Polisi Semestinya Tak Main Tembak ke Pengendara di Sumsel
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, mengatakan tindakan polisi yang menembak mobil di Lubuk Linggau, Sumatra Selatan, brutal. Kejadian itu terjadi pada Selasa (18/4), saat itu Mobil Honda City menerobos razia yang sedang dilakukan oleh polisi. Hingga akhirnya karena dirasa membahayakan polisi melepas tembakan.
ADVERTISEMENT
Namun kritik dan kecaman datang dari Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Dia menilai semestinya polisi tidak main tembak.
"Kalau itu sudah merupakan abuse of power harus di tindak, apalagi masa razia SIM sampai tembak-tembakan, saya kira itu polisi brutal, harus segera ditindak," ujar Fadli di Gedung DPR, Kamis (20/4).
Fadli pun mengatakan polisi tersebut harus dihukum seberat-beratnya atas kejadian yang brutal itu.
"Masa razia SIM sampai tembak-tembakan. Harus dihukum, enggak bisa razia kaya gitu main tembak saja. Memang peluru siapa itu. Polisi harus segera dipecat dan di hukum," ujar Fadli.
"Kecuali yang bersangkutan ada perlawanan. Kalau menghindar enggak bolehlah gunakan senjata, itu ada aturan mainnya," lanjutnya lagi.
ADVERTISEMENT
Kejadian itu menewaskan satu orang meninggal dunia yakni Surini (54) dan lima orang luka-luka.Beberapa orang terluka karena ditembaki polisi.
Mereka yang terluka yakni
1. Ibu Dewi Erlina (40) (kakak kandung Novianti) Iuka tembak bahu kiri atas, alamat Dusun 4 Desa Blitar Muka Kec.Sindang Kelingi Kab.Rejang Lebong
2. Novianti (30) luka pundak kanan, alamat RT 09 Kelurahan Karya Bakti Kecamatan Lubuklinggau Timur I Kota Lubuklinggau.
3. Genta (2) tertembak kepala bagian samping kiri (tembus), anak dari Ibu Novianti.
4. Indra (33) tertembak leher bagian depan (kritis) (adik kandung Dewi Herlina), alamat Dusun 4 Desa Blitar Muka Kec.Sindang Kelingi Kab.Rejang Lebong
5. Diki (30) sopir tertembak bagian perut kiri. Alamat Dusun 4 Desa Blitar Muka Kec.Sindang Kelingi Kab.Rejang Lebong
ADVERTISEMENT