KPAI Beri Saran, Sekolah di Depok Pertimbangkan Urgensi Film G30S/PKI

19 September 2017 11:46 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Film G 30 S PKI (Foto: YouTube Portal XDP)
zoom-in-whitePerbesar
Film G 30 S PKI (Foto: YouTube Portal XDP)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SMK Muhammadiyah 1 Depok akan menggelar nonton bareng film G30S/PKI. Film ini diwajibkan ditonton guru dan siswa, serta staf sekolah pada Rabu (20/9) malam. Selain nonton bareng film G30S/PKI, siswa akan bermalam di sekolah untuk Qiyamul Lail dengan menghadirkan ulama setempat.
ADVERTISEMENT
"G30S/PKI itu memang sangat lekat dengan dunia kekerasan. Hemat saya jika anak usia sekolah akan menonton film itu perlu dipertimbangkan urgensinya," tegas Ketua KPAI Susanto saat ditanya kumparan (kumparan.com), Selasa (19/9).
Susanto menegaskan, bila ingin memberikan pendidikan untuk anak, sebaiknya berikan film yang memberikan stimulus positif kepada anak.
"Pilihkan film yang berkarakter bagi anak. Itu akan memberikan stimulus positif bagi tumbuh kembang mereka," beber dia.
Sebelumnya, Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti menilai, di film G30S/PKI tersebut, ada adegan kekerasan yang tidak cocok untuk anak-anak.
"Film ini tidak tepat ditonton anak-anak karena penuh dengan kekerasan, seperti penyiksaan dan pembunuhan, bahkan mayat diseret. Di film itu juga banyak diksi yang tidak pas untuk dikonsumsi anak-anak" ujar Retno, kepada kumparan, Jumat (15/9).
ADVERTISEMENT
Film G30S/PKI sendiri digelar di SMK Muhammadiyah 1 Depok pada malam Rabu (20/9). Selain nonton bareng film G30S/PKI, siswa akan bermalam di sekolah untuk Qiyamul Lail dengan menghadirkan ulama setempat.
Seluruh siswa dan guru wajib menghadiri acara nonton bareng ini. Masyarakat sekitar juga diundang untuk mengikuti acara ini secara gratis.
Imam, seorang staf SMK Muhammadiyah 1 kepada kumparan, Selasa (19/9), mengatakan acara nonton bareng digelar agar anak-anak muda mengetahui soal Partai Komunis Indonesia dan Gerakan 30 September.
"Banyak anak-anak tidak mengerti gerakan G30S/PKI. Acara ini diadakan agar mereka tahu," kata Imam.