Sepenggal Kenangan Tentang Amarullah, Taruna STIP Jakarta

11 Januari 2017 21:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Hasan menunjukkan foto keluarga Amirullah (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
Mat Hasan, Kakek Amarullah Adityas Putra, taruna tingkat satu STIP Jakarta yang meninggal karena dianiaya seniornya menceritakan masa kecil cucunya. Hasan masih ingat, biasa mengantar Amirullah berangkat sekolah.
ADVERTISEMENT
"Dari kecil dari SMP-nya, dari SMA-nya, dari SD-nya saya anter boncengan," kata Mat Hasan, di rumahnya, Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara (11/1).
Hasan ingat bahwa Amarullah adalah anak yang penurut dan taat beribadah. "Anaknya nurut, nggak banyak omong,  salatnya rajin," kata Hasan lagi.
Secara turun keluarga Amarullah memang keluarga pelaut. Karena itu, STIP Jakarta menjadi tujuan Amirullah menuntut ilmu. "Ini keluarga pelaut, kita ini, pelaut semua, bapaknya pelaut," kata Hasan. 
Hasan bercerita, betapa bersyukur dirinya saat cucunya tersebut diterima di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta. "Saya nangis waktu pergi haji, cucu saya keterima di STIP," ucap Hasan.
Foto Amirullah (Foto: Dok. Istimewa)
Secara turun keluarga Amir memang keluarga pelaut. "Ini keluarga pelaut, kita ini, pelaut semua, bapaknya pelaut," kata Hasan.
ADVERTISEMENT
Pertemuan Hasan dengan Amarullah terakhir terjadi pada hari Minggu, (8/1). Hasan tidak membayangkan kejadian penganiayaan yang mengakibatkan kematian cucunya bakal terjadi. 
Kesedihan pun nampak di wajah Hasan, yang mengklaim memiliki firasat sebelum kepergian cucunya. "Saya cium bau melati,  kalau saya cium melati ada yang bakal meninggal,  tapi saya nggak nyangka cucu saya," imbuh Hasan lagi dengan mata berkaca-kaca. 
Lokasi tewasnya Amirullah (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
Dan soal proses hukum, Hasan ingin pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya. "Kalau  bisa seberat-beratnya," ujar Hasan lagi.
Di atas semua  kejadian yang terjadi. Hasan mendoakan yang terbaik untuk Amir, cucu kesayangannya. "Mudah-mudahan diterima di sisinya," tutup Hasan mengakhiri perbincangan. Polisi sudah menetapkan lima tersangka senior tingkat 2. Mereka ditahan di Polres Jakarta Utara.
ADVERTISEMENT