SMK Muhammadiyah 1 Depok: Nobar G30S/PKI untuk Pendidikan Remaja

19 September 2017 14:48 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ihtianto Kepala Sekolah SMK 1 Muhammadiyah (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ihtianto Kepala Sekolah SMK 1 Muhammadiyah (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bukan hanya TNI saja yang akan menggelar nonton bareng film G30S/PKI. Beberapa pihak juga akan menggelar nonton bareng, salah satunya SMK Muhammadiyah 1 Depok.
ADVERTISEMENT
kumparan (kumparan.com), pada Selasa (19/9) mewawancarai Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 1 Depok, Ihtianto.
"Kalau tujuan, ini bagian dari pembelajaran sejarah, dipandu nobarnya itu," beber Ihtianto.
Berikut wawancara reporter kumparan Kevin Kurnianto dengan Ihtianto, siang ini di SMK 1 Muhammadiyah Depok di Pancoran Mas.
SMK 1 Muhammadiyah (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
SMK 1 Muhammadiyah (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
Apa pak tujuan nobar film ini?
Kalau tujuan, ini bagian dari pembelajaran sejarah, dipandu nobarnya itu. Aktualnya sekarang di tahun baru Islam ya, nah itu dekat dengan 30 september. Ada ajakan nobar tanggal 30, jadi SMK Muhammadiyah lebih dulu. Lebih awal.
Ini di Depok baru pertama?
Mungkin di depok baru pertama kali. Sekolah yang pertama. Tujuannya ya belajar sejarah secara modern kalau dengan Nobar begitu. Begitulah kebetulan temanya dengan tema aktual, itu G30S/PKI. Model belajar dengan Nobar ini kalau di Muhammadiyah di sekolah-sekolah Muhammadiyah kemarin itu kita nobar Nyai Ahmad Dahlan. Tapi di bioskop, kalau ini di sekolah.
ADVERTISEMENT
Kita lakukan dengan kita satukan, kita padukan dengan acara tahun baru Islam itukan malam libur ya. Kita acaranya Mabit, isinya Mabit itu Nobar kemudian nanti ada qiyamul lail, ada muhasabah. Siangnya besoknya kita adain lomba lomba berkaitan dengan acara Muharam. Satu muharam
Pemutaran Nobar ini baru sekali atau memang sudah tahunan dilakukan?
Baru sekali ini. Kita kan sekolah baru. Baru tahun kedua. Tahun pertama kita cuman 8 siswa. Alhamdulillah tahun ke dua kita dapat 54 siswa. Kita juga baru pindah Januari kemarin. Jadi baru sembilan bulan.
Sebelumnya memang di mana? Lokasi sekolah?
SD Muhammadiyah 10 di Mampang.
Tujuannya hanya untuk belajar sejarah? Respons siswa?
Dari sekolah. Jadi ini memang program saya penggagasnya, sebagai kepala sekolah. Ya biasanya juga ngadain kegiatan-kegiatan itu memang tidak dengan waktu yang lama, dua pekan yang lalu lah digagas ini, kemudian kita padukan kegiatannya. Di sini kegiatan yang kita buka untuk siswa yang kita tawarkan untuk umum untuk ikut itu sudah beberapa kali. Seperti misalnya kemarin kita mengadakan ruqyah massal. Kita undang masyarakat juga banyak. Kita juga kegiatan pemotongan kurban salat idul adha. Siswa itu kita didik dengan praktik-praktik kegiatan islami.
ADVERTISEMENT
Pemutaran film sendiri, ada pertimbangan bapak melihat situasi isu PKI sekarang?
Ya iya yang aktual kan itu. Dan kan memang sudah menyebar, artinya apalagi kita berupaya untuk jangan sampai paham PKI, komunis bisa sampai merasuk ke generasi muda kita.
Ihtianto Kepala Sekolah SMK 1 Muhammadiyah (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ihtianto Kepala Sekolah SMK 1 Muhammadiyah (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
Dapat film dari mana?
Itukan download juga bisa, lewat internet.
Dalam film kan ada adegan kekerasan?
Nonton itu yang bagaimanapun kalau dengan pendampingan itu enggak berbahaya. Yang berbahaya itu misalnya model kekerasan yang ditonton sendiri, kemudian diapresiasi, dipahami secara sendiri. Jadi kalau nonton bersama, bimbingan itu satu hal yang bisa bisa saja dilakukan secara pendidikan.
Sudah ada izin?
Loh, Emang itu dilarang.....? Haha kan enggak ada larangan.
Dari warga mendukung?
ADVERTISEMENT
Saya mau mengundang warga, saya sudah izin ke RT, silakan diundang itupun sebenarnya sifatnya undangan, kalau mereka mau, silakan kalau enggak, ya enggak apa-apa. Dan di sini biasanya partisipasinya juga banyak. Warga bisa jadi yang disebut warga itu adalah yang memang mereka yang sudah aktif di sini yang anaknya di sini.
Tapi kan KPAI sempat merespon untuk mempertimbangkan pemutaran film itu?
Ya boleh boleh saja, seperti itu. Kalau terkait dengan kekerasan, ya salah satunya begitu nonton apapun kalau seandainya didampingi, kemudian diberikan penjelasan ini yang baik ini yang enggak baik, itu sebenarnya aman dalam proses pendidikan.
Jadi intinya tetap akan memutar film?
Wah, iya pasti. Iya besok berjalan kalau (Anda) mau datang silakan.
SMK 1 Muhammadiyah (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
SMK 1 Muhammadiyah (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)