Kebangkitan PKI Adalah Ilusi, Tetapi Terus Dikapitalisasi

18 September 2017 15:26 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Massa mengepung gedung YLBHI (Foto: Dok. YLBHI)
zoom-in-whitePerbesar
Massa mengepung gedung YLBHI (Foto: Dok. YLBHI)
ADVERTISEMENT
Insiden unjuk rasa di depan LBH Jakarta, Jalan Diponegoro berubah menjadi ricuh. Massa sendiri datang dari berbagai lokasi, mereka berteriak 'ganyang PKI'. Padahal di LBH Jakarta, tidak ada diskusi soal PKI. Yang ada pada Minggu malam adalah pentas seni menampilkan Melanie Subono hingga Ananda Badudu.
ADVERTISEMENT
Namun isu liar di media sosial, dipercayai banyak pihak. Hingga akhirnya, terjadi kericuhan. Insiden ini disayangkan Ketua SETARA Institute, Hendardi.
"Pada peristiwa yang terjadi di YLBHI, tampak jelas bahwa kelompok penyerang adalah organ-organ intoleran yang selama ini menebar teror atas ketertiban dan bekerja atas desain aktor lain yang mengendalikannya," beber Hendardi dalam keterangan yang dibagikan ke wartawan, Senin (18/9).
Berikut keterangan lengkap Hendardi:
1. Pada Minggu malam 17 September 2017 aparat kepolisian berhasil mencegah kekerasan massa yang digerakkan oleh hoax tentang adanya kegiatan yang bermuatan menyebarkan komunisme di kantor YLBHI.
2. Polri harus menyadari betul bahwa tindakan persekusi atas kelompok masyarakat yang menyelenggarakan kegiatan ilmiah dan mempromosikan pengungkapan kebenaran dan keadilan atas kejahatan kemanusiaan pada 1965, merupakan gerakan by design yang ditujukan untuk tujuan politik dan menciptakan instabilitas politik dan keamanan. Secara de jure paham komunisme telah dilarang berkembang dan secara de facto gerakan ini tidaklah nyata. Dengan demikian, kebangkitan PKI adalah illusi tetapi terus dikapitalisasi sebagai alat politik penundukkan.
ADVERTISEMENT
3. Pada peristiwa yang terjadi di YLBHI, tampak jelas bahwa kelompok penyerang adalah organ-organ intoleran yang selama ini menebar teror atas ketertiban dan bekerja atas desain aktor lain yang mengendalikannya. Masyarakat mesti sadar dan memahami bahwa isu kebangkitan PKI adalah cara untuk memecah belah warga dan hanya menguntungkan pihak-pihak yang menggerakkannya.
4. Aparat kepolisian tidak boleh berhenti hanya mengamankan beberapa aktor lapangan saja atas peristiwa penyerangan kantor YLBHI tetapi harus mencari aktor intelektual di balik peristiwa itu. Indikasi keterlibatan individu dan organisasi jelas bisa ditelusuri dari hoax-hoax yang selama ini diproduksi dan disebarluaskan, yang pada intinya bertujuan melemahkan kepemimpinan Jokowi. Polri juga tidak boleh lagi berkompromi pada kelompok yang mengklaim anti-PKI yang melakukan banyak praktik persekusi dalam 3 tahun terakhir.
ADVERTISEMENT