13 Tahun Vakum, Bintang TV Ini Debut & Bawa Timnya Tekuk Leeds United

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
11 Januari 2021 12:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Nama Mark Wright lebih harum sebagai bintang TV dibanding pemain sepak bola. Foto: AP Photo
zoom-in-whitePerbesar
Nama Mark Wright lebih harum sebagai bintang TV dibanding pemain sepak bola. Foto: AP Photo
ADVERTISEMENT
Ada nama Mark Wright yang turut menjadi sorotan kala tim divisi keempat Liga Inggris, Crawley Town berhasil tekuk Leeds United 3-0 dalam putaran ketiga Piala FA.
ADVERTISEMENT
Pemain bernomor punggung 30 itu masuk menjadi pemain pengganti pada menit-menit terakhir pertandingan. Uniknya, nama Wright dikenal lebih harum sebagai salah satu bintang televisi di Inggris ketimbang pemain sepak bola.
Kariernya di televisi mulai harum ketika berperan dalam sebuah serial televisi Inggris, The Only Was Is Essex (TOWEI). Pada 2010 lalu, Wright menjadi bagian dari tiga seri pertama serial TOWEI. Namanya semakin naik ketika membintangi seri kesebelas dari I'm a Celebrity...Get Me Out of Here!.
Namun, jauh sebelum terjun ke dunia selebriti, dia adalah seorang pesepak bola. Bahkan, Mark Wright tumbuh bersama beberapa akademi sepak bola ternama di Inggris, seperti akademi West Ham, Arsenal, dan Tottenham Hotspur.
Mark Wright dan istrinya, Michelle Keegan. Foto: Getty Images
Wright dibina oleh West Ham pada usia tujuh tahun. Dia menghabiskan empat tahun di akademi The Hammers sebelum pindah ke akademi Arsenal pada 1998. Dua tahun menjadi bagian dari binaan The Gunners, dia kemudian pindah ke Tottenham Hotspur pada 2001.
ADVERTISEMENT
Selama empat tahun di bawah naungan Spurs, Wright sempat menjadi kapten untuk tim muda. Jiwa kepemimpinannya di dalam lapangan juga mengantarkannya bergabung ke tim cadangan bersama Jamie Redknapp, Stephen Dalmat, dan Helder Postiga.
Namun, kariernya memburuk ketika memasuki usia 18 tahun. Semuanya berubah dan dia dibebaskan dari klub pada 2005.
Dalam sebuah wawancara dengan BBC, Mark Wright menuturkan bahwa dia pergi untuk liburan musim panas, berpesta, dan melupakan kegiatan sepak bolanya. Ketika dia kembali, dia menyadari bahwa memiliki kelebihan berat badan yang menghambat kariernya sebagai pesepak bola.
"Hari ketika saya dibebaskan dari Tottenham adalah salah satu hari terburuk dalam hidup saya. Saya menangis, saya menyadari bahwa saya membuat kesalahan besar,” ucapnya kepada BBC.
ADVERTISEMENT
Bersama Southend United dia kemudian menjalani karier seniornya dalam sepak bola. Namun, dia baru membuat penampilan pertama saat dipinjamkan ke Lewes. Beberapa kali bermain untuk tim non-liga, Wright mendapatkan panggilan memperkuat tim C Inggris.
Mendapatkan kesempatan mewakili negaranya di tingkat non-liga. Wright harus gigit jari dan menerima kekalahan dari Bosnia Herzegovina pada September 2008 lalu.
Meski akhirnya hijrah dari dunia sepak bola ke kehidupan selebriti, Wright masih mencoba untuk terlibat dalam dunia si kulit bundar. Salah satunya ketika dia terlibat dalam laga amal, Soccer Aid 2016.
Dalam laga amal tersebut, Wright bermain melawan skuad legenda sepak bola, seperti David Seaman, Jamie Carragher, dan Sol Campbell. Saat itu Wright memenangkan penghargaan man of the match setelah mencetak gol tendangan bebas dan kemenangan 3-2 untum tim selebriti.
Mark Wright sempat membela Timnas C Inggris. Dia juga beberapa kali berpartisipasi dalam laga amal, Soccer Aid. Foto: Lynne Cameron/Getty Images
Karena statusnya sebagai selebriti yang pandai bermain sepak bola, Wright kemudian diundang kembali dalam acara yang sama pada 2018, 2019, dan 2020.
ADVERTISEMENT
Selain berpartisipasi dalam laga amal, Wright diketahui berinvestasi di sebuah klub non-liga, Billericay Town dengan membeli 20 persen saham klub tersebut pada 2017 lalu.
Terkini, Mark Wright kembali bersama Crawley Town pada Desember 2020 lalu dengan status non-kontrak. Sebelumnya, dia memang sempat membela Crawley pada 2006/07 dengan status pinjaman.
"Kecintaan saya terhadap sepak bola tidak pernah hilang ditambah fakta bahwa saya tidak pernah memainkan pertandingan profesional di liga, itu sangat mengganggu. Jika saya tidak melakukannya sekarang, saya tidak akan pernah melakukannya,” ucapnya setelah menjadi bagian dari Red Devils.
“Kami membutuhkan waktu tiga belas tahun untuk mengontraknya kembali dan dia akhirnya kembali ke Crawley, semoga dia dapat melanjutkan apa yang dia tinggalkan. Saya senang dia kembali dengan pengalamannya di dalam dan di luar lapangan, Mark adalah panutan yang hebat untuk pemain di masa depan," ucap pelatih Crawley Town, John Yems.
ADVERTISEMENT
Mark Wright juga diketahui bermain bersama saudara kandungnya, Josh Wright di Crawley Town. Saudaranya tersebut memang lebih dulu menjalani karier sebagai pesepak bola profesional.
"Suatu hari yang tidak akan pernah saya lupakan!! ️Hari ini di usia 33 tahun, setelah banyak kerja keras dan jam latihan ekstra. Meskipun hanya beberapa menit, saya telah melakukan debut profesional melawan tim raksasa, Leeds United," ujar Wright bahagia, dilansir dari unggahan di Instagram pribadinya.