Hoax Soal PKI di Media Sosial yang Memancing Massa Datang ke LBH

18 September 2017 19:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor LBH Jakarta Dikepung Massa (Foto: Antara/Muhammad Adimaja)
zoom-in-whitePerbesar
Kantor LBH Jakarta Dikepung Massa (Foto: Antara/Muhammad Adimaja)
ADVERTISEMENT
Hoax membuat banyak orang datang ke LBH Jakarta pada Minggu (17/9) malam. Isinya, ada acara PKI dan lagu genjer-genjer diputar. Pesan itu menyebar di media sosial.
ADVERTISEMENT
Soal hoax yang menyebar ini diamini Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Aziz. Menurut dia, tak sedikit massa yang hanya mendengar informasi sepihak dari media sosial.
"Kadang-kadang di medsos hoax. Itu yang sehingga dijabarkan oleh orang-orang yang hanya menerima informasi sepihak. Tidak tahu, berkumpul, kemudian berusaha untuk melakukan tindakan-tindakan anarkis," beber Idham di Mapolda Metro Jaya, Senin (18/9).
Ucapan Idham jelas tak main-main. Pergerakan informasi hoax di media sosial dan whatsapp group membuat massa berkumpul dengan cepat. Hingga akhirnya polisi mengambil jalan membubarkan massa yang mulai melempar batu dan botol dengan gas air mata, serta water canon.
LBH Jakarta sendiri, melalui juru bicaranya Muhammad Isnur menyampaikan sama sekali tidak ada diskusi PKI dan lagu genjer-genjer. Di dalam LBH, ada petugas polisi mulai dari Polsek, Polres Jakarta Pusat, Polda Metro, sampai Baintelkam Polri yang mengawasi.
ADVERTISEMENT
Artis-artis yang datang menghibur di acara pentas seni anak muda dengan tema darurat demokrasi ini juga bukan orang sembarangan, ada Melanie Subono, Ananda Badudu, dan Simponi, serta yang lainnya. Pentas musik sendiri sebagai protes atas pelarangan acara diskusi sejarah 1965 pada Sabtu 16 September yang dilarang.
"Jelas hoax atau berita-berita bohong telah disiarkan, propaganda tuduhan yang mengada-ada telah diviralkan, instruksi-instruksi untuk menyerang LBH dilakukan secara sistematis dan meluas bahwa ini acara PKI, menyanyikan lagu 'Genjer-Genjer' dll. Padahal, sama sekali tidak ada. Kami khawatir ini ditunggangi oleh pihak-pihak yang menghendaki chaos dan rusuh," beber Isnur.
Seruan damai datang dari Ketum Pemuda Muhammadiyah, Dahnl Anzar. Dia menyesalkan kericuhan itu, yang menurutnya merupakan tindakan persekusi terhadap LBH.
ADVERTISEMENT
"Saya menyayangkan tindakan persekusi tersebut, yang diawali berita hoax penuh fitnah. Persekusi terhadap LBH, seperti melakukan persekusi terhadap keadilan. Jadi mohon setop, siapa pun anda," ujar Dahnil.
Sebagai negara yang menganut sistem demokrasi, kata Dahnil, hak kebebasan berpendapat hendaknya diwujudkan dalam bentuk dialog, bukan malah terjebak dalam perilaku anarkistis. Menurutnya, segala bentuk acara diskusi atau dialog, seharusnya tak boleh dibubarkan.
"Di tengah kebebasan berpendapat itu, pertarungan utama adalah pertarungan ide dan gagasan. Pertarungan hakiki masuk dalam ruang dialog. Silakan berdebat dengan akhlak dan nalar sehat," ujarnya.