Mahasiswa Aktif dan Mahasiswa Pasif

Indra Yunan
Masiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakrta
Konten dari Pengguna
6 Juni 2021 16:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Indra Yunan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi baik di universitas, institut atau akademi. Mereka yang terdaftar sebagai murid di perguruan tinggi dapat disebut sebagai mahasiswa dan mahasiswi.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa merupakan sebutan untuk seseorang yang sedang menempuh atau menjalani pendidikan tinggi di sebuah perguruan tinggi seperti universitas.
IndraYunan. (Kader IMM. Mahasiswa Ilmu Komunikasi. Universitas Muhammadiyah Jakarta)
Dalam perguruan tinggi terdapat juga bahwa ada dua kriteria mahasiswa yang ada pada lingkungan universitas atau mahasiswa, yaitu mahasiswa aktif dan mahasiswa pasif.
Dalam perbedaan keduanya tersebut adalah mahasiswa aktif lebih cenderung pada organisasi, maka dapat di simpulkan bahwa lebih unggul di bandingkan dengan mahasiswa pasif yang hanya pada kegiatan tertentu saja. Jika di pikirkan secara logika bahwa aktif berarti lebih pintar sedangkan pasif lebih cenderung pada lingkup tertentu saja.
Mahasiswa aktif sering dijumpai pada organisasi kampus yang di mana dengan aktif dalam organisasi dapat dipahami akan lebih unggul dengan mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian nilai atau potensi dalam kepemimpinan akan terbentuk karena dalam suatu organisasi, dia akan memahami bagai mana meningkatkan potensi diri dalam kepemimpinan.
Sedangkan mahasiswa pasif cenderung pada suatu kegiatan tertentu saja, contohnya hanya pada kegiatan perkuliahan dan tidak bergabung pada organisasi. Mahasiswa pasif juga dapat di artikan sebagai mahasiswa yang pemalas karena kurangnya dalam meningkatkan potensi pada dirinya.
Mahasiswa pasif juga ada yang suka berkumpul di bandingkan dengan fokus pada perkuliahannya, karena dengan seringnya berkumpul tanpa meningkatkan potensi dirinya, maka dapat di artikan sebagai mahasiswa yang hanya kuliah pulang.
Dari dua kriteria tersebut dapat kita pahami bahwa mahasiswa aktif akan memiliki jiwa kepemimpinan karena kemauannya untuk meningkatkan potensi pada dirinya, berbeda dengan mahasiswa pasif yang hanya pada lingkungan itu saja dan seperti mahasiswa yang hanya kuliah pulang. Dengan demikian bahwa mahasiswa jangan hanya pada lingkungan itu saja akan tetapi diperluas pergaulannya dalam organisasi.
ADVERTISEMENT
Dalam pergaulan juga harus pandai memilih, jika masuk pada lingkungan yang salam maka potensi dirinya tidak akan bagus, sedangkan jika pada lingkungan yang benar maka potensi atau jiwa kepemimpinannya akan lebih meningkat dan lebih sempurna.
Maka dapat di simpulkan bahwa mahasiswa harus memiliki daya saing untuk kesuksesan karena dengan mempunyai daya saing potensi pada diri mahasiswa akan meningkat dan seperti mahasiswa yang aktif dalam kegiatan organisasi atau pada perkuliahan.
Maka dari itu mahasiswa aktif mempunyai tugas untuk merangkul mahasiswa yang kurang aktif, dan di bantu untuk meningkatkan potensi pada dirinya.
Yang dijadikan harapan bersama adalah mahasiswa aktif untuk membangun jiwa kepemimpinan dan menemukan jati diri yang sesungguhnya.
ADVERTISEMENT
Oleh: IndraYunan. (Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Jakarta)