Putra Pahlawan Revolusi: Ada Kepentingan Politik di Balik Isu G30S/PKI

21 September 2017 11:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Lemhanas Agus Widjojo (Foto: Nabilla Fatiara	)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Lemhanas Agus Widjojo (Foto: Nabilla Fatiara )
ADVERTISEMENT
Panasnya isu komunisme belakangan dituding ada yang memanfaatkannya untuk kepentingan politik tertentu. Salah satu saksi sejarah peristiwa G30S/PKI yang saat ini menjabat Gubernur Lemnhannas Letjen (Purn) Agus Widjojo menyampaikan, ada pihak-pihak yang memanfaatkan isu komunisme untuk kepentingan politiknya.
ADVERTISEMENT
Hal ini didukung dengan 'sarana' pendukung seperti media sosial serta kemajuan teknologi informasi lainnya.
"Dengan bantuan medsos, kemajuan teknologi informasi. Misalnya broadcast secara masif, real time, tanpa akuntabilitas dan tanggung jawab. Ini bisa ditunggangi dengan mudah oleh mereka yang punya kepentingan untuk mempolitisasi keadaan-keadaan semacam itu," ujar Agus ketika berbincang dengan kumparan (kumparan.com), Rabu (20/9).
Interview dengan Gubernur Lemhanas Agus Widjojo (Foto: Nabilla Fatiara	)
zoom-in-whitePerbesar
Interview dengan Gubernur Lemhanas Agus Widjojo (Foto: Nabilla Fatiara )
Agus yang juga putra pahlawan revolusi Brigjen Sutoyo ini tak memungkiri, kepentingan politik itu 'bermain' terkait pesta pemilu, baik itu pilkada 2018 maupun Pileg dan pilpres yang masih akan dihelat pada 2019 nanti.
Menurut dia, pemilu sebagai peristiwa politik, media sosial, dan isu komunisme menjadi satu kemasan yang mudah digoreng untuk mencapai kepentingan tertentu.
ADVERTISEMENT
"Pemilu itu kan peristiwa politik dan sifatnya adalah politisasi. Mudah sekali sifatnya itu untuk nyambung, bergabung. Bahwa politisasi dimanfaatkan untuk kepentingan politik, pencapaian kepentingan-kepentingan dalam peristiwa politik besar seperti pemilu dan pilkada," ujarnya.
Namun, ia enggan menyebut pihak siapa saja yang memanfaatkan isu PKI ini untuk kepentingan politiknya.
Agus sendiri menilai sebenarnya, pemutaran film G30S/PKI sah-sah saja. Menurut dia, pemutaran film dapat menjadi suatu pengingat sejarah bagi generasi muda saat ini. Ia juga berharap agar publik tak bereaksi berlebihan dengan pemutaran film G30S/PKI tersebut.