3 Alasan Jose Mourinho Tak Cocok Bila Gantikan Unai Emery di Arsenal

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
1 November 2019 16:47 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Jose Mourinho bersama United. (Foto:  Reuters / John Sibley)
zoom-in-whitePerbesar
Jose Mourinho bersama United. (Foto: Reuters / John Sibley)
ADVERTISEMENT
Kekalahan dari Chelsea di final Liga Europa menutup musim perdana Unai Emery di Arsenal. Berbenah di musim kedua dengan memboyong beberapa pemain, tapi ternyata performa ‘The Gunners’ tak kunjung meningkat. Gaya bermain sampai cara menangani pemain kemudian ditengarai jadi alasan performa mengecewakan Emery.
ADVERTISEMENT
Beberapa keputusan yang diambil pun dinilai kurang tepat, seperti misalnya menunjuk Granit Xhaka sebagai kapten. Selain lantaran performa inkonsisten, Xhaka juga jadi penyebab Lucas Torreira jarang mendapat waktu bermain. Terlebih baru-baru ini dirinya bermasalah dengan suporter.
Seruan kepada Emery untuk hengkang pun mulai bermunculan. Beberapa nama juga hadir sebagai kandidat pengganti, salah satunya adalah Jose Mourinho. Mantan manajer Manchester United tersebut kerap diisukan bakal melatih kembali dan tujuannya disebut antara dua klub London Utara, Arsenal dan Tottenham Hotspur.
Namun, munculnya Mourinho memunculkan perdebatan. Meski merupakan manajer dengan jam terbang tinggi, juga sudah memenangi bermacam gelar, Mourinho dinilai tidak lebih baik daripada Emery. Terlebih, dalam beberapa musim terakhir, sosok yang sempat juga menukangi Chelsea tersebut memperlihatkan penurunan.
ADVERTISEMENT
Seperti kala menang Liga Inggris 2014/15 bersama Chelsea, musim berikutnya Mourinho dipecat setelah membawa ‘The Blues’ menghuni papan awal lantaran kalah sembilan dari 16 laga. Bersama Manchester United pun serupa, setelah Mourinho finis di urutan kedua pada musim kedua, kemudian dipecat di musim berikutnya
Kegagalan menjaga hubungan baik dengan penggawanya jadi salah satu alasan Mourinho gagal di dua tim terakhir. Bersama Chelsea, dirinya sempat tak mendapat kepercayaan di ruang ganti. Sedangkan dengan United, sejak masalahnya dengan Paul Pogba, Mourinho semakin tersudut.
Karena itu, beberapa suporter pun merasa Jose Mourinho bukan sosok yang tepat bila seandainya Emery hengkang. Berangkat dari sana, berikut tiga alasan lain yang menyebut Mourinho tak seharusnya jadi pengganti Emery.
ADVERTISEMENT

1. Punya hubungan buruk dengan Arsenal

Arsenal vs Spurs Foto: MATTHEW CHILDS/Reuters
Ketika masih dilatih oleh Arsene Wenger, Mourinho dikenal sebagai salah satu musuh terbesar publik Arsenal. Pasalnya, beberapa pernyataan kontroversial sempat dilontarkan pelatih asal Portugal tersebut.
Ketika menghadapi Wenger di Stamford Bridge, Mourinho sempat menyebut pelatih asal Prancis tersebut spesialis kegagalan. Kenangan tersebut tentu masih terpaku dalam ingatan fans Arsenal saat ini.
Meski beberapa fans menyambut kedatangan Mourinho, hal tersebut bisa saja tak lebih dari rasa frustrasi yang sudah terlalu besar kepada Emery. Sedangkan buat fans yang sudah sedari dulu membenci Mourinho, penunjukan tentu bakal jadi masalah baru.

2. Terkenal gagal mengembangkan bakat muda

Gabriel Martinelli merayakan gol. Foto: REUTERS/David Klein
Bersama Unai Emery, saat ini salah satu sisi positif yang didapat Arsenal adalah mengembangkan bakat muda. Pemain dari akademi seperti Joe Willock dan Bukayo Saka, atau rekrutan anyar Gabriel Martinelli semakin berkembang bersama pelatih asal Spanyol tersebut. Perkembangan tersebut ditakutkan terhenti bila Mourinho ditunjuk sebagai pelatih.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, Mourinho terkenal sebagai pelatih yang kerap kali gagal memanfaatkan bakat muda. Pelatih asal Portugal tersebut lebih dikenal sebagai sosok yang memanfaatkan pemain bintang yang sudah jadi, sementara saat ini tak banyak sosok bintang kelas dunia.
Masih dalam tahap mengembangkan bakat muda, beberapa kali Arsenal saat ini terlihat memberi kesempatan kepada pemain-pemain muda di tim utama. Bila menunjuk Mourinho, perkembangan yang sudah terjadi bisa saja terhenti.

3. Gaya pragmatis tak sesuai filosofi Arsenal

Pelatih Arsenal, Unai Emery. (Foto: Reuters/Edgar Su)
Bukan rahasia lagi kalau Mourinho terkenal dengan gaya permainan yang pragmatis. Pelatih yang membawa Porto juara Liga Champions tersebut cenderung memainkan sepak bola bertahan yang membosankan, ketimbang mengalirkan bola dengan atraktif. Ketika bersama United, Mourinho bahkan dikritik lantaran terlalu ‘parkir bus’.
ADVERTISEMENT
Terlebih, masalah Arsenal saat ini lantaran Emery terlalu bertahan. Pelatih asal Spanyol tersebut bahkan tak memainkan Mesut Oezil gelandang kreatif, lebih memilih menurunkan pemain pekerja keras di lini tengah lantaran dirinya menggunakan skema serangan balik. Mourinho yang punya karakter serupa tentu tak akan membawa banyak perubahan.
Adapun Arsenal terkenal memiliki filosofi bermain sepak bola menyerang. Pergerakan cepat dengan umpan-umpan pendek yang atraktif yang gaya main yang melekat dengan klub asal London Utara tersebut. Mengganti pelatih dengan gaya bertahan seperti Emery dengan Mourinho jelas bukan solusi buat Arsenal. (bob)