news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Prabowo Sebut Indonesia Negara Lemah

21 Oktober 2017 18:40 WIB
Prabowo, Zulfikli Hasan, dan Dino Patti Djalal (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo, Zulfikli Hasan, dan Dino Patti Djalal (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Prabowo Subianto berbicara di Conference on Indonesian Foreign Policy (CIFP) yang digelar di The Kasablanka, Jakarta. Prabowo diundang diplomat senior Dino Pati Djalal.
ADVERTISEMENT
Dalam pembukaan pidatonya, Sabtu (21/10), Prabowo menyampaikan merasa terhormat diundang berpidato. Dengan guyon, Prabowo menyebut, karena diundang Dino yang merupakan teman lamanya, maka dia hadir.
"Maka saya akan berbicara mengenai nasionalisme di abad ke 21," kata Prabowo.
Prabowo membeberkan, nasionalisme adalah suatu paham suatu pandangan hidup yang ingin menciptakan dan mempertahankan daulat negara. Nasionalisme rasa kesetiaan dan cinta terhadap bangsa.
"Tugas pemerintah adalah untuk menjamin keamanan bagi rakyat dan menjamin kesejahteraan rakyat," tegas dia.
Prabowo kemudian menyinggung mengenai posisi Indonesia di antara negara-negara lain.
"Maaf, Pak Dino salah mengundang saya. Karena saya akan bicara apa adanya. Harus saya katakan negara ini lemah. Dari ukuran pendidikan, studi internasional urutan negara-negara tertentu, nomor internasional kita 65 dari 73," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Sementara matematik indonesia ranking 36 dari 49. Kita kalah dari Bahrain, Iran, apalagi Korsel, Taiwan dan sebagainya," tegas dia.
Prabowo kemudian mengutip Thukidides sejarawan Yunani kuno.
"Dia terkenal dengan slogan strong they do what they can. Yang lemah dia harus menderita apa yang dia derita. Tidak ada harapan bagi bangsa yang lemah. Ini menjadi tantangan bagi bangsa kita. Tantangan bagi anak muda bagaimana di setiap bidang kita hadapi kekurangan kita. Kita bekerja keras hadapi kekurangan kita," tegasnya.
Prabowo Subianto (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)