk permasalahan yang muncul setelah penggerebekan gudang beras merek Maknyuss dan Cap Ayam Jago milik PT Indo Beras Unggul (IBU). Bantahan dari pihak PT IBU dan kritik para ahli dianggap Tito Karnavian sebagai bahan perbaikan untuk Satgas Pangan Polri.
ADVERTISEMENT
"Bukan masalah, itu jadi masukan. Saya juga buka pintu dialog," kata Tito di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Tito menyebutkan, dia telah memintan Kementerian Pertanian, Bareskrim, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan agar merumuskan dugaan tindak pidana dalam penggerebekan pabrik tersebut.
"Jadi, saya pikir, tidak perlu berpolemik, kita tunggu saja hasilnya nanti. Kalau ada yang keberatan, nanti akan diundang," ujarnya.
Akhir pekan lalu gudang beras Maknyuss digerebek Bareskrim. Diduga perusahaan PT IBU membeli harga lebih tinggi dibanding perusahaan lain sehingga kalah bersaing. Kemudian beras itu oleh PT IBU dijual mahal di pasaran.
Sedang PT IBU sendiri menyampaikan apa yang mereka lakukan adalah bisnis dan bukan monopoli.
Beras Maknyuss (Foto: Instagram.com/@officialberasmaknyuss)
zoom-in-whitePerbesar
Beras Maknyuss (Foto: Instagram.com/@officialberasmaknyuss)
reporter: Ferio Pristiawan
ADVERTISEMENT