Konten dari Pengguna
Megawati Soekarnoputri, Simbol Perempuan di Puncak Kekuasaan Indonesia
29 Oktober 2025 11:45 WIB
·
waktu baca 4 menit
Kiriman Pengguna
Megawati Soekarnoputri, Simbol Perempuan di Puncak Kekuasaan Indonesia
Tulisan ini membahas kiprah Megawati Soekarnoputri sebagai presiden perempuan pertama Indonesia dan maknanya bagi perjuangan kesetaraan serta peran perempuan dalam politik nasional.Indira Nur Ramadani
Tulisan dari Indira Nur Ramadani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Lahirnya Sejarah Baru di Panggung Politik Nasional
ADVERTISEMENT
Ketika Megawati Soekarnoputri dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia pada 23 Juli 2001, bangsa ini mencatat sejarah baru: untuk pertama kalinya, Indonesia dipimpin oleh seorang perempuan. Peristiwa itu tidak hanya sekadar pergantian kekuasaan, tetapi juga menjadi simbol penting dalam perjalanan panjang perempuan Indonesia memperjuangkan kesetaraan. Megawati muncul di tengah kondisi politik yang sedang goyah, menggantikan Abdurrahman Wahid di masa krisis. Kehadirannya seolah menjadi bukti bahwa perempuan juga mampu memimpin bangsa di tengah situasi yang penuh tekanan dan tantangan.
ADVERTISEMENT
Kepemimpinan Perempuan di Tengah Budaya Patriarkal
Di masyarakat yang masih kental dengan nilai-nilai patriarkal, kepemimpinan Megawati menjadi semacam ujian terhadap pandangan umum tentang peran perempuan di ruang publik. Masih banyak anggapan bahwa perempuan seharusnya bersifat lembut dan tidak cocok berada di dunia politik yang keras. Karena itu, ketika Megawati naik ke tampuk kekuasaan, reaksi masyarakat terbelah. Ada yang bangga karena perempuan akhirnya bisa menjadi presiden, tapi ada juga yang meragukan kemampuannya. Media massa saat itu ikut membentuk citra Megawati dengan lebih banyak menyoroti sisi keibuan dan kelembutannya, bukan kapasitas politik atau ketegasannya. Hal ini memperlihatkan bahwa bias gender masih cukup kuat dalam cara publik menilai seorang pemimpin perempuan.
Simbol Harapan bagi Gerakan Perempuan Indonesia
Meski begitu, kepemimpinan Megawati memberi dampak besar bagi perjuangan perempuan Indonesia. Banyak aktivis perempuan melihat kehadirannya sebagai tanda bahwa perempuan mampu menembus batas yang selama ini dianggap tidak mungkin. Namun, ada pula yang menilai bahwa selama menjabat, Megawati belum terlalu fokus pada kebijakan yang secara langsung mendukung isu perempuan. Terlepas dari itu, langkahnya sudah menjadi simbol kuat bahwa perempuan bisa berdiri sejajar dan ikut menentukan arah bangsa. Kehadirannya membuka ruang dan memberi inspirasi bagi generasi muda, khususnya perempuan, untuk lebih percaya diri memasuki dunia politik.
ADVERTISEMENT
Gaya Kepemimpinan di Tengah Tekanan Politik
Selama menjabat, Megawati menghadapi situasi politik yang tidak mudah. Ia harus berhadapan dengan tekanan dari berbagai pihak, baik dari dalam partai, parlemen, maupun lawan politiknya. Dalam sistem politik yang masih didominasi laki-laki, ia memilih gaya kepemimpinan yang tenang dan berhati-hati. Sikapnya sering disalahartikan sebagai pasif, padahal bisa juga dimaknai sebagai bentuk kedewasaan politik dalam menjaga keseimbangan dan stabilitas negara. Cara Megawati memimpin menunjukkan bahwa kekuasaan bisa dijalankan dengan pendekatan yang tidak harus keras, tetapi tetap efektif. Kehadirannya juga membawa perubahan dalam cara masyarakat memandang perempuan. Megawati mematahkan anggapan bahwa politik adalah dunia yang hanya pantas diisi oleh lakilaki. Ia menjadi contoh nyata bahwa perempuan mampu menjadi pengambil keputusan penting di tingkat nasional. Walaupun perjuangan menuju kesetaraan belum selesai, pengalaman Megawati telah memperluas pandangan masyarakat tentang potensi dan peran perempuan di dunia politik dan pemerintahan. Ia menjadi simbol dari pergeseran besar dalam kesadaran sosial ini.
ADVERTISEMENT
Warisan dan Makna Kepemimpinan Megawati
Secara keseluruhan, kepemimpinan Megawati Soekarnoputri menunjukkan bahwa kehadiran perempuan di dunia politik bukan hanya soal menduduki jabatan, tetapi juga soal bagaimana perempuan bisa membawa nilai dan cara pandang yang berbeda dalam menjalankan kekuasaan. Megawati bukan hanya bagian dari sejarah politik, tetapi juga dari sejarah sosial tentang perjuangan perempuan Indonesia. Warisannya tidak semata berupa kebijakan, melainkan juga semangat dan keberanian untuk membuktikan bahwa perempuan berhak hadir dan memimpin di ruang publik yang selama ini dianggap tertutup. Dari sosoknya, kita belajar bahwa kesetaraan bukan sekadar slogan, tetapi perjuangan yang terus hidup di setiap langkah perempuan Indonesia.
Penutup
Kepemimpinan Megawati Soekarnoputri menandai langkah besar bagi perempuan Indonesia. Ia membuktikan bahwa perempuan mampu memimpin bangsa dengan keteguhan dan tanggung jawab di tengah tekanan politik yang berat. Kehadirannya sebagai presiden perempuan pertama membuka pandangan baru tentang kesetaraan dan menjadi inspirasi bagi generasi muda, khususnya perempuan, untuk berani berperan dan memimpin tanpa takut dibatasi oleh gender.
ADVERTISEMENT
Daftar Pustaka
Kompas, 24 Juli 2001 – “Megawati Dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia.”
Media Indonesia, 25 Juli 2001 – “Tantangan Ibu Negara Baru.”
Suara Pembaruan, 28 Juli 2001 – “Megawati dan Harapan Kaum Perempuan.”
Tempo, Edisi Agustus 2002 – “Megawati dan Bayang-bayang Patriarki
Republika, 17 Agustus 2003 – “Jejak Ibu Bangsa.”

