Pemerintah Seharusnya Protes ke AS Terkait Penolakan Panglima TNI

23 Oktober 2017 19:43 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan istrinya tak boleh terbang ke Amerika Serikat. Penyebabnya hanya disebutkan ada persoalan internal di negeri Paman Sam itu. Tak ada lagi penjelasan gamblang.
ADVERTISEMENT
Belakangan, Dubes AS untuk Indonesia, Joseph R Donovan menyampaikan penyesalan dan meminta maaf atas insiden itu. Sebenarnya dalam waktu 4 jam, Jenderal Gatot dan istrinya sudah dinyatakan clear. Tapi Jenderal Gatot memutuskan tetap tidak berangkat.
Pagi ini, Menlu Retno Marsudi memanggil Dubes AS ke Pejambon. Namun yang hadir Wakil Dubes AS, Erin Elizabeth Mckee. Dubes Donovan sedang tak berada di Jakarta.
Dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (23/10) usai pertemuan dengan Menlu Retno, Wakil Dubes AS kembali mengulangi rasa penyesalan dan permintaan maaf. Gatot sendiri dicekal oleh US Customs and Border Protection.
Menurut Mckee, dia akan memfasilitasi komunikasi antara Kepala Staf Gabungan Tentara AS, Joseph Dunford dengan Jenderal Gatot.
Sebenarnya masih ada tanda tanya, mengapa Jenderal Gatot sampai dicekal? Bukankah Gatot diundang pihak militer AS guna membahas mengenai ekstrimisme. Tak ada jawaban yang jelas dan tegas soal ini.
ADVERTISEMENT
Terkait sikap AS ini, ada saran dari diplomat senior Dino Patti Djalal seperti diunggah di laman twitternya @dinopattidjalal yang dikutip kumparan.
"Mengenai masalah perjalanan Panglima TNI ke US, Pemerintah RI seharusnya BUKAN minta klarifikasi tapi menyampaikan protes kepada pihak AS," kicau Dino yang pernah menjadi Dubes di Washington.
Panglima TNI Jenderal Gatot N. di Pentagon (Foto: defense.gov)