3 Aksi Kontroversial Pemain Amerika Serikat di Piala Dunia Wanita 2019

Megan Rapinoe dan Alex Morgan di laga vs Spanyol. Foto: AFP/Franck Fife

Tim nasional Amerika Serikat resmi melaju ke babak final Piala Dunia Wanita 2019 usai mengalahkan Inggris di Lyon, Prancis, Rabu (3/7). Lewat gol Christen Press dan Alex Morgan, tim asuhan Jill Ellis akan bertanding melawan Belanda pada Minggu (7/7).

Sepanjang sejarah perhelatan Piala Dunia Wanita, tim nasional Paman Sam sudah tiga kali juara, yakni pada tahun 1991, 1999, dan 2015. Mereka nyaris juara pada tahun 2011, sayang di final kalah dari Jepang lewat drama adu penalti.

Pada tahun 2019, tim nasional AS menjadi sorotan publik berkat permainan kolektif dan aksi-aksi ciamik para pemainnya. Akan tetapi, tak jarang mereka menarik perhatian karena aksi kontroversial pemainnya. Berikut tiga di antaranya.

1. Selebrasi Alex Morgan

Alex Morgan (kiri) merayakan golnya saat Timnas AS menghadapi Inggris di semifinal Piala Dunia Wanita. Foto: Benoit Tessier/Reuters

Alex Morgan melakukan selebrasi yang menuai kontroversi usai mencetak gol ke gawang Inggris pada semifinal Piala Dunia Wanita 2019 di Grupama Stadium. Selebrasinya itu berupa gerakan meminum teh. Apa yang salah dengan gerakan minum teh?

Seperti yang diketahui, teh merupakan minuman tradisional Inggris. Di balik itu, jurnalis Majalah Times, Raisa Burner, berpendapat bahwa makna dari selebrasi tersebut adalah sindiran Morgan yang ingin mengenang kembali masa di mana AS berhasil melepaskan diri dari Pemerintahan Britania pada 4 Juli 1776.

2. Rapinoe Menolak Bertamu ke Gedung Putih

Megan Rapinoe bungkam saat pemutaran lagu kebangsaan di laga Piala Dunia Wanita 2019 antara Timnas AS dan Prancis. Foto: Benoit Tessier/Reuter

Sebelum Morgan melakukan aksi selebrasi yang kontroversi, Meghan Rapinoe sudah lebih dulu menyorot perhatian lewat ucapannya. Ia mengatakan akan menolak ke Gedung Putih jika tim nasional wanita AS berhasil menjuarai Piala Dunia Wanita 2019. Pernyataan tersebut diucapkan oleh kapten timnas wanita AS ini ketika diwawancarai oleh media Eight by Eight usai mengalahkan Timnas Spanyol di babak 16 besar.

Tak berhenti sampai sana, pernyataan tersebut direspons oleh Presiden AS, Donald Trump. Lewat cuitannya, Trump mengatakan, "Megan harus menang lebih dulu sebelum berbicara, selesaikan dulu pekerjaanmu, kami bahkan belum mengundang tim. Saya sekarang berniat mengundang mereka, menang atau kalah. Megan harusnya tak perlu mempermalukan negara, Gedung Putih, atau bendera kami,".

Pernyataan Trump tersebut dibalas oleh Rapinoe yang mencetak dua gol ke gawang Prancis di babak perempat final.

3. Rapinoe dan Isu kesetaraan gender

Megan Rapinoe mencetak gol Timnas AS ke gawang Prancis di perempat final Piala Dunia Wanita 2019. Foto: Benoit Tessier/Reuters

Selang beberapa waktu setelah menyatakan menolak bertamu ke Gedung Putih, lagi-lagi, Rapinoe menyatakan kalimat yang menuai kontroversi. "Anda tidak akan bisa memenangkan sebuah kompetisi tanpa seorang gay di tim Anda, belum pernah ada yang demikian. Itu berdasarkan fakta saintifik yang ada di sini," kata Rapinoe dikutip dari The Guardian.

Sudah bukan rahasia umum bahwa Rapinoe adalah seorang lesbian yang berpasangan dengan pemain NBA wanita, Sue Bird. Dilansir dari People, pasangan ini mencatat sejarah sebagai pasangan sesama jenis pertama yang menjadi cover majalah ESPN.

Namun, di balik berbagai aksi kontroversial tersebut, tidak menurunkan keahlian pemain timnas wanita AS di lapangan. Sejauh ini, kapten Timnas Paman Sam ini berhasil menjebol lima gold an dua assist dari total empat pertandingan. Kemungkinan besar angka tersebut akan bertambah di laga final nanti melawan Timnas Belanda. (Ast)

Baca lebih banyak informasi mengenai berita artis/berita heboh/info bola/dan lifehack lebih nyaman di aplikasi kumparan.

Download aplikasi Android di sini.

Download aplikasi iOS di sini.