3 Alasan Juventus Tidak Akan Terkalahkan di Serie A Musim Ini

Juventus tak terkalahkan di Serie A.

Juventus sukses memenangi Derby Ítalia pada Sabtu (8/12/2018) dini hari lalu WIB. Bermain di Allianz Stadium, menit ke-66, gol Mario Mandzukic yang terbang dan menyambut umpan Joao Cancelo dengan sundulan sukses menangkan ‘Si Nyonya Tua’ tipis 1-0 dari Inter.

Juve benar-benar digdaya musim ini. Sebelum menumbangkan Inter, ‘I Bianconeri’ sukses pula membenamkan saingan kuat mereka, seperti Lazio, AC Milan, dan bahkan Napoli yang jadi saingan ketatnya tiap musim. Pekan 17 nanti, giliran AS Roma yang akan menguji armada Massimiliano Allegri.

Melihat performa Juve, walau baru setengah musim gelar Serie A serasa sudah berada dalam genggaman ‘Si Nyonya Tua’. Pasalnya, total 15 pertandingan yang telah dijalani, Juve belum pernah kalah satu kali pun. Satu kali imbang adalah performa terburuk Giorgio Chiellini dan kolega, sementara 14 lainnya berakhir dengan kemenangan.

Pasukan Massimiliano Allegri kini berada kokoh di puncak klasemen, mengoleksi total 43 poin. Torehan tersebut tampaknya akan sulit untuk dikejar tim lain, mengingat Napoli yang ada di peringkat kedua saja kini terpaut 8 angka. Karena itu, bukan tidak mungkin bila nantinya Juve mengakhiri musim tanpa kekalahan. Berikut 3 alasannya.

1. Bek yang solid

Szczesny dan Chiellini. (Foto: REUTERS)

Pertahanan yang kuat memang sudah jadi ciri khas tim besar asal Italia, tapi tak banyak yang bisa mempertahankan kualitas tersebut selama bertahun-tahun. Namun, Juventus bisa mempertahankan selama bertahun-tahun, dengan perencanaan dan investasi jangka panjang yang matang.

Jantung pertahanan Juve dikawal Chiellini, Bonucci, dan Barzagli dari tahun ke tahun selalu bermain solid. Sebagai pelapis mereka, ada Mehdi Benatia dan Daniele Rugani yang tak kalah berkelas. Kelimanya bahkan berperan sebagai bek tengah modern yang bisa memainkan bola dari wilayah pertahanan.

Hanya kebobolan 8 gol di liga membuktikan ketangguhan lini belakang mereka, hanya Manchester City, Liverpool, dan PSG yang punya catatan lebih baik di Eropa.

Alex Sandro yang bermain impresif. (Foto: REUTERS)

Bek sayap Juve tak kalah hebat. Ada Joao Cancelo yang sejak didatangkan dari Valencia tampil impresif di sisi kanan pertahanan. Bek Portugal berusia 24 tahun tersebut dinilai sebagai fullback paling berbahaya di dunia saat ini. Alex Sandro di sisi satunya tak kalah top, dengan tiap musim jadi incaran klub besar jadi buktinya.

2. Kedalaman skuat yang luar biasa

Skuat Juve merayakan kemenangan. (Foto: REUTERS)

Perlu diakui Juventus skuat terkuat di Eropa saat ini. Dengan dikepalai Allegri, I Bianconeri pun punya manajer yang tak ragu untuk merotasi tim dan memberi pemain muda kesempatan untuk memuaskan para suporter.

Musim ini Allegri kerap kali merotasi timnya di pertandingan Liga Italia. Mencoba beberapa kombinasi di tiap area lapangan, untungnya semua percobaannya sejauh ini membuahkan hasil.

Pemain seperti Federico Bernardeschi, Mattia De Sciglio, dan Rodrigo Bentancur mendapatkan kesempatan yang cukup buat menampilkan permainan yang solid. Khususnya Betancur, perkembangannya musim ini begitu pesat, bahkan sampai mencetak gol ke gawang Fiorentina.

Betancur mencetak gol ke gawang Fiorentina. (Foto: REUTERS)

Salah satu rekrutan baru Juve, Emre Can, memang belum tampil maksimal lantaran cedera. Namun, pemain berkebangsaan Jerman tersebut jelas menambah kualitas kedalaman lini tengah. Dirinya bisa jadi opsi ketika Sami Khedira atau Miralem Pjanic cedera atau tak tampil maksimal.

Menargetkan jadi juara Liga Champions, skuat komplit Juve kini akan diuji daya tahannya hingga akhir kompetisi. Namun, dengan kedalaman skuat yang seperti itu, bukan tak mungkin Juve bisa melaluinya bahkan dengan tak terkalahkan.

3. Cristiano Ronaldo menyempurnakan lini depan

Ronaldo kala jadi penentu kontra Sassuolo. (Foto: REUTERS)

Awal musim 2018/19, menjadi sorotan dunia kala Juve mendatangkan mega bintang Cristiano Ronaldo. Dengan mahar 100 juta euro, Ronaldo langsung jadi pemain termahal klub.

Walau mahal, harga tersebut dibayar langsung oleh penyerang berusia 33 tahun tersebut. CR7 langsung jadi pilar utama tim dan tidak pernah absen, mencetak 10 gol dan 5 assist dalam 14 laga. Ronaldo pun kini jadi top skor Liga Italia, sekaligus jadi yang tercepat mencetak 10 gol untuk Juve.

Selama beberapa musim terakhir, peran Ronaldo di Real Madrid murni sebagai pencetak gol. Bersama ‘Si Nyonya Tua’, CR7 kembali jadi dirinya kala membela Manchester United. Allegri sering menempatkannya di sisi kiri, dan Ronaldo selalu tampil impresif memberikan tusukan-tusukan dari sayap.

Mandzukic dan Ronaldo. (Foto: REUTERS)

Permainan apik Ronaldo pun telah menyelamatkan Juventus dari berbagai kesempatan mendulang hasil buruk musim ini. Mencetak gol kemenangan kontra Sassuolo, Empoli, dan Frosinone, tak heran dirinya mulai jadi tumpuan utama bersama Mario Mandzukic dan Paulo Dybala. (bob)