Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Akhir Pekan Gratisan
Konten dari Pengguna
28 November 2020 19:12 WIB
Tulisan dari Indra Noer tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Akhir pekan merupakan waktu yang ditunggu-tunggu untuk menyempatkan diri menghabiskan waktu bersama keluarga. Kegiatan akhir pekan favorit kami semasa bertugas di Kota Kopenhagen adalah berjalan kaki mengitari pusat kota yang ternyata tidak begitu besar, namun menyimpan sejumlah gedung dan tempat bernilai sejarah yang terlindungi selama ratusan tahun.
ADVERTISEMENT
Salah satu tempat yang menurut kami paling menarik adalah Museum Davids Samling yang berada tepat di belakang Istana Rosenborg milik Dinasti Kerajaan Denmark.
Perjalanan menuju museum ini selalu menjadi bagian yang menarik, karena kita bisa memilih melalui jalan raya atau masuk ke pekarangan Istana Rosenborg, melintasi Kings Garden yang indah dan keluar dari pintu bagian belakang istana dengan gratis, yes...gratis.
Sesampai di Museum Davids Samling, kami kembali mendapatkan hal yang mengejutkan, yaitu masuk museum tanpa harus membayar alias gratis..tis!
Museum ini didirikan oleh seorang hartawan Denmark dan veteran Perang Dunia Ke-II bernama lengkap Christian Ludwig David (1878-1960). Museum yang dikelola secara mandiri oleh C.L. David Foundation and Collection ini memiliki tiga koleksi permanen, yaitu Koleksi Seni Peradaban Islam, Koleksi Seni Abad ke-18 Eropa, dan Koleksi Seni Modern Awal Denmark.
ADVERTISEMENT
Koleksi Seni Peradaban Islam adalah yang terbesar di museum dan bahkan di Skandinavia dan termasuk 10 di antara koleksi paling penting di Eropa. Koleksi yang dimiliki mencakup hampir seluruh dunia Islam klasik, mulai dari Spanyol di barat hingga India di timur, dan mencakup periode dari abad ke-8 hingga abad ke-19.
Koleksi peradaban Islam yang dipajang sejak museum ini dibuka terdiri dari karya seni kaligrafi, lukisan miniatur, keramik, kaca cermin, seni batu, plaster dinding (stucco), gading, kayu, senjata, perhiasan hingga tekstil dan karpet.
Beberapa koleksi yang menarik di museum ini antara lain keramik berlafaz Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW dari India abad ke-18 , ukiran kayu Sufism dari Turki abad ke-18-19, dan ukiran di tablet batu dari wilayah Timur India tahun 1361.
Setelah menghabiskan waktu hampir 1 jam menikmati keindahan dan keunikan ratusan koleksi seni dari peradaban Islam dunia, mata kami tertuju kepada sebuah koleksi yang kelihatan sangat..sangat familiar. Kami hampir meloncat kegirangan setelah membaca informasi bahwa kain tersebut adalah selembar kain batik kaligrafi dari pulau Jawa, Indonesia!
ADVERTISEMENT
Kain Batik ini mempunyai motif kaligrafi bertuliskan bahasa Arab Bismillahirrahmaanirrohiim - yang artinya 'Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang'. Sungguh perasaan yang haru dan luar biasa dapat menemukan seni batik dari berabad silam di belahan utara Eropa.
Pengunjung museum ini tidak akan mengalami kesusahan untuk mendapatkan informasi setiap benda koleksi yang ada di museum ini. Setelah registrasi di ruang resepsionis, setiap pengunjung akan diberikan sebuah tablet interaktif dan edukatif. Saat berada di dalam museum, pengunjung cukup menempelkan bagian belakang tablet ke sebuah stiker khusus yang biasanya terdapat di bagian bawah atau samping setiap benda koleksi, dan akan langsung muncul informasi lengkap mengenai benda koleksi dalam bahasa Inggris.
Cukup menarik bukan? Pengalaman akhir pekan yang dihabiskan bersama keluarga, menikmati pusat kota, bangunan bersejarah, taman nan indah dan museum yang menarik, edukatif serta unik dengan gratis..tis!
ADVERTISEMENT
Perjalanan pulang kembali ke apartemen dengan keluarga tidak lengkap rasanya tanpa menyanyikan lagu 'Naik Delman' ciptaan Ibu Sud yang juga telah dikenal di Rusia dengan judul 'Progulka s Otsom'.
'Pada hari minggu, ku turut Ayah ke Kota...' Akhir minggu depan ke mana ya, ada ide?