Spare Part Motor Palsu Asal China Senilai Rp 900 Juta Disita Polisi

18 Januari 2018 19:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Spare part motor palsu disita Polisi. (Foto: Dok. Polda Kalbar)
zoom-in-whitePerbesar
Spare part motor palsu disita Polisi. (Foto: Dok. Polda Kalbar)
ADVERTISEMENT
Bagi kamu yang punya motor, sebaiknya berhati-hati saat membeli spare part. Siapa tahu barang yang dibeli palsu. Begitu pesan yang disampaikan Kepolisian Polda Kalbar.
ADVERTISEMENT
Imbauan ini terkait terungkapnya kasus spare part palsu motor asal China senilai Rp 900 juta di sebuah bengkel di Jalan Tanjung Raya II, Pontianak. Pengungkapan ini dilakukan Ditreskrimsus Polda Kalbar.
“Khusus kasus sparepart, mengamankan satu orang tersangka berinisial LK (40) pada Senin 15 Januari sekitar pukul 10.00 WIB,” kata Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono, Kamis, (18/1) dalam jumpa pers di Mapolda Kalbar.
Spare part motor yang disita polisi itu tanpa dilengkapi petunjuk dalam bahasa Indonesia. Tak hanya itu, tidak ada alamat pelaku usaha ataupun importir.
"Dari hasil pengecekan ternyata terdapat lebih 13 jenis spare part berbagai merek yang tanpa dilengkapi petunjuk dalam bahasa Indonesia maupun alamat importir," ujar Didi.
ADVERTISEMENT
Tak ingin kecolongan, petugas pun membawa barang bukti dan pemilik barang dan juga karyawan ke tempat yang aman. Tujuanya jelas untuk guna penyidikan lebih lanjut kasus tersebut.
“Tim Subdit I Ditreskrimsus yang melakukan pengecekan pun langsung mengamankan dan membawa pemilik barang, karyawan serta barang bukti lebih dari 13 jenis sparepart," tambah dia.
Sementara itu diketahui barang bukti yang diamankan ditaksir senilai Rp 900 juta. Menurut pengakuan tersangka, spare part motor tersebut sebagian besar dari China masuk ke Jakarta dan dari Jakarta via ekspedisi masuk ke Pontianak
Tersangka LK dijerat pasal 62 ayat (1) Jo pasal 8 huruf (1) Undang-undang nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, dengan ancaman hukuman penjara maksimal 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp 2 miliar.
ADVERTISEMENT